Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tiga kegiatan kontak sosial dan faktornya

Tiga kegiatan kontak sosial dan faktornya 

Di kehidupan manusia memang tidak bisa lepas dari kehidupan yang saling membutuhkan, manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya setiap hari. Manusia pasti akan membutuhkan orang lain, manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati.

Misalnya bayi harus diajari makan, berjalan, berbicara, bermain, membaca dan lain-lain. Hal ini membuktikan bahwa sejak lahir, manusia sudah berhubungan dengan manusia lainnya. Di rumah kita akan melihat adik, kakak, dan orang tua. Di sekolah kita dapat melihat teman-teman, guru, penjaga sekolah, tukang kebun dan lain-lain. Di lingkungan sekitar rumah kita dapat tetangga, pedagang yang lewat.

Kontak sosial kelompok

Semua itu ialah bagian dari lingkungan sosial baik secara individu, maupun kelompok. Manusia perlu berhubungan atau berkomunikasi dengan yang lainnya. Maka terjadilah apa yang dinamakan proses sosial. Proses sosial ialah suatu interaksi atau hubungan saling mempengaruhi antar manusia.

Proses sosial ini akan terjadi kalau ada interaksi sosial karena tanpa ada interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan. Bertemunya seseorang dengan orang lain atau kelompok lainnya, kemudian mereka saling berbicara, bekerja sama, dan seterusnya untuk mencapai tujuan bersama.

Kegiatan itu dapat dikatakan sebagai dasar proses sosial. Interaksi sosial ialah hubungan-hubungan antara orang perorangan, antara kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu interaksi sosial dimulai saat itu.

Mereka saling menegur berjabat tangan, dan saling berbicara. Aktivitas semacam itu merupakan bentuk interaksi sosial. Dalam interaksi sosial hubungan yang terjadi harus secara timbal balik dilakukan oleh kedua belah pihak. Artinya kedua belah pihak harus saling merespon.

Jika ditanya dia menjawab, jika diminta bantuan dia membantu, jika diajak bermain dia ikut bermain. Jika semua itu dilakukan sebenarnya telah terjadi interaksi sosial. Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi melakukan kontak sosial dan komunikasi.

Menurut Soerjono Soekanto (2003), kata ''kontak'' berasal dari bahasa Latin, yaitu berasal dari kata con dan tangere. Kata con berarti bersama-sama sedangkan tangere mengandung pengertian menyentuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontak berarti bersama-sama saling menyentuh secara fisik.

Misalnya kontak dapat dilakukan melalui surat-menyurat, sms, telepon dan lain-lain. Dengan demikian hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial dapat bersifat positif dan negatif. Kontak yang bersifat negatif akan mengarah pada suatu pertentangan sedangkan kontak yang bersifat positif akan mengarah pada kerjasama.

Menurut Karl Mannheim, (2003: 65) kontak dapat dibedakan kedalam dua bagian, yaitu kontak primer dan kontak sekunder. Kontak primer ialah kontak yang dikembangkan dalam media tatap muka, sedangkan kontak sekunder terjadi tidak dalam media tatap muka dan ditandai dengan adanya jarak.

Kontak Sekunder dapat dibagi lagi kedalam dua bagian :

a. Kontak Sekunder langsung, ialah kontak yang terjadi antara masing-masing pihak melalui alat tertentu, misalnya internet, surat, telepon, sms, dan lain sebagainya.
b. Kontak Sekunder tidak langsung ialah kontak yang memerlukan pihak ketiga, misalnya contoh ; Tono meminta tolong kepada Jono untuk diperkenalkan kepada Intan.

Kontak sosial juga dapat berlangsung dalam tiga kegiatan atau bentuk :

a. Antara orang perorangan.
Contohnya : seorang bayi yang baru lahir ia akan melakukan kontak sosial dengan ibunya dan keluarga secara langsung. Dia dapat merasakan cinta dan kasih sayang, minimalnya dari ibu dan ayahnya, setelah itu ia semakin tumbuh berkembang. Ia semakin banyak belajar tentang kebiasaan-kebiasaan yang ada di dalam keluarga, misalnya saja masalah sopan santun dalam berbicara, makan, dan lain sebagainya.

b. Antara kelompok dengan kelompok.
Contohnya, seperti kelompok pelajar dari suatu sekolah melakukan studi banding ke sekolah yang lain. Kedua kelompok itu akan bertemu dan bertatap muka. Kegiatan seperti itu dapat dijadikan contoh kontak sosial kelompok dengan kelompok lain.

c. Antara perorangan dengan kelompok.
Contoh seorang siswa sedang belajar bersama atau berdiskusi dalam kelompok belajarnya. Kegiatan belajar bersama dan berdiskusi merupakan contoh kontak sosial perorangan dengan kelompok.

