Akibat revolusi industri (ekonomi, politik, budaya)
Akibat revolusi industri (ekonomi, politik, budaya)
Revolusi Industri membawa akibat yang luas pada kehidupan manusia, pengaruhnya terasa dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Pengaruh revolusi industri dalam bidang ekonomi ialah sebagai berikut ini :1. Bidang ekonomi.
a. Harga barang murah.
Dengan mempergunakan mesin, produksi dibuat secara massal, sehingga biaya produksi (production cost) menjadi lebih rendah. Akibat selanjutnya ialah barang-barang dapat dijual dengan harga lebih murah. Usaha yang masih mempergunakan tangan dalam memproduksi barang tidak mampu lagi bersaing dengan industri, sehingga tidak bisa lagi bertahan lebih lama. Perusahaan demikian menjadi kerajinan tangan yang menghasilkan barang-barang antik atas dasar pesanan.
b. Upah buruh rendah.
Di kota banyak tersedia tenaga buruh akibat terjadinya Revolusi Agraria di daerah pedesaan. Dengan dipergunakannya mesin sebagai alat produksi, tenaga buruh yang diperlukan sangat terbatas. Para majikan akan menerima buruh yang mau dibayar rendah. Banyak buruh yang menganggur, sementara itu yang bekerja hidupnya menderita.
c. Terjadi pertentangan antara buruh dengan majikan.
Dengan gaji yang rendah, kaum buruh menuntut agar majikan mau membayarnya lebih tinggi, sehingga kebutuhannya bisa tercukupi. Tanpa ada persatuan di kalangan kaum buruh, majikan dengan mudah memecatnya, atau diputuskan hubungan kerjanya.
Karena itu kaum buruh bergabung dalam organisasi untuk menghadapi majikan. Selain upah yang umumnya dituntut adalah berkurangnya jam kerja. Pada awal revolusi industri seorang buruh bekerja sampai sepuluh jam sehari, sehingga seminggunya sampai 60 jam. Berkat perjuangan, buruh sekarang hanya bekerja 37 jam seminggu.
d. Majunya perdagangan dunia.
Produksi industri yang melimpah memerlukan daerah pemasaran yang luas, kalau tidak, hasil industri akan menumpuk di pabrik. Untuk itu perlu ditunjang oleh sistem perusahaan modern yang memerlukan manajemen baru dan transportasi yang cukup. Untuk mencapai tujuan tersebut tidak segan-segan para majikan mempergunakan kekuasaan politik yang melahirkan imperialisme modern.
e. Kapitalisme modern (raya).
Dengan makin majunya perdangangan dunia diperlukan kapitalisme modern yang memerlukan modal lebih besar dan cara kerjanya berdasarkan suatu sistem yang jangkauannya sangat luas. Seorang kapitalis bisa membayar dengan gaji yang tinggi para manajer yang cakap agar keuntungan yang diperoleh makin banyak.
f. Timbulnya imperialisme modern.
Didorong oleh keinginan memperoleh untung sebanyak-banyaknya maka kapitalis mempengaruhi politik pemerintahan agar sejalan dengan kegiatan usahanya. Kaum kapitalis tidak hanya berusaha mencari pasaran untuk hasil industri, mereka juga memerlukan bahan mentah untuk industrinya. Dalam perkembangan selanjutnya mereka juga berusaha meluaskan kegiatannya dengan menanamkan modalnya di negara lain, terutama tanah jajahan negaranya.
g. Terancamnya sumber daya alam.
Kaum kapitalis yang ingin memperoleh keuntungan banyak, sering tidak memikirkan bahwa sumber daya alam terancam akibat terlalu banyak diambil pada suatu saat yang sangat diperlukan. Contoh yang paling mencolok adalah penebangan hutan karena kayunya diperlukan sebagai bahan industri, disamping kayunya yang makin surut, kelestarian sumber air dapat terancam juga.
2. Bidang Politik.
Pengaruh revolusi industri dalam bidang politik ialah sebagai berikut ini :
a. Daerah jajahan makin luas.
Bernafsunya kaum imperialis modern menyebabkan daerah jajahan makin luas, negara-negara yang sebelumnya merdeka diserbu untuk dikuasai demi kepentingan kaum kapitalis-imperialis. Di Asia tinggal Negara Muangthai dan Jepang yang bisa dikatakan tetap merdeka, sedangkan di Afrika praktis tidak ada lagi negara merdeka, semuanya habis dibagi oleh kaum imperialis.
b. Terjadinya peperangan.
Untuk memperoleh daerah jajahan yang banyak sebuah negara harus berperang melawan negara lain. Sejarah menunjukkan bagaimana Inggris berhadapan dengan Prancis di Amerika, Asia dan Afrika dalam memperebutkan daerah jajahan. Salah satu puncak perebutan daerah jajahan demi kepentingan industri masing-masing adalah Perang Dunia I yang merupakan perang antarnegara Eropa di dunia demi kepentingan industri masing-masing.
3. Bidang Budaya.
Pengaruh revolusi industri dalam bidang budaya ialah sebagai berikut ini :
a. Timbulnya budaya kapitalis.
Budaya kapitalis merupakan budaya yang disenangi kaum kapitalis dengan mempergunakan hasil industri sebanyak mungkin melalui corak yang paling modern. Misalnya, pada zaman feodal kereta kuda merupakan budaya kaum feodal, pada zaman kapitalis orang lebih menyenangi mobil sebagai produk industri baru.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan, mendukung Revolusi Industri untuk berkembang pesat sejalan dengan majunya industri. Timbul golongan cerdik pandai (scienties) yang bisa memacu berkembangnya industri. Majunya ilmu pengetahuan pada masa sepuluh tahun terakhir sama hasilnya dengan pengetahuan dalam satu abad pada masa agraria berkembang. Banyak negara mendirikan lembaga ilmu pengetahuan demi kesejahteraan rakyatnya, di dalamnya para pakar melakukan penyelidikan ataupun percobaan untuk memperoleh penemuan baru.
c. Majunya teknologi.
Sejalan dengan majunya ilmu pengetahuan berkembang pula teknologi. Pada akhir abad ke-20 yang menonjol ialah teknologi elektronik dan teknologi biologi. Dengan teknologi elektronik kebutuhan manusia secara material makin banyak dipenuhi, seperti radio, televisi, dan telepon, sehingga hidup manusia makin enak.
Sedangkan dengan teknologi biologi manusia berusaha memenuhi kebutuhan akan makanan. Pertanian dan peternakan berkembang pesat, sehingga produksi makin banyak dan dapat mencakupi kebutuhan manusia.
Secara umum manusia banyak memperoleh keuntungan dari Revolusi Industri. Sementara itu terjadi juga akibat-akibat buruknya. Misalnya, dengan diketemukannya pesawat terbang, sudah jutaan manusia mati akibat tertabrak mobil. Semuanya merupakan risiko karena manusia mau maju dan hidup lebih sejahtera.
Baca juga di bawah ini :
Post a Comment for "Akibat revolusi industri (ekonomi, politik, budaya)"