Kata-kata Prof. Snouk Hurgronje
Kata-kata Prof. Snouk Hurgronje
Diatas pemerintahan sebagai yang dimarahkan oleh Prof. Snouk Hurgronje dengan kata-kata; perlu sekalilah, bahwa pemerintah yang tertinggi itu sama banyak dihormati oleh ini kaum majikan sebagai oleh kaum bistir Bumiputera, yang sepanjang Colijn senantiasa mengarahkan satu mata ke Bogor itu.
Memang didalam tempo yang akhir-akhir ini kebanyakan kaum majikan itu acapkali mengarahkanlah dua-dua matanya kesana, tetapi tidak buat menerima dan menurut perintah, melainkan ialah buat mengemukakan mereka punya tuntutan-tuntutan, yakni untuk membelokkan peraturan-peraturan dan kerjanya pemerintahan sesuai dengan mereka punya kemauan. Ini juga suatu macam revolusi.
Kita melihat kaum imperialisme itu mempengaruhi pemerintah mengadakan tarif politik yang menguntungkan baginya, sebagai tertulis didalam A.I.D. de Preangerbode beberapa bulan yang lalu dibawah kepala ''vrijhandel binnen het rijk is in strirjd met het belang van Nederland en van Indie''.
Kita melihat bagaimana disini adalah suatu aturan pajek, yang sebagai ditunjukkan oleh komisi Meyer-Ranneft-Huender, enteng sekali bagi kaum Eropa dan berat sekali bagi kaum Indonesia; kita melihat bagaimana disini adalah beja-karet, yang mengenai karet Bumiputera saja, sehingga suburnya mendapat rintangan besar.
Kita melihat bagaimana disini adalah itu aturan kontrak kuli beserta punale-sanctienya, yang sama sekali hanya menguntungkan kaum modal belaka! kita melihat tidak adanya artikel 161-bis W.v.S., yang juga melulu berarti untungnya kaum kapitaal celakanya kaum buruh.
Kita melihat adanya macam-macam aturan yang menghalangi pergerakan rakyat apa saja yang memusuhi pada imperialisme itu. Kita melihat suatu onderwijs-politik yang membunuh rasa kebangsaan dan mendidik kepada pemuda kita menjadi pennelikkers dan tidak menjadi manusia-manusia yang hebat semangatnya merdeka; kita melihat suatu keadaan.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Kata-kata Prof. Snouk Hurgronje "