Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kejayaan jerman dalam pemilu 1930

Kejayaan jerman dalam pemilu 1930 

Di dalam PEMILU tahun 1930, Partai Nazi mulai memperoleh kemenangan. Kemudian tahun 1933 sudah memperoleh 44% dari jumlah kursi yang ada, sehingga Presiden Paul Von Hindenburg mengangkat Adolf Hitler menjadi perdana menteri (Reichskanzler).

Hitler mengambil tindakan-tindakan tegas sebagai seorang diktator dengan alasan demi kepentingan negara. Tindakan tegas itu dilakukan setelah terjadi kebakaran atas gedung Reichstag yang dilakukan oleh kaum sosialis-komunis.

Gambar Pemilu 1930


Hitler tidak mau mengakui Perjanjian Versailles yang disebutnya sebagai diktat Versailles dengan alasan dunia menolak usul Jerman untuk mengurangi persenjataan. Sehingga utang Jerman yang baru akan lunas tahun 1988 tidak diakuinya juga.

Untuk menghindarkan protes dunia, Jerman keluar dari LBB. Republik Weimar dihapus dan digantikan dengan tata pemerintahan yang sifatnya totaliter. Setelah Presiden Hindenburg wafat, Hitler menggantikannya dengan sebutan Fuhrer, artinya sang pemimpin.

Dalam pemerintahannya, Hitler dibantu oleh tokoh Nazi seperti Heinrich Himmler sebagai pemimpin pasukan SS, Josef Gobbel sebagai menteri propaganda, dan Herman Goering sebagai panglima angkatan udara.

Gestapo (Geheime Staatpolizei) adalah polisi dinas rahasia yang sangat ditakuti rakyatnya, karena merupakan dinas mata-mata dari pemerintahan Hitler yang diktator-totaliter. Partai Nazi membentuk organisasi pemuda seperti Hitler Jugend untuk pemuda yang berusia 14 - 18 tahun, Jungvok untuk anak-anak pria yang berumur 10 - 14 tahun, dan Bund Deutcher Madel untuk pemudi yang berusia 15 - 21 tahun. Mereka merupakan kader Partai Nazi dan sangat fanatik terhadap Hitler.

Post a Comment for "Kejayaan jerman dalam pemilu 1930"