Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kabinet Burhanuddin Harahap dan Kabinet Juanda

Kabinet Burhanuddin Harahap dan Kabinet Juanda

a. Kabinet Burhanuddin Harahap.

Kabinet Burhanuddin Harahap dari Masyumi berkuasa sejak tanggal 12 Agustus 1955 hingga 3 Maret 1956. Hasil yang menonjol dari Kabinet Burhanuddin Harahap adalah pelaksanaan pemilu I berjalan lancar dan sukses, setelah pemilu I selesai ternyata Kabinet Burhanuddin Harahap tidak banyak mendapat dukungan.

Ketidak sediaan Presiden menandatangani UU Pembubaran Uni Indonesia-Belanda membuat Kabinet Burhanuddin Harahap jatuh. Pada tanggal 3 Maret 1956 Burhanuddin Harahap menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden.

Kabinet Burhanuddin Harahap dan Kabinet Juanda

b. Kabinet Juanda.

Kabinet Juanda terbentuk pada tanggal 9 April 1957 dengan Ir. Juanda sebagai perdana menteri dan wakilnya Mr. Hardi, Idham Cholid dan dr. Leimena. Kabinet Juanda juga disebut Kabinet Karya dengan program kerja meliputi lima pasal yang disebut Pancakarya. Adapun Pancakarya Kabinet Kerja yang dimaksud meliputi sebagai berikut :
1. Membentuk dewan nasional.
2. Normalisasi keadaan Republik.
3. Melancarkan pelaksanaan pembatalan KMB.
4. Menyelesaikan masalah Irian Barat.
5. Menggiatkan pembangunan.

Selain menghadapi pemberontakan dari berbagai dewan, sesama Kabinet Juanda juga terjadi peristiwa percobaan pembunuhan terhadap Presiden Soekarno yang dikenal dengan Peristiwa Cikini. Peristiwa ini terjadi pada saat Presiden Soekarno mengadakan kunjungan ke Perguruan Cikini di Jakarta pada tanggal 30 November 1957.

Beberapa hal penting yang terjadi pada masa Kabinet Karya, antara lain sebagai berikut :
1. A.H. Nasution mengusulkan Dwifungsi ABRI.
2. Keluarnya Dekret Presiden 5 Juli 1959.

Kabinet Karya harus mengakhiri pemerintahannya sehubungan dengan keluarnya Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang salah satu isinya menyebutkan kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS 1950. 

Baca jgua selanjutnya di bawah ini :



Post a Comment for "Kabinet Burhanuddin Harahap dan Kabinet Juanda"