Mr. Dijkstra di dalam Indische Gids 1914
Mr. Dijkstra di dalam Indische Gids 1914
Penduduk didalam seratus atau dua ratus tahun ini tak usahlah mengharap bahwa kekuasaan dan kepandaian kita itu akan kita usahakan bagi pendidikan dan kesehatannya. Kenyataan yang sebenarnya adalah menyebabkan tuan vleming berpidato :
''Bagi kesejahteraannya penduduknya 71/2 miliun daripada negeri kita yang kecil itu, besar sekalilah faedahnya yang tiap-tiap tahun adalah uitvoer saldo yang besar artinya lebih banyak harga yang keluar dari Hindia daripada harga yang masuk mengalir kenegeri Belanda dengan berupa dividend, bunga, tantieme, tractementverlof dan lain sebagainya''.
Kenyataan yang sebenarnya adalah bahwa sebagai Prof. Moon menuliskan, kebesaran negeri Belanda sekarang ini ialah oleh karena negeri Belanda itu mempunyai negeri jajahan Indonesia yang luas dan banyak penduduk itu.
Kenyataan yang sebenarnya adalah menjadi sebabnya Dr. Sandberg tempo hari geger membikin buku yang spesial bernama ''Indie verloren, rampspoed geboren'', ''Indonesia merdeka, Nederland bangkrut'', menjadi sebabnya Staatscommissie voor de Verdediging van Nederlandsch-Indie menulis :
''Juga terpandang dari penglihatan ekonomi maka lepasnya Hindia adalah berarti suatu bencana nasional yang sehebat-hebatnya bagi negeri Belanda''. Kenyataan yang sebenarnya adalah bahwa sudah zaman dulu pula minister Baud berkata ''Indie is de kurk waarop Nederland drijft''.
Hindia adalah gabus diatas mana Nederland terapung-apung, bahwa de Kat Angelino didalam ia punya buku ''Staatkundig beleid en bestuurszorg in Ned. Indie standaardwerk yang mendapat sokongan dari ministerie van Kolonien, Tuan-tuan Hakim, dengan terus-terang menulis :
Dunia Barat yang penuh dengan kepaberikan itu tidaklah bisa hidup zonder hasil-hasilnya negeri-negeri panas dan setengah panas yakni sebagian besar negeri-negeri jajahan. Pergaulan hidup adalah tertalikan dengan sekeras-kerasnya kepada negeri-negeri itu dengan tali-tali ekonomi yang banyak sekali.
Tidakkah ini berarti bahwa dunia Barat itu seperti bunuh diri sendiri kalau dengan kemauan sendiri mengasih kemerdekaan kepada dunia Timur ? Bahwa sesungguhnya siapa yang dengan keadaan yang semacam itu masih berani mengharapkan pertolongan daripada dunia Barat didalam ia punya usaha memerdekakan negeri dan bangsanya, ia adalah menutup mata. P.N.I. tidak mau menutup mata, P.N.I. tidak mau mimpi, P.N.I. tidak mau nglamun, P.N.I. adalah ''tanghi'' setanghi-tanghinya.
Banyak orang yang mengatakan bahwa politiknya P.N.I. yang bersendi kepada percaya diri sendiri itu, adalah tersebabkan oleh halnya pemerintah tidak meluluskan ia punya ''Novemberbeloften dari tahun 1918 yang menyanggupkan perluasan hak-hak bagi rakyat Indonesia.
Sangkaan yang demikian ini adalah salah :
Azas P.N.I. ''percaya pada diri sendiri'' tidaklah tersebabkan oleh pencideraannya persanggupan-persanggupan November itu ; azas P.N.I. itu, sebagai kami terangkan tadi ialah keluar daripada analis keadaan kolonial didalam hakekatnya yakni daripada anlayse hakekatnya imperialisme sendiri.
Azas percaya pada diri sendiri itu tidaklah buat Indonesia saja, tetapi sebenarnya dipakai untuk perjuangannya tiap-tiap rakyat jajahan yang mengejar kemerdekaan. Ia boleh dipakai oleh bangsa Hindustan, bangsa Indochina, bangsa Philipina, bangsa Korea, bangsa Mesir, pendek kata oleh tiap-tiap bangsa yang berkeluh-kesah memikul bebannya imperialisme asing.
Azas kita tidaklah terikat kepada batas-batasnya negeri kita sendiri saja, azas kita adalah ''supranationaal'' oleh karena hakekatnya imperialisme adalah supranationaal pula. Imperialisme didalam hakekatnya dimana-mana adalah sama; dimana-mana imperialisme adalah : nafsu menguasai dan mempengaruhi negeri orang lain untuk keuntungan sendiri; dimana-mana imperialisme adalah bertentangan kepentingan dengan rakyat yang diduduknya dimana-mana stelsel imperialisme tidaklah akan mematangkan dan memerdekakan koloninya dengan kemauan sendiri.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Mr. Dijkstra di dalam Indische Gids 1914"