4 peninggalan sejarah Hindu-Buddha
4 peninggalan sejarah Hindu-Buddha
Di daerah negara Indonesia masih banyak situs-situs bersejarah yang masih tertinggal dan terjaga hingga saat ini. termasuk salah satunya munculnya pengaruh budaya-budaya India di Indonesia yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 Masehi. Hal ini berkaitan dengan ditemukannya tujuh buah batu tertulis (yupa) di Kutai, Kalimantan Timur.
Yupa yang ditulis dalam bahasa Palawa dan huruf Sansekerta berisikan tentang kisah Kerajaan Kutai yang telah banyak menerima pengaruh Hindu. Bangsa Indonesia mempunyai banyak peninggalan sejarah. Peninggalan-peninggalan tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu sumber lisan, tertulis, dan benda bangunan.
Berikut Peninggalan Sejarah Hindu dan Budha :
a. Seni Bangunan.
1. Candi ialah bangunan yang terbuat dari batu bersusun yang berfungsi sebagai tepat penyimpanan abu jenazah raja. Candi dalam agama Hindu berfungsi sebagai pemakaman. Sedangkan dalam agama Budha, candi berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa.
Kata candi berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Candikagerha yang berarti rumah Candika dalam kepercayaan Hindu, Candika ialah salah satu nama dari Dewi Durga atau Dewi Kematian. Bangunan candi bersusun bertingkat terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki, tubuh, dan atap. Terdapat perbedaan sangat menonjol candi-candi yang berada di Indonesia.
2. Gapura ialah bangunan seperti pintu gerbang yang menyerupai candi terbelah dua, seperti Gapura Jedong, Gapura Plumbangan. Selain Gapura tersebut ada Gapura Wringin Lawang yaitu Gapura peninggalan kerajaan Majapahit yang terletak di kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.
3. Stupa ialah bangunan batu yang berbentuk seperti genta, misalnya stupa yang ada tingkat atas Candi Borobudur.
4. Seni pahat batu adalah seni ukiran pada dinding-dinding candi berupa relief. Pada candi agama Hindu relief biasanya melukiskan suatu cerita yang diambil dari kitab suci maupun kitab sastra. Sedangkan candi agama Budha, relief.
5. Arca adalah patung batu yang dipahat menyerupai manusia atau hewan. Patung-patung itu kemudian ditempatkan dalam candi. Dalam kepercayaan Hindu-Budha, raja yang telah meninggal senantiasa dibuatkan patung. Patung itu menyerupai dewa (dewi). Seperti Patung Sang Buddha Siddharta Gautama, Arca Dewa Wisnu.
b. Tulisan dan bahasa.
Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia banyak meninggalkan prasasti yang ditulis dalam bahasa Sanskerta da huruf Pallawa. Dalam pergaulan sehari-hari bahasa Sanskerta tidak dipergunakan. Bahasa Sanskerta hanya dipergunakan di kalangan istana.
c. Sistem pemerintahan.
Kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha, seperti Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Singasari, dan Majapahit dalam menjalankan pemerintahannya mengambil corak sistem pemerintahan Hindu-Buddha. Alasan kerajaan-kerajaan itu mengadopsi sistem pemerintahan seperti di India dianggap cocok dengan keadaan di Indonesia.
d. Seni sastra.
Karya sastra terkenal yang muncul pada masa Hindu-Buddha adalah :
- Kitab Arjuna Wiwaha, karya Mpu Kanwa pada tahun 1030. Kitab ini berisi perjuangan Airlangga dalam mempertahankan kerajaan Kediri.
- Kitab Sutasoma, karya Mpu Tantular. Kitab ini mengisahkan seorang putra raja yang memutuskan menjadi petapa. Kitab ini mengajarkan tentang toleransi beragama. Dari kitab ini istilah Bhinneka Tunggal Ika yang diambil.
- Kitab Negarakertagama, karya Mpu Prapanca pada tahun 1365. Kitab ini menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah Singosari.
- Kitab Pararton. Kitab ini ditulis pada tahun 1535. Kitab ini mengisahkan riwayat hidup Ken Arok, Raden Wijaya dan Kertanegara.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
- Kerajaan kutai mempunyai beberapa program bidang
- SEJARAH CANDI YANG BERCORAK HINDU BUDHA DI INDONESIA
- Sumber sejarah kerajaan sriwijaya berupa prasasti
- Sistem pemerintahan dan ilmu pengetahuan jaman Hindu-Buddha
- Ditemukan tujuh prasasti zaman Kerajaan Tarumanegara
- Beberapa candi peninggalan kerajaan mataram kuno
- Aspek bidang kehidupan zaman Kerajaan Tarumanegara
- Kerajaan sriwijaya menerapkan 3 bidang
- Kerajaan Mataram Kuno menerapkan tiga bidang kehidupan
- Kisah Ken Arok mendapatkan Ken Dedes jaman Kerajaan Singasari
- Kerajaan Majapahit terbesar kedua di Indonesia
Post a Comment for "4 peninggalan sejarah Hindu-Buddha"