Kotak sosial dan komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Tanpa adanya kedua itu, interaksi sosial tidak akan terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang akan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didorong oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :

a. Faktor Imitasi.

Menurut Gabriel Tarde (2003: 66), imitasi berasal dari kata imitation, yang berarti peniruan atau suatu barang yang palsu meniru dari barang yang sudah terkenal atau mencuri hak cipta orang lain yang sudah terkenal. Meskipun manusia memiliki pola dasar masing-masing yang unik tetap saja dalam diri manusia ada keinginan untuk meniru seperti orang lain atau kelompok.


Dengan demikian imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok. Untuk dapat meniru, menurut Choros (2003: 66) ada syarat-syarat tertentu, antara lain :

1. Harus memberikan penghargaan sosial yang tinggi terhadap objek yang akan menjadi objek imitasi kita.
2. Syarat yang terakhir pihak yang akan melakukan imitasi harus memiliki pengetahuan tentang pihak atau sesuatu yang akan diimitasi.
3. Harus menaruh minat terhadap sesuatu yang akan diimitasi. Minat merupakan syarat dasar dari tiap individu untuk melakukan imitasi. Mustahil melakukan imitasi kepada objek yang tidak kita sukai.
4. Selain menaruh minat, melangkah selanjutnya ialah mengagumi hal-hal yang akan diimitasi. Makna mengagumi ialah sebuah langkah yang lebih tinggi tingkatannya dibanding dengan hanya menyukai.

Faktor imitasi akan memunculkan dampak positif dan negatif, dampak positif kalau yang diimitasinya itu berupa kaidah-kaidah (norma) dan perilaku yang baik. Sebaliknya imitasi ini akan berdampak negatif kalau yang ditiru itu berupa perilaku yang tidak baik. Selain itu imitasi juga bisa melemahkan daya kreasi seseorang. Saat ini banyak para remaja atau artis yang meniru cara berpakaian, model rambut, cara bicara dari artis-artis terkenal dari Barat atau dari Asia Timur.

b. Faktor Simpati.

Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang merasa tertarik kepada orang lain. Simpati akan muncul melalui perasaan yang memegang peranan sangat penting. Faktor simpati yang utama ialah ingin mengerti dan ingin bekerja sama dengan orang lain.

c. Faktor Identifikasi.

Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Faktor identifikasi sifatnya lebih mendalam daripada imitasi karena kepribadian seseorang dapat terbentuk atas dasar proses identifikasi ini.

Proses ini dapat berlangsung dengan sendirinya, sehingga pandangan dan sikap orang lain bisa masuk ke dalam jiwanya. Misalnya kita mengidolakan seseorang sehingga semua tingkah laku orang itu kita lakukan. Seorang yang mengidolakan orang lain akan meniru segala hal yang berkaitan dengan orang tersebut.

d. Faktor Sugesti.

Sugesti artinya ialah pengaruh yang dapat menggerakan hati orang. Faktor sugesti ini akan terjadi apabila kemampuan berpikir seseorang terhambat sehingga orang ini melakukan pandangan orang lain. Selain itu sugesti akan terjadi kalau orang yang memberi sugesti memiliki wibawa/terpandang di bidangnya atau juga sugesti itu terjadi jika pandangan itu didukung oleh sebagian orang.

Misalnya seorang pasien yang akan berobat ke seorang dokter, pasien tersebut akan cepat mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan rasa percanyanya yang tinggi pada dokter tersebut. Pada keadaan tersebut dokter berhasil memberikan sugesti pada pasien.  

Kita bisa melihat betapa pentingnya berhubungan sosial, karena hubungan sosial tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Setiap hari kita selalu berinteraksi dengan orang lain, karena kehidupan sosial itu sangat penting manusia tidak bisa hidup sendiri atau individu.

Baca juga di bawah ini :

Post a Comment for "Tiga kegiatan kontak sosial dan faktornya"