Perkataan De Stuw
Perkataan De Stuw
Rakyat makin lama menjadi makin tergantunglah kepada fihak asing sehingga ia juga makin lama makin jauhlah daripada cita-cita Hindia buat bangsa Hindia; kita melihat tetapi cukup, Tuan-tuan Hakim, cukup untuk membuktikan kebenarannya keyakinan P.N.I. itu !
P.N.I. memang adalah suatu partai yang tidak mau ngalamun suatu partai yang tidak mau terapung-apung diatas awan angan-anganan; P.N.I. adalah suatu partai yang dengan dua-dua kakinya berdiri diatas keadaan-keadaan yang sebenarnya dengan dua-dua kakinya berdiri diatas realiteit.
Ia melihat bahwa imperialisme adalah bertentangan keyakinan dengan kita, ia melihat bahwa kaum imperialisme itu mengusahakan politik machtnya untuk menjaga dan memeliharakan kepentingannya dus ia mengatakan, bahwa kita barulah bisa memusuhi dan memberhentikan imperialisme itu seleluasa-leluasanya kalau politik macht itu sudah didalam tangan kita, bahwa kita barulah bisa mengusahakan pembaikan kembali kita punya pergaulan hidup itu dengan sesempurna-sempurnanya.
Kalau kita sudah merdeka itu, dus ia memujikan rakyat Indonesia mengejar kemerdekaan! ''Terang benderang sebagai kaca'', ''zoo helder als glas'', begitulah orang Belanda berkata! Dan mendatangkan Indonesia Merdeka itu?
Bagaimanakah datangnya Indonesia Merdeka itu? Juga didalam menjawabnya soal ini maka P.N.I. dengan dua-duanya kaki berdiri diatas realiteit. Ia menjawab soal itu dengan yakin: dengan usaha rakyat Indonesia sendiri ! Ia tak mau mengikut pengelamunannya setengah orang yang mengira bahwa adanya stelsel imperialisme disini itu ialah untuk mendidik kita dibikin ''matang'' atau ''rijp'' dan bahwa jika kalau nanti kita sudah cukup ''didikan'' jika kalau nanti kita sudah cukup matang jika kalau nanti kita sudah cukup rijp stelsel imperialisme itu lantas akan berhenti sendiri mengasihkan kemerdekaan kepada kita sebagai suatu anugrah yang berharga sebagai suatu kostbaar geschenk.
Alangkah baiknya imperialisme kalau memang begitu alangkah benarnya kalau begitu perkataan Volkenbondspact artikel 22, bahwa kolonial politik itu adalah suatu mission sacree suatu suruhan yang suci dari bangsa-bangsa kulit putih terhadap kepada bangsa-bangsa kulit berwarna.
Tidak, Tuan-tuan Hakim yang terhormat pengalamunan yang demikian itu adalah pengalamunan yang kosong sama sekali! Pengalamunan yang demikian itu adalah pengalamunan yang sama sekali terapung-apung diatas awan, pengalamunan yang tidak berdiri diatas kenyataan sedikit juapun adanya.
Tidak, stelsel imperialisme tidak akan mendidik kita menjadi matang; stelsel imperialisme tidak akan meng-anugrahi kita dengan kemerdekaan tetapi malahan sebaliknya akan bertambah-tambah mengokohkan penjajahan dengan berbagai tali-tali wadag dan tali-tali yang halus.
Sebab kenyataan yang sebenarnya ialah bahwa imperialisme itu tidaklah buat suruhan yang suci tidaklah buat suatu mission sacree. Kenyataan yang sebenarnya ialah bahwa imperialisme itu ialah untuk kepentingan-kepentingan imperialisme sendiri.
Imperialisme adalah bertentangan kepentingan dengan kita; bukan kepentingannya imperialismelah mematangkan kita atau merijpkan kita; bukan kepentingannya imperialismelah menganugrahkan kemerdekaan kepada kita.
Kepentingan imperialisme adalah meneruskan, mengekalkan, mengokohkan penjajahan itu buat selama-lamanya.
Memang imperialisme datangnya ialah dari bangsa-bangsa yang lebih pandai dari kita; imperialisme datangnya ialah dari negeri-negeri yang lebih mempunyai modern cultur dari kita; imperialisme datangnya ialah dari dunia yang lebih tinggi tekhnik dan ilmu fikirnya dari kita, imperialisme datangnya ialah dari kalangan yang lebih pandai menjalankan struggle for life dari kita. Kita mengakui hal ini semuanya. Tetapi kita tidak mau mengakui bahwa stelsel imperialisme itu dus mendidik kita kearah ke matangan.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Perkataan De Stuw"