Mr. Sartono dalam Bintang-Timur Hollandsche
Mr. Sartono dalam Bintang-Timur Hollandsche
Pertanyaan Mr. Sartono apakah yang menjadi pasal-pasalnya pendakwaan maka politik adalah menjawab, bahwa pemerintah mendapat kabar dari seluruh Indonesia yang P.N.I. akan mengadakan pemberontakan dan juga bahwa menurut kabar-kabar sepion Mr. Sartono didalam suatu openbare vergadering pernah berkata, bahwa negeri ini dalam tahun '30 akan merdeka? Mr. Sartono lantas menjawabnya dengan tandes, bahwa Hoofdbestuur tak pernah mempunyi maksud yang demikian itu.
Sebab umpama benar begitu maka niscayalah Hoofdbestuur itu mengadakan besluit diatasnya dengan instruksi-instruksi yang cukup. Lagi pula, umpama mereka memang mempunyai maksud yang demikian tentunya mereka semua haruslah mempunyai senjata-senjta atau setidak-tidaknya satu golok dirumah sedangkan tatkala diadakan penggerebekan dimana-mana itu, tidak ada satu pisau atau satu senjata apa saja terdapat pada pemimpin-pemimpin itu.
Menurut ingatannya maka ia didalam suatu openbare vergadering pernah mengatakan bahwa saudara-saudara kita bangsa Tionghoa akan dipersamakan dengan bangsa Eropa didalam tahun 30. Berhubung dengan hal ini kalau tidak salah ia adalah mengatakan bahwa semestinya bangsa Indonesia harus juga mendapatkan hak-persamaan itu.
Ia selamanya menerangkan bahwa ia ingin melihat Indonesia merdeka. Dalam tiap-tiap openbare vergadering ia mengatakan hal itu dengan tidak dikurangi sedikitpun juga. Tetapi ia tidak pernahlah berkata bahwa Indonesia akan merdeka pada 1 Januari 1930, dan bahwa pada saat itu disini akan ada revolusi. Kalau memang ia bilang begitu maka ia heranlah apa sebabnya ia tidak ditangkap seketika itu juga.
Benar sekali ! Kita tak pernah tedeng aling-aling bahwa kita mengejar kemerdekaan kita tak pernah tedeng aling-aling bahwa P.N.I. punya idam-idaman ialah Indonesia Merdeka ! Tetapi kita tidak begitu idiot, mengira atau mengatakan bahwa kemerdekaan itu dalam satu nafas akan datang.
Memang kalau umpamanya kemerdekaan itu bisa jatuh dai langit ini hari kalau umpamanya bisa datang seorang malaikat manis yang menghadiahkan kemerdekaan itu ini hari, maka kita dari Partai Nasional Indonesia, kita tidak akan menolaknya tetapi sebaliknya akan bersuka ria.
Kita didalam hal itu akan mengucap sukur dan alhamdulillah, oleh karena sepanjang keyakinan kita kemerdekaan adalah kuncinya pintu gerbang surga-kebesaran kita. Kita memandang kemerdekaan ini hari itu sebagai suatu ideal yang seindah-indahnya dan oleh karena itu tidak adalah bagi kita kemerdekaan yang datangnya terlalu pagi.
Kita tidak mau bersikap sebagai setengah kaum sosialis yang sudah lebih dahulu a priori menghilas-hilas azasnya sendiri dengan menolak tuntutan merdeka ini hari, menolak ideal merdeka ini hari. Tetapi kemerdekaan tidak akan datang ini hari atau besuk pagi.
Kemerdekaan hanyalah hasilnya suatu usaha susunan dan usaha persatuan yang sesuatu rakyat harus kerjakan tak berhenti-berhenti dengan habis-habisan mengeluarkan keringat, membanting tulang, memeras tenaga.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Mr. Sartono dalam Bintang-Timur Hollandsche"