Preambule jalannya revolusi kita diucapkan Soekarno
Preambule jalannya revolusi kita diucapkan Soekarno
Dengan berkat Rakhmat Tuhan Yang Maha Kuasa, bangsa Indonesia yang berrevolusi untuk melaksanakan Amanat Penderitaan Rakyat, amatlah berbahagia, karena memiliki Ideologi Nasional yaitu Panca Sila yang kemudian menjadi Dasar Negara Republik Indonesia.
Panca Sila adalah sublimasi daripada Deklaration of Independence Piagam Kemerdekaan Amerika dan Manifesto Komunis, serta bersifat Universil, dapat dipergunakan segala bangsa untuk menjamin kesejahteraan, perdamaian dan persaudaraan dunia.
Revolusi Indonesia adalah lebih besar dan lebih luas dan lebih besar daripada revolusi-revolusi bangsa lain, Revolusi Manusia, Revolusi Sejati, yang hendak mendatangkan satu Dunia Baru yang benar-benar berisikan kebahagiaan jasmaniah dan rokhaniah dan Tuhaniah bagi Ummat Indonesia, bahkan juga bagi Ummat Manusia diseluruh muka bumi.
Dalam melaksanakan Panca Sila dan menyelesaikan Revolusinya, pernah bangsa Indonesia terseleweng kejalan yang tidak benar dan bertentangan dengan logika dan hukum Revolusi, oleh karena pengaruh liberialisme yang menimbulkan dualisme dan kompromi : dualisme antara pimpinan Pemerintah dengan pimpinan Revolusi, kompromi antara golongan-golongan yang progressif-revolusioner dengan golongan-golongan yang konservatif, reaksioner, bahkan kontra revolusioner.
Setelah pengalaman-pengalaman yang pedih dan pahit, dan berkat pandai menarik pelajaran-pelajaran yang bermanfaat dari pengalaman-pengalaman yang pedih dan pahit itu, maka pada tahun 1959 bangsa Indonesia menemukan kembali revolusinya, dan dengan demikian juga jalan yang benar untuk menyelesaikan Revolusi itu.
Penemuan kembali Revolusi itu diucapkan oleh Pemimpin Besar Revolusi/Presiden/Panglima Tertinggi Soekarno dalam Pidato Negara pada tanggal 17 Agustus 1959, yang terkenal dengan Manifesto Politik, yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan diterima oleh Rakyat diseluruh tanah air sebagai Haluan Negara dan telah diperkuat pula oleh MPRS dalam sidangnya 19 Nopember 1960.
Untuk menjaga supaya pelaksanaan daripada Manipol itu tetap bergerak dijalan revolusioner maka pada tanggal 17 Agustus 1960 Pemimpin Besar Revolusi/Presiden/Panglima Tertinggi Soekarno mengucapkan Pidato Negara yang berjudul ''Jalannya Revolusi Kita'' yang oleh MPRS juga telah ditetapkan sebagai pedoman pelaksanaan Manipol dalam sidangnya pada tanggal 19 Nopember 1960.
Pedoman Pelaksanaan itu adalah amat penting untuk menjaga supaya Manipol dilaksanakan dengan cara konsekwen revolusioner dan supaya jangan sekali lagi Revolusioner tersimpang kejalan yang salah. ''Tahun ke-II Manipol-Usdek (tahun yang kita masuki sekarang ini) adalah tahun dimana kita harus dengan tetap melangkah untuk secara konsekwen melaksanakan Manifesto Politik-Usdek'' demikianlah Presiden Soekarno dalam ''Ja-Rek''.
Pedoman Pelaksanaan ini memuat dua pola :
Kesatu: Penegasan tentang berbagai segi pokok daripada Revolusi Indonesia.
Kedua: Penegasan tentang cara-cara melaksanakan Manipol.
Dengan perincian ini diharapkan supaya pelaksanaan Manipol dan demikian pelaksanaan Panca Sila dan penyelesaian Revolusi akan terhindar dari usaha-usaha orang-orang dan golongan-golongan yang berusaha dan mencoba membureng-burengkan dan menyelah tafsirkan Manipol dengan maksud menghambat atau menyelewengkan Revolusi untuk kepentingan diri sendiri.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Preambule jalannya revolusi kita diucapkan Soekarno"