Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Liga bangsa-bangsa gagasan Wilson presiden AS

Liga bangsa-bangsa gagasan Wilson presiden AS

1. Latar belakang berdirinya Liga Bangsa Bangsa

Sejarah mencatat bahwa telah berulangkali suatu bangsa berusaha memperoleh supremasi atas bangsa lain, misalnya bangsa Mongol, bangsa Han, bangsa Arab yang berusaha menguasai bangsa lain. Untuk mencapai tujuan tersebut ditempuh dengan jalan perang.

Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi sejak abad ke-20, maka bencana yang timbul akibat perang semakin dahsyat. Timbul pemikiran bagaimana cara mencegah perang dan mewujudkan perdamaian dunia. Adalah Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson yang mempunyai gagasan bagi terbentuknya lembaga perdamaian dunia.

Liga bangsa-bangsa gagasan Wilson presiden AS

Gagasan tersebut sebenarnya sudah ada dalam benak Wilson sebelum meletusnya Perang Dunia I. Ketika Perang Dunia I berlangsung dan Amerika Serikat masih bersikap netral, dalam salah satu pidatonya Wilson mengatakan perlu adanya suatu Liga Bangsa Bangsa untuk perdamaian atau Worl League for Peace.

Tetapi sebagaimana diketahui pada tahun 1917 Amerika Serikat terlibat dalam Perang Dunia I. Baru pada bulan Januari 1918 Wilson menyampaikan 14 butir programnya yang kemudian terkenal dengan nama Wilson's Fourteen Points atau Empat Belas Pasal Wilson.

Empat Belas Pasal Wilson ini diharapkan sebagai landasan dalam perundingan antara Sekutu dengan negara-negara Blok Sentral yang kalah perang. Tetapi dalam pelaksanaannya azas Wilson ditinggalkan dan hasilnya adalah perjanjian perdamaian seperti tersebut di atas.

Pokok-pokok pikiran dari Empat Belas Pasal Wilson secara ringkas adalah sebagai berikut :

a. Bahwa persetujuan-persetujuan politik rahasia yang menimbulkan kecurigaan politik bangsa lain dan ketegangan terus-menerus harus digantikan oleh perundingan-perundingan terbuka.
b. Bahwa merkantilisme nasional harus diganti dengan suatu sistem yang memudahkan perdagangan internasional secara bebas.
c. Bahwa penentuan tapal batas baru sedapat mungkin harus didasarkan pada aspirasi nasional yang ada dan bahwa harus ada jaminan pertolongan kepada negara-negara yang ekonominya lemah.
d. Bahwa persenjataan harus dibatasi bahkan dihapus.
e. Bahwa negara-negara yang menang tidak akan menuntut denda atau ganti rugi yang sebesar-besarnya dari pihak yang kalah. Apakah ini dapat terwujud?
f. Bahwa harus didirikan sebuah Liga Bangsa Bangsa yang diberi kewibawaan cukup untuk memaksakan pemecahan persoalan politik dengan jalan perundingan dan kerjasama dengan semua negara.

Berdasarkan pokok pikiran dalam butir 6 (pada naskah aslinya pasal 14) diadakanlah serangkaian perundingan dan pada 28 April 1919 dihasilkan sebuah dokumen. Setelah dokumen direvisi maka pada 10 Januari 1920 Liga Bangsa Bangsa secara resmi berdiri.

2. Tugas Bangsa Bangsa

Liga Bangsa Bangsa merupakan organisasi internasional yang bertugas untuk :

a. Memelihara perdamaian dunia, mencegah perang, menjadi pengawas daerah mandat (bebas jajahan negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia I), dan memberikan perlindungan kepada bangsa-bangsa minoritas.
b. Meningkatkan kerjasama antar bangsa dalam bidang kesehatan, keuangan, sosial, perhubungan dan lain-lain.
c. Mengatasi masalah-masalah yang dapat mengancam terjadinya perang.

Untuk itu setiap perselisihan yang terjadi antar negara seharusnya dilakukan menurut prosedur yang sudah diatur dalam naskah Liga Bangsa Bangsa.

