Kemerdekaan menurut Hindustan Surendra Nath Bannerjee
Kemerdekaan menurut Hindustan Surendra Nath Bannerjee
Pemimpin Hindustan Surendra Nath Bannerjee kemerdekaan menurut perkataannya adalah : ''Seorang dewi yang cemburu hati, yang minta dipundi-pundi dengan seksama sekali dan yang menuntut daripada pemundi-pemundinya kebaktian yang rajin dan tiada habis-habisnya''.
Kemerdekaan begitulah kami sering-sering terangkan didalam rapat-rapat umum, kemerdekaan tidaklah bagi kita. Kemerdekaan adalah buat anak-anak kita, buat cucu-cucu kita, buat buyut-buyut kita yang sama hidup di kelak kemudian hari.
Untuk mencapai kemerdekaan itu P.N.I. tidak bermaksud pedang-pedangan atau golok-golokan atau bom-boman, tidak pula bermaksud menyindir atau memujikan pengrusakan keamanan umum atau pelanggaran gezag atau menjalankan hal-hal lain sebagai yang dituduhkan kepada kami didalam proses ini, tetapi P.N.I. mengerjakanlah machtsvorming yang halal itu, mengerjakanlah pembikinan kuasa itu menurut modelnya modern organisasi.
Sebagai kaum buruh di Eropa yang juga memandang politik macht dan lenyapnya kapitalisme sebagai kunci yang satu-satunya bagi kebahagiaan yang sejati itu dalam pada menumpuk-numpukkan machtsvormingnya itu sudah mencoba-coba meringankan nasibnya dengan berbagai aturan-aturan dan kemenangan-kemenangan yang bisa tercapai hari ini.
Sebagaimana kaum buruh Eropa itu dalam pada mengejarnya maksud yang tertinggi itu tak emoh akan onmiddellijke voordeelen, maka P.N.I.-pun dalam pada usahanya mengejar kemerdekaan itu sudah pula berjuang secara halal bagi keuntungan-keuntungan ini hari yang demikian itu juga adanya.
P.N.I-pun dalam pada mengejar Indonesia Merdeka itu, sudah pula berusaha diatas lapang ekonomi sosial dan politik sehari-hari, ia malahan memandang keuntungan-keuntungan ini hari itu sebagai syarat-syarat pula bagi kemerdekaan itu.
Ia mencoba mendirikan sekolah-sekolahan, membangunkan rumah-rumah sakit, melawan riba, menyokong bank-bank nasional, membuka koperasi, memajukan vakbond-vakbond dan perserikatan-perserikatan tani. Ia mencoba menghilangkan haatzaaiartikelen beserta artikel-artikel 153-bis-ter dan artikel 161-bis dan Strafwetboek, menghilangkan exorbitante rechten daripada gouverneur-generaal.
Ia mencoba menjadi penyokong rakyat yang sengsara itu didalam kebutuhannya sehari-hari. Jika P.N.I. pada saat ini belum banyak hasil diatas lapang itu; jika P.N.I. belum banyak sekolahannya, belum banyak polikliniknya, belum banyak koperasinya; jika P.N.I. belum dapat menghapuskan ranjau-ranjau politik yang kami sebutkan tadi maka itu adalah oleh karena P.N.I. baru berumur dua-tiga tahun.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
- Socialist Cramer 10 Juni 1925.
- Akhir Perang Dunia II di Eropa dan Asia Pasifik.
- Akibat serangan umum Belanda (1 Maret 1949).
- Keputusan perundingan renville (17-1-1948).
- Peran PBB dalam konflik Indonesia-Belanda.
- Dewan Keamanan PBB dan Konferensi Asia.
- Latar belakang terbentuknya NKRI (17-8-1950).
- Kabinet Ali Sastroamijoyo II dilantik 24 Maret 1955
- Tindak lanjut pelaksanaan dekret Presiden 5 Juli 1959.
- Tahap-tahapan peristiwa G 30 S/PKI
Post a Comment for "Kemerdekaan menurut Hindustan Surendra Nath Bannerjee"