Seni rupa terapan meliputi dwimatra dan trimatra
Seni rupa terapan meliputi dwimatra dan trimatra
a. Karya Seni Rupa Terapan
Karya seni rupa terapan adalah karya seni rupa yang dirancang untuk tujuan fungsional, yaitu untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis (kejiwaan). Bentuknya berupa benda-benda pakai atau benda guna untuk kebutuhan manusia. Contoh : alat perkakas rumah tangga seperti ; meja, kursi, almari, bufet, tempat tidur, benda-benda gerabah, keramik, dan mainan anak.
Seni terapan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu seni kriya (kerajinan) dan desain (rancangan). Agar sebuah karya seni dapat berhasil baik, sebelum dibuat, diperlukan rancangan atau desain lebih dahulu. Di sini, kita akan membuat rancangan (merancang) karya seni rupa terapan dengan memanfaatkan teknik dan corak daerah setempat. Apa yang dimaksud karya seni rupa terapan daerah setempat itu ? Perhatikan penjelasannya berikut ini.
b. Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Karya seni rupa terapan daerah setempat juga disebut seni terapan tradisional. Karya seni rupa terapan diciptakan dengan tujuan untuk melestarikan tradisi seni rupa suatu daerah setempat. Digarap oleh masyarakat tertentu sebagai ciri khas suatu daerah yang terikat oleh nilai-nilai filosofi dan nilai-nilai tradisi.
Seni terapan daerah dikerjakan secara tradisi, dengan keterampilan tangan yang sederhana. Bahan atau media yang digunakan umumnya diambil dari alam yang ada di daerah setempat. Contoh bahan : bambu, kayu, daun-daunan, rumput-rumputan, kulit binatang, tanah liat, batu cadas, batu andesit, akar pohon jati, rumah kerang, tulang, dan tanduk. Seni terapan daerah atau seni pakai, di samping untuk kegunaan praktis juga memperhatikan nilai keindahan (estetis).
c. Ragam Karya Seni Rupa Terapan Berdasarkan Matra atau Dimensi
Karya seni terapan dapat meliputi karya seni dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni ini mempunyai fungsi sosial atau fungsi pakai. Benda seni terapan mempunyai nilai guna di samping nilai seni.
a. Karya seni terapan dua dimensi (dwimatra)
- Seni batik hampir di seluruh Nusantara mempunyai kesamaan dalam pembuatannya, baik teknik, bahan, maupun motif ragam hias dan warna dominan. Bahan terdiri dari kain, malam, dan pewarna.
- Seni kriya (kerajinan) dua dimensi berupa anyaman bambu, gambar hiasan atau ornamen, gambar aplikasi bulu, tikar, dan permadani. Tenun kain songket dengan berbagai motif ragam hias etnik, relief, atau seni ukir, yaitu gambar yang berbentuk tinggi rendah dan wayang kulit.
b. Karya seni terapan tiga dimensi (trimatra)
- Seni kriya (kerajinan) tiga dimensi seperti cindera mata (suvenir).
- Funitur berupa meja dan kursi dengan berbagai desain tradisional dan modern.
- Perabot dapur dari terakota, logam, dan keramik.
- Seni keramik tiga dimensi, seperti gerabah, guci, vas bunga, kendi, dan perhiasan.
c. Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Pembuatan seni terapan atau karya seni pakai berupa seni kerajinan (seni kriya) harus memenuhi syarat-syarat, yaitu sebagai berikut :
- Bentuk dibuat bagus, indah, menarik.
- Memiliki kegunaan praktis (nilai guna).
- Bila dijual berharga murah.
- Bentuknya selaras dengan kegunaannya.
- Memenuhi selera keinginan masyarakat.
- Komposisi dan proporsi benda harmonis atau serasi.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Seni rupa terapan meliputi dwimatra dan trimatra"