Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hubungan Iman kepada qada dan qadar

1. Pengertian Qada dan Qadar

Qada adalah suatu ketetapan atau ketentuan Allah SWT kepada para makhluk-Nya sejak zaman azali. Kaitannya dengan nasib manusia dan makhluk hidup lainnya. Hubungannya dengan kesenangan dan kesusahan, manfaat, mudarat, kesehatan, sakit, kepemimpinan, kepangkatan, kedudukan, dan lain sebagainya. 

Ketetapan di atas hanyalah merupakan ketetapan saja dan belum dilaksanakan. Kaum Ahlu Sunnah wal Jama'ah berkeyakinan sesuai dengan iktikad Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, bahwa yang terjadi di dunia ini telah ditentukan, ditetapkan, dan digariskan Allah SWT dalam azali, jauh sebelum sesuatu itu terjadi yang telah ditulis terlebih dahulu dalam lauhul mahfuz (Q.S. Al-Hadid : 22 dan Q.S. Al-Buruj : 22).

Qadar adalah hasil dari suatu ketetapan atau ketentuan Allah SWT yang akan dilaksanakan atau diberlakukan kepada hamba dan makhluk-Nya, setelah mereka terlahir di dunia ini (Q.S. Al-Qamar : 49).

2. Hubungan Qada dan Qadar

Hubungan qada dan qadar keduanya tidak terpisahkan dan memiliki keterkaitan yang amat erat, atau sering pula dinamakan dengan takdir Allah SWT. Misalnya orang yang kafir di dunia, telah ditulis di lauhul mahfuz bahwa ia akan kafir, jauh sebelum hal itu terjadi di dunia, begitu pula bagi mereka yang ditakdirkan beriman, dan lain sebagainya.

Ibnu Abbas telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : ''Dan ketahuilah, bahwa sekiranya umat itu sepakat untuk memberi sesuatu manfaat kepadamu yang tidak ditulis oleh Allah SWT untukmu, niscaya mereka tidak akan membahayakanmu.

3. Qada Allah SWT berlaku untuk semua makhluk-Nya di dunia

a. Qadar Allah SWT berupa kenikmatan dan bencana bagi hamba-Nya (Q.S. An-Nisa.
b. Qadar Allah SWT berupa hukuman dan janji kepada hamba-Nya di dunia (Q.S. An-Nahl : 61, Q.S. Hud : 34, Q.S. At-Taubah :5, dan Q.S. Al-Araf : 37).

4. Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar

a. Menciptakan kesadaran bagi umat manusia bahwa segala sesuatu di alam semesta ini berjalan sesuai dengan aturan hukum yang telah berlaku dan telah ditetapkan dengan pasti oleh Allah SWT, misalnya perjalanan matahari, bulan, planet, bintang-bintang di langit, dan silihan bergantinya siang dan malam, semua itu merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT (Q.S. Yasin : 37, 38, 39, 40) dan Q.S. At-Tariq 1-3).

b. Mendorong manusia untuk selalu berusaha dan beramal dengan sungguh-sungguh agar mencapai kehidupan yang lebih baik di dunia dan di akhirat, dengan mengikuti ketentuan hukum sebab dan akibat yang telah diciptakan Allah SWT (Q.S. Ar-Radu : 11).

Menurut firman Allah SWT ini bahwa takdir Allah SWT dapat diubah, sebatas sunah atau kebiasaannya. Misalnya ketika seseorang merasakan lapar dan haus, ia dapat mengubahnya dengan makan dan minum.

c. Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT yang memiliki kekuasaan, kehendak mutlak, kebijaksanaan, dan kasih sayang kepada seluruh makhluk-Nya (Q.S. At-Taubah : 51).

d. Mendatangkan ketenangan jiwa dan ketenteraman hidup. Karena meyakini apa pun yang terjadi adalah atas kehendak dan qadar-nya Allah SWT, baik senang, anugerah, kenikmatan, kekayaan, maupun kesulitan hidup, kemiskinan, dan lain sebagainya (Q.S. Al-Fatihah : 1).

e. Mendatangkan sikap optimis dalam segala urusan hidup di dunia.

f. Menjadikan seseorang dapat mengambil pelajaran berharga dari takdir dirinya ataupun orang lain, yang dianggapnya baik atau buruk.

Baca juga selanjutnya di bawah ini


Materi persatuan dan kerukunan antar umat agama

Semoga menjadi bermanfaat bagi para teman-teman yang suka membaca tentang pengertian Iman kepada Qada dan Qadar 

Post a Comment for "Hubungan Iman kepada qada dan qadar "