Pertempuran tanggal 14-19 Oktober 1945 di Semarang.
Pertempuran tanggal 14-19 Oktober 1945 di Semarang.
Meskipun telah kalah perang melawan Sekutu, tentara Jepang masih menunjukkan sikap bermusuhan terhadap rakyat Indonesia. Sebagai pihak yang kalah, Jepang memang harus taat pada perintah Sekutu agar tetap mempertahankan status quo (tidak ada perubahan) di Indonesia.
Oleh karena itu, tentara pendudukan Jepang juga tidak menghendaki bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaannya. Di berbagai tempat tercacat terjadi pertempuran melawan Jepang, salah satunya adalah di Semarang terjadi selama lima hari.
Peristiwa yang dikenal sebagai ''Pertempuran Lima Hari'' di Semarang merupakan peristiwa pertempuran antara para pemuda Semarang melawan Jepang. Pertempuran itu terjadi pada tanggal 14-19 Oktober 1945. Peristiwa ini bermula dari tersiarnya kabar bahwa Jepang telah meracuni cadangan air minum di Candi, Semarang.
Dokter Karyadi selaku kepala laboratorium pusat Rumah Sakit Rakyat memberanikan diri untuk memeriksa air minum tersebut. Akan tetapi ketika dr. Karyadi sedang melakukan pemeriksaan, Jepang menembaknya sehingga ia gugur.
Peristiwa ini membuat para pemuda Semarang marah sehingga mereka serempak menyerbu tentara Jepang. Dalam pertempuran ini kurang lebih 2.000 pemuda kita gugur sebagai kusuma bangsa, sementara di pihak Jepang 100 serdadu tewas. Untuk mengenang perjuangan para pemuda ini maka di Semarang didirikan monumen Tugu Muda.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Pertempuran tanggal 14-19 Oktober 1945 di Semarang."