Peristiwa rengasdengklok menyingkirkan Ir. Soekarno
Peristiwa rengasdengklok menyingkirkan Ir. Soekarno
Sehubungan dengan menyerahnya Jepang kepada Sekutu tidak mungkin Jepang akan melaksanakan janjinya untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Dengan demikian bangsa Indonesia yang mencita-citakan kemerdekaannya sejak berpuluh-puluh tahun yang lampau itu harus berjuang dengan kekuatan sendiri untuk memperoleh kemerdekaannya.
Pada waktu itu Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan (vaccum of power). Jepang sudah menyerah, sedangkan sekutu yang akan mengambil alih kekuasaan Indonesia belum datang. Oleh sebab itu bangsa Indonesia mendapat kesempatan yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
Akan tetapi untuk memproklamasikan kemerdekaannya tersebut timbul perbedaan pendapat antara golongan muda (Sukarni, Adam Malik, Chairul Saleh, Yusuf Kunto, Wikana, dll) dengan golongan tua (Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ahmad Subarjo, dll).
Perbedaan tersebut terletak pada cara melaksanakan kemerdekaan Indonesia yaitu :
1. Golongan tua terutama Ir. Soekarno - Hatta menghendaki agar Proklamasi dilaksanakan dengan mengadakan sidang PPKI terlebih dahulu yang direncanakan pada tanggal 18-8-1945, dengan pertimbangan bahwa Jepang masih tetap berkuasa dan bersenjata lengkap sebab jika kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tanpa sidang PPKI pasti akan dicegah oleh Jepang.
2. Golongan muda menghendaki agar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan diluar PPKI (tanpa sidang PPKI). Dengan pertimbangan jika proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan terlebih dahulu mengadakan sidang PPKI kemerdekaan bangsa akan dianggap sebagai ciptaan Jepang dan pasti akan dihancurkan oleh pasukan sekutu yang sebentar lagi tiba di Indonesia.
Perbedaan pendapat itu telah membawa golongan pemuda kepada tindakan penyingkiran Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta keluar kota, dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari segala pengaruh Jepang. Pada tanggal 16-8-1945 jam 04.00 WIB terjadi peristiwa penculikan Ir. Soekarno da Drs. Moh. Hatta untuk dibawa keluar kota menuju Rengasdengklok yang terletak disebelah timur Jakarta.
Sesampainya di Rengasdengklok golongan muda mendesak kembali agar Ir. Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan tentara Jepang. Pembicaraan diantara mereka tidak membawa hasil.
Sementara itu melalui pembicaraan dengan Sudancho Singgih dengan Soekarno, menyatakan bahwa Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia setelah kembali ke Jakarta. Maka Singgih segera kembali ke Jakarta untuk menyampaikan berita proklamasi kemerdekaan yang akan disampaikan oleh Ir. Soekarno kepada kawan-kawannya dan para pemimpin bangsa.
Sementara itu antara Mr. Ahmad Subarjo dengan Wikana terdapat kata sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta dimana Laksamana Maeda bersedia dan menjamin keselamatan selama mereka berada dibawahnya.
Karena itu Yusuf Kunto hari itu juga membawa Mr. Ahmad Subarjo bersama Sudiro ke Rengasdengklok untuk menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta. Ahmad Subarjo memberikan jaminan dengan taruhan nyawanya bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan tanggal 17-8-1945 selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.
Dengan jaminan itu Komandan Kompi Sudancho Subeno bersedia melepas Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta rombongan untuk kembali ke Jakarta. Rombongan tersebut tiba di Jakarta pukul 17.30 WIB.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Peristiwa rengasdengklok menyingkirkan Ir. Soekarno"