Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Napoleon I dan perang koalisi

Napoleon I dan perang koalisi 

Napoleon yang telah memperoleh dasar pendidikan militer menjadi panglima ulung yang banyak memperoleh kemenangan dalam perang besar. Dasar siasatnya ialah membangun suatu tentara yang berdisiplin keras, mengadakan penyelidikan atas daerah musuh untuk mengetahui dengan pasti kekuatan dan kelemahan lawan.

Di samping itu ia juga mengadakan gerakan tentara secara cepat dan mendadak sehingga tidak memberikan banyak kesempatan bagi musuh untuk melawan. Selama revolusi dan kekaisaran, Prancis menghadapi musuh dari luar dalam Perang Koalisi yang terjadi tujuh kali (1792 - 1815).

Napoleon I dan perang koalisi

Negara-negara yang menjadi musuh utama ialah Australia, Inggris, Rusia, dan Prusia. Perang Koalisi terjadi tujuh kali, ialah Perang Koalisi I - VII. Dalam Perang Koalisi VI (1813 -1814), pada mulanya Napoleon bisa memperoleh kemenangan.

Tetapi, di dalam pertempuran di Leipzig tentaranya akhirnya bisa dikalahkan (1813). Napoleon menyerah dan ia diturunkan dari tahta serta dibuang di Pulau Elba di selatan Prancis, namun ia masih bisa memakai gelar raja.

Keluarga Bour kembali memerintah Prancis (Bourbon retorasi) dengan Louis XVIII sebagai rajanya. Perjanjian Paris I (1814) menetapkan batas-batas Kerajaan Prancis dikembalikan seperti sebelum 1792, negeri Belanda menjadi negara merdeka dan Inggris memperoleh Pulau Malta.

Negara-negara reaksioner mengadakan Kongres Wina untuk mengembalikan suasana Eropa seperti sebelum terjadi Revolusi Prancis. Kemunduran Prancis di bawah Lois XVIII dan keinginan rakyat akan kejayaan kembali, diketahui Napoleon di pengasingannya. 

Ia kembali ke Prancis dan disambut oleh rakyat dengan gembira. Jenderal Ney yang dikirim Louis XVIII untuk menangkap Napoleon justru membalik dan Louis XVIII yang lemah lari. Kongres Wina terhenti dan negara-negara lawan Prancis mengadakan Perang Koalisi VII (1815).

Di dalam pertempuran di Waterloo, Napoleon bisa dikalahkan. Ia bermaksud menyingkirkan ke Amerika tetapi tertangkap, lalu dibuang ke Pulau Sint Helena di sebelah barat Afrika. Kekalahan yang kedua inilah yang mengakhiri kedudukannya sebagai kaisar maupun panglima.

Continental System.

Negara Inggris yang tempatnya terpisah dari continent Eropa telah dijadikan dasar strategi untuk mengalahkannya. Setelah Napoleon menduduki Berlin, dikeluarkan Dekrit Berlin (1806) yang memiliki dua tujuan yaitu sebagai berikut ini :
  • Mengalahkan Inggris melalui jalan ekonomi dengan mengadakan blokade.
  • Mengembangkan perekonomian Prancis dengan daratan Eropa yang telah dibebaskan dari dominasi Inggris sebagai sasarannya.

Isi Dekrit Berlin ialah sebagai berikut ini :

  • Inggris dinyatakan dalam blokade bangsa Inggris di daratan Eropa ditawan dan hartanya dirampas.
  • Kapal-kapal Inggris dilarang berlabuh di pelabuhan-pelabuhan Eropa dan pelabuhan yang mau menerima kedatangan kapal-kapal Inggris dimusuhi.
Inggris yang telah mempunyai armada kuat membalas dengan mengeluarkan peraturan, seperti pelabuhan yang menolak kedatangan pakal Inggris akan dumusuhi dan semua kapal harus diperiksa oleh Inggris. Kemudian Napoleon mengeluarkan peraturan baru yang merampas kapal yang mau diperiksa oleh Inggris.

Continental System sejalan dengan politik dinasti yang telah dijalankan Napoleon, sehingga diharapkan bisa memeriksa dengan baik. Kontra blokade yang dijalankan oleh Inggris menyebabkan Prancis kesulitan bahan-bahan dasar yang berasal dari luar Eropa, seperti gula dan kopi.

Tetapi keadaan itu bisa diatasi. Kopi diganti dengan chichorei dan gula tebu diganti dengan gula bit. Hasil industri dan pertanian Prancis dipasarkan di daratan Eropa dan merupakan langkah baru bagi perekonomian Prancis. Sebaliknya Inggris yang kehilangan pasaran hasil industrinya di daratan Eropa terpaksa memasarkannya ke Amerika Latin.

Hal inilah yang menyebabkan Inggris tidak mau ikut menindas pemberontakan rakyat di Benua Amerika terhadap kekuasaan Spanyol-Portugis. Rusia yang kehilangan pasaran gandumnya di Inggris dan sangat memerlukan hasil industri dari Inggris, terpaksa menyelundup, sehingga dihukum oleh Prancis dengan serangan tahun 1812. Continental System berakhir setelah Napoleon dikalahkan (1815).

Baca juga di bawah ini :

Semoga artikel yang saya tulis di atas bisa menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah kekaisaran Prancis, bagi teman-teman yang sudah membacanya. Sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih sudah sempat membaca artikel yang saya tulis ini.

Post a Comment for "Napoleon I dan perang koalisi"