Pelayaran orang-orang Belanda
Pelayaran orang-orang Belanda
Di dalam kegiatan perdagangan, biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan rempah-rempah dari Portugis di pusat pasar Lisabon. Pada abab ke-16, Belanda berada dibawah kekuasaan Spanyol. Perjuangan orang-orang Belanda untuk melepaskan diri dari kekuasaan Spanyol menyebabkan terjadi perang antara Belanda dan Spanyol. Perang itu dikenal dengan perang 80 tahun.
Pada tahun 1580, terjadi penyatuan antara Spanyol dan Portugis. Situasi itu di manfaatkan Spanyol untuk menutup pasar Lisabon bagi para pedagang Belanda. Dengan demikian, Belanda merasa sangat dirugikan.
Hal inilah yang mendorong Belanda untuk mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah. Beberapa pelaut Belanda yang ikut melakukan penjelajahan ke timur antara lain sebagai berikut :
1). Barents pada tahun 1594 berusaha mencari daerah Timur ( Asia ). Ia mencari jalur lain, yaitu melalui kutub Utara. Akan tetapi, perjalanan Barents ini berhenti karena air laut membeku. Ia berhenti disebuah pulau yang dikenal dengan pulau Novaya Zemlya. Ia memutuskan untuk kembali tetapi meninggal dalam perjalanan.
2). Cornelis de Houtman pada tahun 1595 Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal memimpin pelayaran untuk mencari daerah asal rempah-rempah. Cornelis de Houtman mengambil jalur seperti yang ditempuh oleh orang Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai di Indonesia dan mendarat di Banten.
3). Abel Tasman berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun1642 ia menemukan sebuah pulau yang kemudian disebut dengan nama Pulau Tasmania.
Itu semua adalah tokoh-tokoh orang Belanda yang melakukan ekspedisi pelayaran untuk mencari rempah-rempah dan untuk diperdagangkan.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
- Hakekat Pergerakan Nasional
- Kedatangan Bangsa Barat dan Perubahan Jalur Perdagangan
- Sejarah penjajah di afrika
- Tujuan PBI dan PPPKI juga netral terhadap agama
- Penjajahan inggris di afrika
Post a Comment for "Pelayaran orang-orang Belanda"