Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tulisan Mr. Ritter dalam buku Drukpersvrijheid

Tulisan Mr. Ritter dalam buku Drukpersvrijheid 

Tuan-tuan Hakim, itu begitu logisch itu begitu vanzelfsprekend, itu memang semestinya : Tuan-tuan mengetahui, bahwa A.I.D. de Preanger-Bode adalah surat kabarnya kaum karet, kaum kina, kaum teh diseluruh priangan; Tuan-tuan mengetahui bahwa Surabayaasch Handelsblad adalah surat kabarnya kaum gula.

Tuan-tuan mengetahui bahwa Niuws van den Dag adalah surat kabarnya kaum dagang di Kali Besar; Tuan-tuan mengetahui bahwa semua surat-surat kabar yang reaktioner itu adalah surat kabarnya kaum imperialisme yang kita musuhi itu, bahwa jeritan-jeritannya orang-orang yang takut akan kebakaran gedong hartanya, takut terancam dividendnya, takut terancam keselamatannya perusahaanya yang menghasilkan kekayaan miliun-miliunan itu! 

Tulisan Mr. Ritter dalam buku Drukpersvrijheid

Tuan-tuan mengetahuinya hal itu semuanya! dan oleh karenanya tidak kawatir kami akan apa yang dituliskan oleh Mr. Ritter dalam buku ''Drukpersvrijheid'' serie pro en en contra tentang : ''bahwa yang bisa juga mengenai mahkamah hakim yakni bahaya yang mahkamah itu kena pengaruhnya publik opinie'', dan percayalah kami bahwa Tuan-tuan akan menjalankan keadilan dengan tidak kena pengaruhnya hasutan-hasutan surat-surat kabar yang benci kepada pergerakan itu tadi.

Tuan-tuan Hakim, kami sudah biasa lagi akan maki-makian yang memang sudah logis itu. Kami tak harian lagi diatasnya; mereka punya kepentingan adalah terancam oleh usaha kita, mereka tentunya menjadi geger. Prof. Snouck Hurgronye adalah menulis:

''Kaum majikan adalah menghimupunkan diri dengan teguh dan mereka adalah banyak hamba yang licin lidahnya dan tajam penanya, yakni bukan saja untuk menghilangkan tiap-tiap ketidak percayaan atas berkah-berkahnya modal asing itu dengan propaganda yang luas tetapi juga untuk memerangi keras sekali semua orang yang tidak percaya akan berkah-berkah itu.

Semua surat kabar Eropa di Hindia kini sudahlah suka ikut kepada perang sambil ini, malahan juga itu koran-koran yang dulunya suka membuka halamannya bagi ratap tangis yang keluar dari dunia Bumiputera. Tidak gagah beranilah siapa orang yang berani menentang tentara yang begitu cukup alat-alat senjatanya itu''.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :


Post a Comment for "Tulisan Mr. Ritter dalam buku Drukpersvrijheid"