Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peristiwa Bandung lautan api dan Merah Putih di Menado.

Peristiwa Bandung lautan api dan Merah Putih di Menado.

Bandung Lautan Api.

Pada bulan Oktober 1945 pasukan Sekutu memasuki Kota Bandung dengan tujuan untuk mengambil alih tawanan Jepang dan melucuti senjata mereka. Di samping itu tentara Sekutu juga menuntut agar pihak Indonesia menyerahkan senjata yang telah berhasil dirampas dari tangan Jepang.

Tuntutan tersebut tidak diindahkan oleh rakyat Bandung sehingga berakibat timbulnya berbagai bentrokan. Sekutu tetap mengajukan tuntutannya, sebaliknya rakyat Bandung tetap pula tidak mau mengindahkan. Akhirnya permasalahan makin meruncing dan pada tanggal 23 Maret 1946 meletus pertempuran antara rakyat Bandung melawan Sekutu Inggris.

Peristiwa Bandung lautan api dan Merah Putih di Menado.

Karena keadaan masih genting datang instruksi dari pemerintah pusat Jakarta agar kota Bandung dikosongkan. Atas instruksi tersebut pada tanggal 23 Maret 1946 itu juga rakyat Bandung meninggalkan kota yang dicintainya.

Sebelum pergi rakyat Bandung terlebih dahulu membumihanguskan kota Bandung bagian selatan dengan maksud agar tidak ada pos-pos penting yang dapat dimanfaatkan oleh pihak Sekutu. Peristiwa ini dikenal sebagai Bandung Lautan Api.

Peristiwa Merah Putih di Menado.

Pada tanggal 14 Desember 1945 para pemuda Menado yang tergabung dalam pasukan KNIL bersama rakyat berhasil merebut Menado, Tomohon, dan Minahasa dari tangan Sekutu/Belanda. Di tempat-tempat yang berhasil direbut itu, mereka mengibarkan Sang Merah Putih.

Para tokoh yang terlibat dalam peristiwa Merah Putih di Menado ini antara lain, Letkol Taulu, Residen Lapian, dan Nani Wartabone. Peristiwa Merah Putih di Menado membuktikan bahwa usaha kaum penjajah yang ingin bercokol di Menado selalu dihadapi rakyat Menado dengan semangat juang yang tinggi.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Peristiwa Bandung lautan api dan Merah Putih di Menado."