3. Struktur Liga Bangsa Bangsa

Sesuai dengan pertemuan Liga Bangsa Bangsa pada bulan Januari 1920, lembaga ini terdiri dari lima badan :

a. The Assembly (Majelis)
Setiap negara anggota diwakili oleh tiga orang. Tugas Majelis memecahkan semua masalah yang berkaitan dengan perdamaian dunia. Majelis bersidang setiap bulan September di Janeva dan keputusan diambil secara aklamasi.

b.The Council (Dewan)
Dewan terdiri dari lima anggota tetap dan empat anggota tidak tetap. Kelima anggota tetap adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jepang. Karena Amerika Serikat tidak masuk anggota Liga maka anggota tetap empat negara dan anggota tidak tetap ditambah menjadi tujuh negara sehingga jumlah anggota Dewan 11 negara. Tugas Dewan adalah memelihara perdamaian dunia. Semua keputusan penting harus diambil secara aklamasi oleh kekuatan Sekutu.

c. The Secretariate (Sekretariat)
Terdiri dari sebelas biro dan diketuai oleh seorang sekretaris Jenderal. Tugas Sekretariat adalah mencatat, mempublikasikan, dan menyimpan perjanjian internasional.

d. The Permanent Court of Justice (Mahkamah Tetap Internasional)
Mahkamah ini juga sering disebut World Court. Beranggotakan 15 hakim dan bertugas menangani pelanggaran-pelanggaran hukum internasional. Sebanyak 30 negara anggota Liga Bangsa Bangsa menandatangani Optional Clausul yang mengikat mereka untuk menerima keputusan mahkamah Internasional.

e. International Labour Organization (Organisasi Buruh Internasional)
Organisasi Buruh Internasional semula suatu lembaga bebas tetapi kemudian digabungkan dengan Liga Bangsa Bangsa. Bukan anggota Liga Bangsa Bangsa juga dapat menjadi anggota Organisasi Buruh Internasional, contohnya Amerika Serikat. Dalam Organisasi Buruh Internasional terdapat sebuah Majelis yang anggotanya mewakili buruh, majikan, dan pemerintah.

4. Keberhasilan dan kegagalan Liga Bangsa Bangsa

Dalam pelaksanaan tugasnya sebagai lembaga dunia, Liga Bangsa Bangsa meraih beberapa keberhasilan dan juga kegagalan.
Keberhasilan Liga Bangsa Bangsa :

a. Menyelesaikan persengketaan-persengketaan kecil misalnya di Silesia Hulu. Wilayah yang semula menjadi sengketa antara Jerman dan Polandia tersebut akhirnya masuk Polandia.
b. Menyelesaikan daerah-daerah mandat. Daerah ini perwaliannya diserahkan kepada negara tertentu untuk kemudian satu demi satu diberi pemerintahan sendiri.
c. Menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat darurat, misalnya membangun kembali perekonomian Eropa yang hancur dalam masa Antar Bellum.

Adapun kegagalan Liga Bangsa Bangsa adalah tidak dapat mencegah agresi yang dilakukan oleh suatu negara atas negara lain, misalnya :

a. Penyerbuan Jepang atas Manchuria.
b. Pendudukan Jerman atas Austria.
c. Penyerbuan Jerman atas Polandia. 

Kegagalan-kegagalan tersebut di atas disebabkan kelemahan yang ada dalam tubuh lembaga tersebut :

a. Tidak ada aturan yang bersifat mengikat karena semua didasarkan atas sukarela.
b. Tidak mempunyai kekuatan untuk menghukum negara-negara yang melanggar aturan Liga Bangsa Bangsa.
c. Liga Bangsa Bangsa lemah terhadap negara-negara besar.
d. Liga Bangsa Bangsa menjadi alat politik negara-negara besar.

Walaupun demikian Liga Bangsa Bangsa telah meletakkan dasar bagi manusia untuk memelihara hubungan antara bangsa. Struktur Liga Bangsa Bangsa juga yang kemudian mengilhami struktur Perserikatan Bangsa Bangsa.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Liga bangsa-bangsa gagasan Wilson presiden AS"