Merancang seni batik
Merancang seni batik
Merancang seni batik - Merancang karya seni kriya termasuk di dalamnya media apa yang akan dipakai untuk bahannya di dalam pembuatan seni kriya bahan yang pakai sangat banyak dan mudah untuk didapat, dan diambil dari bahan yang ada di daerah setempat, antara lain sebagai berikut :- Media atau bahan dari tumbuh-tumbuhan, seperti bambu, kayu, rotan, daun, kapas, ilalang, sabut, biji-bijian, dan akar.
- Media atau bahan dari alam (bahan organik) seperti batu, semen, cadas, gips, logam, tanah liat, intan, dan berlian.
- Media atau bahan dari sintetis dan hasil industri, seperti serat nylon, plastisin, plastik, kertas, fiberglass, kayu lapis, kain, benang, manik-manik, dan lilin.
- Media atau bahan dari binatang, seperti kulit, tulang, tanduk, kerang, bulu, koral, dan mutiara.
Di setiap kita membuat karya seni rupa selalu tidak lepas dari masalah pemakaian dan pemilihan bahan atau media. Setiap media telah mempunyai sifat atau watak khusus yang berbeda satu dengan lainnya. Setiap media telah mempunyai dua sifat, yaitu :
1. Sifat fisik.
Sifat fisik ialah sifat bahan dari karya yang telah dibuat. Mudah retak atau tidak, cepat kering atau lama, mudah atau sulit melekat, dan lain sebagainya.
2. Sifat estetis.
Setiap bahan telah mempunyai nilai keindahan atau kekhususan tersendiri yang tidak bisa diganti dengan yang lain. Contohnya : bahan-bahan cat minyak, cat plakat, cat air, pensil, spidol, kapur, tanah liat, gips, semen, logam, batu, kertas.
Semua ini telah mempunyai ciri khas dan daya tarik tersendiri. Meskipun demikian, bahan tidak mutlak menentukan nilai artistik suatu karya. Baik tidaknya suatu karya seni tak tergantung dari bahannya tetapi tergantung dari isi.
Seni batik termasuk juga dalam seni kriya atau seni kerajinan atau seni rupa terapan dua dimensi. Batik hampir terdapat dan dikenal di seluruh daerah Indonesia, oleh karena itu, seni batik telah diangkat sebagai karya seni Nusantara atau seni budaya Nasional.
a. Corak.
Motif dan corak seni batik beraneka ragam yang telah mempunyai keunikan dan karakteristik berbeda sesuai daerah penghasil seni batik. Corak atau motif batik tersebut antara lain : Solo, Kedu, Yogyakarta, Cirebon, Laseman, Palembang, Banyumasan, Bali, Madura, Banyuwangi, Garut, Kalimantan dan masih banyak juga yang lainnya.
Di samping itu ada juga beberapa motif atau corak batik tradisi atau klasik dan corak modern yang telah diciptakan masa kini jaman modern. Corak atau motif klasik atau tradisi tersebut antara lain sebagai berikut : batik sekar jagat, cariri, parang rusak, parang rusuk, parang kusumo, sido, ukel, mukti, sido luntur, truntum, untu lawang, kawung.
b. Media membatik.
Bahan dan alat yang telah dipakai untuk membatik antara lain :
- Kain halus warna putih.
- Malam yang cair dan panas.
- Canting (alat untuk menulis batik).
- Bahan pewarna.
- Wajan kecil untuk tempat memasak malam.
- Kompor.
- Bak air untuk nglorot.
Ada beberapa teknik atau cara pembuatan batik, yaitu sebagai berikut :
- Teknik cetak atau cap disebut juga printing.
- Memakai cetakan dengan motif tertentu untuk menutup dengan malam. Seterusnya memberi warna atau pewarnaan. selanjutnya selesai dilarutkan dengan air mendidih atau air panas, cara ini telah menghasilkan karya berulang-ulang.
- Teknik tulis atau tradisional ini alat yang digunakan menggunakan canting sebagai alat untuk membuat motif atau pola dengan cara menulis atau menuangkan lilin panas sehingga motif yang kita harapkan bisa terwujud atau muncul. Seterusnya mencelupkan kain pada pewarna dan setelah kering warna yang kita kehendaki, dan ditiup malam lagi lalu kemudian dicelupkan warna lain yang lebih tua. Proses terakhir ialah nglorot atau melarutkan malam dengan menggunakan air panas.
Selamat membaca semoga artikel yang saya tulis di atas bisa menambah wawasan bagi teman-teman, karena artikel ini telah membahas tentang media seni kriya dan merancang seni batik atau karya dua dimensi, terima kasih telah berkunjung di sini.
Baca juga di bawah ini :
Post a Comment for "Merancang seni batik "