Perincian garis besar politik luar negeri manifesto politik
Perincian garis besar politik luar negeri manifesto politik
Dengan amat bahagia sekali bangsa Indonesia dalam perjuangan menyelesaikan Revolusi Nasional telah memiliki garis-garis besar haluan Negaranya yang tersimpul dalam Manifesto Politik yang diucapkan oleh Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno dalam Amanat Negara 17 Agustus 1959.
Dengan demikian Rakyat da Bangsa Indonesia sudah mempunyai pedoman dalam meneruskan perjuangannya untuk menyelesaikan Revolusi Indonesia dalam segala bidang. ''Jalannya Revolusi Kita'' yang diucapkan oleh Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno dalam Amanat 17 Agustus 1960 adalah merupakan pedoman pelaksanaan ke-I dari Manifesto Politik Republik Indonesia, sehingga degan demikia maka pelaksanaan Manifesto Politik dapat berjalan secara konsekwen revolusioner, terhindar dari penyelewengan-penyelewengan dan penyalah gunaan.
''MEMBANGUN DUNIA KEMBALI'' yang diucapkan oleh Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno dimuka Sidang Majelis Umum P.B.B. ke-XV adalah Pedoman Pelaksanaan Manifesto Politik Republik Indonesia dalam bidang politik luar negeri Republik Indonesia yang bebas dan aktif anti imperialisme dan kolonialisme menuju pembentukan satu dunia yang damai dan sejahtera untuk seluruh ummat manusia berlandaskan ajaran Panca Sila sesuai dengan perkembangan dunia dewasa ini.
Seperti dinyatakan oleh Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi Indonesia Bung Karno dalam ''MEMBANGUN DUNIA KEMBALI'' sebagai berikut :
''Sejak perang kita telah menyaksikan tiga gejala-gejala besar yang permanen :
Pertama ialah bangkitnya negara-negara sosialis. Hal ini tidak disangka dalam tahun Sembilan belas Empat puluh Lima.
Kedua ialah gelombang besar daripada pembebasan nasional dan emansipasi ekonomi yang melanda Asia dan Afrika serta saudara-saudara kita di Amerika Latin. Saya kira bahwa hanya kita yang langsung terlihat didalamnya dapat menduganya.
Ketiga ialah kemajuan ilmiah besar yang semua bergerak dilapangan persenjataan dan peperangan akan tetapi yang dewasa ini berpindah kelapangan rintangan dan perbatasan ruang angkasa. Siapakah yang dapat meramalkannya ketika itu?
Perspektif dan arus perkembangan dunia menunjukkan adanya arus sejarah yang sedang menyapu segala imperialisme sehingga kemenangan kemerdekaan dan nasionalisme adalah suatu kepastian''.
''MEMBANGUN DUNIA KEMBALI'', pidato yang diucapkan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpi Besar Revolusi Indonesia Bung Karno dalam Sidang Majelis Umum P.B.B. ke-XV yang telah diperkuat oleh ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No. I/MPRS/1960 tanggal 19 Nopember 1960 pasal III memutuskan bahwa :
''Amanat Presiden tanggal 17 Agustus yang terkenal dengan nama ''Jalannya Revolusi Kita'' dan pidato Presiden tanggal 30 September 1960 dimuka Sidang Majelis Umum P.B.B. ke-XV yang berjudul ''To Build the World Anew'' adalah pedoman pelaksanaan Manifesto Politik Republik Indonesia''.
Karenanya ''MEMBANGUN DUNIA KEMBALI'' adalah merupakan pedoman pelaksanaan ke-II Manifesto Politik Republik Indonesia yang harus menjadi pegangan dan pedoman Rakyat dan Bangsa Indonesia dalam menjalankan Politik Luar Negeri Republik Indonesia.
Singkatnya ''MEMBANGUN DUNIA KEMBALI'' memuat 3 hal pokok sebagai pelaksanaan Politik Luar Negeri yang terdiri dari :
Pertama : Garis-garis Besar Politik Luar Negeri.
Kedua : Panca Sila sebagai Dasar Piagam yang Universil untuk kesejahteraan Ummat Manusia.
Ketiga : Usaha-usaha pokok.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Perincian garis besar politik luar negeri manifesto politik "