Kunjungan dan penilaian ke pameran seni atau galeri
Kunjungan dan penilaian ke pameran seni atau galeri
Kunjungan dan penilaian ke pameran seni atau galeri - Manusia telah diciptakan oleh Tuhan dilengkapi dengan otak besar manusia telah terbagi menjadi dua, kanan dan kiri, bagian kiri untuk berfikir eksakta atau logika, sedangkan bagian yang kanan untuk kreativitas atau menciptakan sesuatu.
Kreativitas merupakan hal yang tidak bisa dikesampingkan karena dengan kreativitas manusia bisa menata langkah, strategi dalam melakukan jalan hidup. Kreativitas seni merupakan langkah awal di dalam angan-angan manusia.
Di dalam kreativitas seni harus ditumbuhkan sikap menghargai suatu karya seni. Untuk bisa menghargai perlu belajar banyak dengan cara melihat, membandingkan, kemudian menghayati dan menghargai sehingga telah terjadi proses pengolahan ide yang kemudian muncul rasa ingin berbuat, berkarya seni.
Kunjungan ke pameran seni atau ke sanggar seni merupakan langkah mula agar bisa melakukan dorongan dari dalam diri manusia untuk melakukan yang lebih dari yang sudah mereka lihat. Bagi masyarakat perkotaan pameran, sanggar tidak menjadi masalah, karena banyak sanggar yang bisa untuk dikunjungi atau didatangi.
Pameran seni juga sering digelar sehingga lebih leluasa, tetapi bagi daerah merupakan kendala yang perlu diperhatikan bersama sehingga pameran kelas atau sekolah perlu di laksanakan untuk menumbuhkan sikap apresiatif.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kunjungan di galeri pameran :
- Mencatat karya dan senimannya.
- Klarifikasi karya berdasar golongan atau kelompok.
- Membuat laporan dan penilaian.
- Mengikuti sarasehan bila ada.
- Menilai beberapa karya yang telah dianggap baik menurut apresiator.
Nusantara dengan ribuan pulau dan ratusan suku bangsa merupakan negara yang kaya akan hasil karya seni dan budaya. Kalian perhatikan lingkungan sekitar kita mereka masing-masing banyak hasil karya seni kriya atau kerajinan yang mempunyai nilai seni yang cukup tinggi.
Tetapi tinggal bagaimana kita bisa menghargai dan menilai lalu melestarikan sebagai ciri khusus daerah yang bisa menjunjung tinggi nama daerah sehingga bisa menuju kemajuan daerah yang telah bersangkutan. Di bawah ini merupakan contoh daerah pengrajin karya seni kriya yang telah mampu untuk membawa nama daerah dalam percaturan daerah masing-masing di tingkat regional, Nasional dan Internasional.
- Bordir dari pengrajin : Tasikmalaya, dan Kudus.
- Cinderamata daerah pengrajin : Bali, Jogyakarta, Solo.
- Keramik dari pengrajin : Kasongan Yogyakarta.
- Seni Perak, daerah pengrajin : Kota Gede Jogyakarta.
- Seni Ukir, daerah pengrajin : Asmat, Bali, Jepara.
- Kuningan, daerah pengrajin : Juana Kabupaten Pati.
- Wayang Golek daerah pengrajin : Sukabumi, Tasikmalaya, Cirebon.
- Kerajinan kulit daerah pengrajin : Yogyakarta, Solo, Cibaduyut (Bandung), Madiun.
- Batik daerah pengrajin : Solo, Yogyakarta, Madura, Lasem, Rembang, Pekalongan.
- Ulos atau Songket daerah pengrajin : Batak, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Sumatera Selatan.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
- Merancang seni batik
- Perjalanan sejarah seni kriys di Nusantara
- Arti Pengertian Seni Rupa Terapan Nusantara
- Karya Seni Rupa Terapan
- Karya Seni Rupa Terapan Wilayah Nusantara
- Merancang atau desain sebagai panduan karya seni rupa terapan
- Menilai karya seni rupa dua dimensi
- Proses penciptaan karya seni rupa
Post a Comment for "Kunjungan dan penilaian ke pameran seni atau galeri "