Organisasi keagamaan Muhammadiyah 18-11-1912
Organisasi keagamaan Muhammadiyah 18-11-1912
Larangan terhadap organisasi oleh pemerintah kolonial Belanda tidaklah berarti akhir dari semua perjuangan bangsa Indonesia. Pasal-pasal karet Sirkulasi pemberangusan, Exarbitante Rechten dan seperangkat aturan yang melarang organisasi politik akhirnya dapat memberikan jalan keluar.
Para tokoh pergerakan tidak hanya memfokuskan diri pada pergerakan politik. Mereka menyadari bahwa pergerakan itu tidaklah harus diterjemahkan semata-mata gerakan politik, tindakan Reaksioner dan Konfrontatif, akan tetapi haruslah diartikan suatu tindakan yang bermakna dalam arti luas yaitu dalam hal kemanusiaan.
Muhammadiyah adalah organisasi Islam modern yang didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 Nopember 1912, oleh Haji Ahmad Dahlan. Tujuan yang ingin dicapai adalah memajukan pengajaran berdasarkan agama Islam, memupuk perasaan agama dari para anggotanya.
Dalam rangka mencapai tujuan itu adalah mendirikan, memelihara, menyokong rumah-rumah sekolah berdasarkan agama Islam, memperbincangkan fasal-fasal ilmu agama Islam, mendirikan dan memelihara masjid, langgar dan sebagainya.
Jika Sarekat Islam dalam kiprahnya berhaluan politik, Muhammadiyah tidak berpolitik. Organisasi ini lebih menekankan pada aspek yang tertuang dalam tujuan pendiriannya. Walaupun tidak berhaluan politik, pada bulan Oktober 1922 bertempat di Cirebon Muhammadiyah mengikuti kongres Al-Islam yang diselenggarakan Sarekat Islam.
Dalam kongres tersebut Muhammadiyah meng komunikasikan keberadaannya kepada kongres yaitu mengangkat agama Islam dari keterbelakangan, disebabkan oleh karena banyak orang lebih menjunjung tinggi kitab-kitab tafsir karangan para ulama daripada Quran dan Hadist.
Gerakan ini banyak mendapat simpatik termasuk oleh pemerintah kolonial Belanda, karena perjuangannya tidak bersifat konfrontatif. Dalam kongres Muhammadiyah yang berlangsung 12-17 Maret 1925 di Yogyakarta diperbincangkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengajaran Islam, massa media Islam, buku-buku tentang Islam yang berbahasa Jawa.
Pada saat kongres itu Muhammadiyah telah memiliki 29 cabang dengan 4000 murid. Perkembangan Muhammadiyah sangat cepat terlihat dari jumlah cabang dan jumlah anggota yang dimiliki. Sampai dengan 1 Januari 1931 cabang-cabang yang ada sebanyak 267 dengan 24.383 anggota. Di samping itu Muhammadiyah gerakan keagamaan lainnya adalah Nahdatul Ulama (NU). Perkumpulan ini didirikan di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926.
Post a Comment for "Organisasi keagamaan Muhammadiyah 18-11-1912"