Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Manfaat menilai apresiasi karya seni

Manfaat menilai apresiasi karya seni

A. Manfaat Apresiasi

Manfaat menilai apresiasi karya seni - Dalam keadaan bagaimanapun, seni selalu hadir dan diperlukan oleh masyarakat. Dari masyarakat primitif sampai masyarakat modern, seni selalu memainkan peranan yang sangat penting. Perkembangan masyarakat modern menyebabkan seni selalu memainkan peranan yang sangat penting.

Perkembangan masyarakat dengan budaya modern memerlukan pendidikan seni sebagai penyeimbang pola pikir dan hidup yang serba matrealis. Seni dapat membuka pandangan masyarakat tentang dunia yang kongkrit, unik dan menakjubkan.

Manfaat menilai apresiasi karya seni

Dalam era modern, seni tidak hanya dinikmati dalam waktu senggang. Seni tidak hanya mengasyikkan sebagian orang yang mempunyai perasaan dan instuisi tertentu, tetapi seni mengandung pesan atau misi untuk menyampaikan nilai dari pengalaman estetika seniman, seni mendidik ke arah kreativitas artistik yang mempunyai andil dalam membentuk masa depan bangsa.

Pengalaman estetik yang diperoleh dari tanggapan terhadap karya kurang lebih akan mempengaruhi moral dan sikap sampai pada perilaku siswa yang sedang tumbuh yang memiliki kebiasaan suka meniru dan mengikuti mode yang sedang berkembang.

Mereka akan mudah terkena pengaruh dari lingkungan masing-masing. Seni dapat membentuk moral generasi muda karena antara estetika dan etika saling berhubungan dan saling mengisi. Apabila di dalam masyarakat dikatakan terjadi kemerosotan atau dekadensi moral, akibatnya akan terjadi pergeseran-pergeseran nilai etika.

Hal itu dimungkinkan karena interprestasi yang salah terhadap dunia seni dan film khususnya, walaupun faktor ini bukan merupakan salah satu penyebab. Berangkat dari kenyataan tersebut, pendidikan seni dapat digunakan sebagai sarana untuk meluruskan kembali, mendidik, dan membentuk sikap etis terutama seni yang kreatif, nyaman, indah, serta menyegarkan.

B. Menilai Karya Seni Rupa

Pada prinsipnya, seni rupa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi hanya dapat dilihat dari satu arah, memiliki ukuran luas (panjang dan lebar), contoh lukisan, peta, mozaik, dan anyaman.

Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya yang dapat dilihat dari berbagai arah, memiliki volume (ruang) contoh patung, bangunan dan mobil. Menurut fungsinya, seni rupa dapat digolongkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) yang berfungsi sebagai penghias dan seni pakai (applied art) yang berfungsi sebagai pendukung benda pakai atau seni terapan.

Proses pemahaman apresiasi sangat berpengaruh dalam menentukan nilai suatu karya seni terapan. Oleh karena itu, langkah yang perlu diperhatikan ialah pengamatan, penghayatan, dan pengalaman memahami karya yang bersangkutan atau sejenisnya sehingga muncul sikap simpati pada karya yang dinilai.

Apresiasi terhadap karya seni dapat dikatakan benar dan memiliki tingkatan cukup tinggi apabila telah mendekati kebenaran, sesuai nilai yang terkandung dalam karya seni yang diamati. Dalam proses apresiasi terjadi empat tahapan kegiatan, antara lain sebagai berikut :

a. Kegiatan mengamati ialah reaksi terhadap rangsangan yang datang dari objek dengan cara observasi, meneliti, menganalisa, dan menilai sehingga terjadi respon tentang objek karya yang diamati, ketepatan tanggapan tergantung sikap kritis pengamat.

b. Kegiatan menghayati ialah proses selektif terhadap objek karya dan penyesuaian bobot yang terkandung dalam karya dengan hasil olah rasa yang dilakukan, namun kadang apresiator langsung menerima karya seni yang bersangkutan secara keseluruhan tanpa mengkritik, sifat tersebut dinamakan empati.

c. Kegiatan evaluasi dapat terjadi apabila apresiator dapat mengukur nilai seni yang dievaluasi dengan memberi kritik membangun pada karya seni yang diamati secara objektif.

d. Kegiatan mengapresiasi ialah perasaan bergetar, hanyut dalam dunia maya yang terkandung dalam sebuah karya seni seakan-akan merasakan getar yang sama dengan pencipta karya seni yang bersangkutan. Apresiator tersebut disebut simpati pada karya seni yang diamati, orang tersebut seakan-akan berada antara sadar dan tidak sadar terhadap objek yang dihayati, kesadaran yang diiringi dengan penalaran rasio yang matang untuk menilai dan memberi kritik serta saran, namun tidak mengurangi rasa simpati, justru menambah nilai. Orang semacam ini telah memiliki tingkat apresiasi yang benar terhadap karya seni.

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Manfaat menilai apresiasi karya seni"