Kisah merah putih di Manado, lautan api dan margarana.
Kisah merah putih di Manado, lautan api dan margarana.
a. Peristiwa Merah Putih di Manado.
Peristiwa merah putih terjadi tanggal 14 Februari 1946 di Manado. Para pemuda yang tergabung dalam pasukan KNIL Kompeni VII bersama laskar rakyat mengeluarkan selebaran bahwa kekuasaan diseluruh Manado telah ditangan bangsa Indonesia.
Supaya kedudukan semakin kuat para pemuda menyusun kekuatan di pimpin oleh Mayor Waisan. Sam Ratulangi diangkat menjadi gubernur. Dia mengeluarkan petisi yang intinya seluruh rakyat Sulawesi tidak dapat dipisahkan dari Republik Indonesia. Dengan adanya petisi itu Sam Ratulangi ditangkap dan dibuang ke Seruni-Papua.
b. Bandung Lautan Api.
Ditengah-tengah usaha melakukan pengambilan alihan kekuasaan dari tangan Jepang pada bulan Oktober Sekutu memasuki kota Bandung. Orang-orang Sekutu itu menempati daerah-daerah di Bandung Utara. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengeluarkan ultimatum yang isinya sebagai berikut :
1. Rakyat dan para pemuda Bandung harus menyerahkan semua senjata yang telah direbut dai tangan Jepang kepada Sekutu.
2. Bandung Utara sudah harus dikosongkan dai orang-orang republik Indonesia selambat-lambatnya tanggal 29 November 1945.
Karena tidak diindahkan oleh pejuang kita, pada tanggal 27 November 1945 pertempuran berkobar disekitar pabrik Kina di Jalan Riau, serta hotel Preanger dan Homan. Para pemuda membakar rumah-rumah Belanda yang berada di sepanjang Ringboulevard dan api menyala-nyala sekitar lima jam.
Kemudian Inggris membalas dengan serangan bom dari udara ke daerah-daerah sasaran. Pada tanggal 23 Maret 1946 sekutu mengeluarkan ultimatum agar seluruh Kota Bandung dikosongkan. Untuk menghindari penderitaan rakyat yang lebih besar pemerintah menyetujui dan Kota Bandung dikosongkan.
Untuk melaksanakan instruksi pemerintah, AH Nasution selaku Panglima Divisi III TRI, menyiarkan perintah:
a. Semua rakyat dan pegawai keluar kota sebelum pukul 24.00 WIB.
b. Tentara melakukan bumi hanguskan semua bangunan dan alat-alat yang penting.
Sementara itu benteng NICA di Dayuh Kolot Bandung Selatan dikepung para pejuang Bandung. Tokoh pemuda Bandung Mohammad Toha gugur. Peristiwa itu difilmkan dengan judul ''Toha Pahlawan Bandung Selatan''.
c. Pertempuran Margarana.
Pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946, kurang lebih 2.000 tentara Belanda mendarat di Pulau Bali. Pada saat ini, I Gusti Ngurah Rai sebagai pemimpin Laskar Bali sedang berada di Yogyakarta. Setelah kembali rakyat Bali porak poranda.
I Gusti Ngurah Rai berusaha mempersatukan kembali pasukannya. Belanda menawarkan untuk bekerja sama namun ditolak. Pada tanggal 18 November 1946 I Gusti Ngurah Rai mengadakan serangan terhadap markas Belanda di Tabanan, dan mengalami kemenangan.
Setelah kemenangan itu, Ngurah Rai memusatkan perjuangannya di Margarana, pada saat itu terjadi perjuangan di Margarana mengalami kekalahan. Pada tanggal 20 November 1946 Bali dikepung Belanda I Gusti Ngurah Rai beserta seluruh pasukannya mengerahkan perang puputan.
I Gusti Ngurah Rai beserta pasukannya gugur dimedan pertempuran. Perang itu dikenal dengan ''Perang Puputan Margarana''. Setiap tanggal 20 November selalu diperingati sebagai ''Hari Pahlawan Margarana'' oleh rakyat Bali.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Kisah merah putih di Manado, lautan api dan margarana."