Mitos lawang sewu semarang
Mitos lawang sewu semarang
Di kota Semarang ternyata menyimpan banyak sejarah terutama yang sangat terkenal di seluruh Asia adalah sejarah terdapatnya Pintu Seribu atau orang jawa menyebutnya Lawang Sewu walaupun pintunya mungkin tidak mencapai jumlah seribu peninggalan jaman kolonial Hindia Belanda ini sangat menjadikan sejarah yang sangat terkenal terutama tentang mistisnya atau hantu-hantunya konon yang sering mengganggu orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Lawang Sewu atau Pintu Seribu ini dibuat pada tahun 1903 yang banyak menyimpan banyak misteri di kota Semarang. Pada jaman kolonial Hindia Belanda Lawang Sewu ini tempat kantor Kereta Api dan juga dibawah gedung ini terdapat ruangan yang sangat mengenang bagi sejarah para pahlawan-pahlawan pejuang kita.
Di ruangan bawah tanah ini terdapat penjara yang pada saat itu untuk menahan para pahlawan-pahlawan pejuang kita hingga saat ini ruangan bawah tanah itu sangat angker atau menyeramkan karena banyak orang-orang yang terganggu jika berwisata didalam ruang bawah tanah ini.
Arsitektur Lawang Sewu atau Pintu Seribu ini adalah seorang berkebangsaan Belanda yaitu Prof. Jacob F. Klinkhamer dan B.J. Queendag dalam ruangan ini terbagi-bagi ruangannya yang sampai saat ini banyak warga yang membicarakan tentang ruangan bawah tanah di dalamnya dulu tempat sebagai penampung air karena banyak pipa-pipa air dibawah tanah ini.
Pada jaman Jepang ruangan bawah tanah itu dulunya tempat penampungan air telah dirubah menjadi penjara untuk mengurung para pejuang-pejuang Indonesia yang pada saat itu telah terjadi pertempuran pada tanggal 18 September 1945 selama 5 hari yang akhirnya pejuang kita telah ditangkap dan dipenjarakan di bawah tanah.
Di bawah tanah itu ada beberapa jenis ruangan penjara ada yang penjara duduk, ada yang penjara berdiri ada juga ruangan eksekusi. Penjara duduk dengan ruas 3x3 meter dan tinggi 1 meter para tawanan disuruh duduk dan juga terdapat air ternyata para tawanan duduk di dalam air.
Jika yang terdapat di ruangan penjara berdiri yang ruasnya 1x1 meter berbentuk persegi dan tinggi 2 meter yang juga dilengkapi dengan kawat berdiri supaya para tawanan tidak bisa duduk selalu berdiri dan ada juga ruangan eksekusi untuk mengeksekusi para tawanan yang memberontak kepalanya di penggal dan di hanyutkan ke sungai yang mengalir ke belakang Lawang Sewu sehingga sungai ini konon airnya berwarna merah.
Saudara-saudara cukup sedikit informasi tentang mitos Lawang Sewu semoga menjadi inspirasi bagi anda yang jika berwisata ke kota Semarang jangan lupa mampir ke gedung bersejarah ini gedung penuh misteri mitos-mitos para hantu-hantu penunggu gedung Lawang Sewu ini.
Post a Comment for "Mitos lawang sewu semarang"