Art deco, gaya internasional, hi-tech, pop modernisme dan nama-nama seniman dalam gerakan de stijl
Art deco, gaya internasional, hi-tech, pop modernisme dan nama-nama seniman dalam gerakan de stijl
a. Art Deco.
Art Deco ialah gaya modern dalam desain yang berkembang pada tahun 1920-an. Merupakan paduan dari berbagai unsur seperti gaya Gotik yang dimodifikasi dan langgam Mesir yang diolah dengan warna cerah dengan bentuk-bentuk modern yang serba geometris.
Gaya Art Deco dapat dijumpai pada berbagai bentuk bangunan, barang sehari-hari, pakaian, dan karya desain grafis. Pengaruh gaya ini amatlah luas dan sampai ke Indonesia pada tahun 1930-an. Tokohnya antara lain Paul Poitret dan Emile Jacques Ruhlman. Gaya Art Deco diploklamirkan sebagai sebuah aliran ketika dilangsungkan pameran internasional seni dekoratif di Paris tahun 1925.
b. Gaya Internasional.
Pada tahun 1932, Hitchock dan Philip Johnson menyelenggarakan pameran besar The Remational Style di Museum Seni Modern New York. Mereka menganggap bahwa Modernisme menjadi satu-satunya mazhab terbaik dan paling benar secara mendunia. Gaya ini kemudian menyebar ke berbagai penjuru dunia seiring dengan pembangunan kota-kota besar Eropa yang hancur akibat Perang Dunia II.
c. Streamlining.
Norman Bell Geddes pada tahun 1935 ialah salah seorang pencetus gaya Streamlining yang diilhami dari hukum aerodinamik dan aneka binatang terbang. Gaya streamlining meskipun tadinya hanya diterapkan pada beberapa produk transportasi berkecapatan tinggi, tetapi pengaruhnya meluas kepada berbagai produk sehari-hari, bahkan karya arsitektur.
Gaya ini dinilai oleh berbagai kalangan sebagai paduan yang paling harmonis antara aspek estetik dan teknologi. Hal itu dapat kita lihat pada desain-desain pesawat terbang, kapal selam, kereta api, dan berbagai jenis kendaraan darat.
d. Hi-Tech.
Tahun 1969 merupakan saat terbang perdana pesawat Concorde, kerja patungan antara Aerospace dan Aerospatiale Prancis. Pesawat ini menampilkan gaya Hi-Tech seiring dengan keberhasilan pendaratan manusia pertama kali di bulan dan dinilai sebagai puncak keemasan modernisme.
Gaya Hi-Tech kemudian meluas pada berbagai barang, seperti pesawat televisi, peralatan kantor, pakaian, dan peralatan rumah tangga. Desain gaya ini dirancang praktis untuk kebutuhan barang-barang teknologi tingkat tinggi agar mencapai tingkat efisien yang maksimal.
e. Pop Modernisme.
Pop Modernisme merupakan gaya gerakan seni rupa yang berkembang sejak tahun 1956 seiring dengan gerakan Pop Art dalam bidang seni. Pop Modernisme secara cepat meluas sebagai suatu gejala sosial ke seluruh daratan Eropa dan Amerika Serikat.
Gerakannya yang keras seolah-olah merupakan ciri pemberontakan dan kemarahan kaum muda terhadap segala aturan kolot generasi tua. Pop Modernisme mewabah ke semua cabang seni rupa dan desain, bahkan merambah pada kehidupan sehari-hari. Pop Modernisme memang tidak menawarkan gaya tunggal, ini lebih bersifat eklektik dengan citra teknologi masa depan, khayali bahkan mengusung mistisisme Timur.
f. Seniman yang terlibat dalam gerakan de stijl.
- Piet Mondrian (1872 - 1944).
- Ilya Bolotowsky (1907 - 1981).
- Theo van Doesburg (1883 - 1931).
- Marlow Moss (1890 - 1958).
- Amedee Ozenfant (1886 - 1966).
- Max Bill (1908 - 1994).
- Jean Gorin (1899 - 1981).
- Georges Vantongerloo (1886 - 1965).
- Burgoyne Diller (1906 - 1965).
- Gerrit Rietveld (1888 - 1964).
- Bart van der Leck (1876 - 1958).
Baca juga di bawah ini :
Post a Comment for "Art deco, gaya internasional, hi-tech, pop modernisme dan nama-nama seniman dalam gerakan de stijl"