Pembentukan Gerindo (1937) setelah pembubaran Partindo (1936)
Pembentukan Gerindo (1937) setelah pembubaran Partindo (1936)
Setelah Partindo dibubarkan (1936) bekas anggota partainya kehilangan wadah perjuangan yang sesuai. Parindra yang menjalankan kooperasi dirasakan kurang sesuai. Karena itu dibentuk Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) oleh A.K. Gani di Jakarta (1937). Tokoh-tokoh lainnya adalah Moh. Yamin, Amir Syarifudin, Sarino Mangunsarkoro, Nyonoprawoto, Mr. Sartono dan Mr. Wilopo.
Tujuannya tegas yaitu mencapai Indonesia merdeka, tetapi dengan asas kooperasi. Dalam politik perjuangan adanya Parlemen yang benar-benar bertanggung jawab kepada rakyat. Dalam ekonomi diperjuangkan ekonomi yang sifatnya kooperatif.
Dibentuk Penuntun Ekonomi Rakyat Indonesia (PERI) yang bertujuan membentuk kapital dengan kekuatan kaum buruh dan tani dengan dasar nasional-demokrasi-kooperasi. Dalam bidang sosial diperjuangkan masyarakat yang didasarkan persamaan hak dan kewajiban.
Diambil keputusan bahwa orang-orang peranakan China, Eropa, dan Arab dapat menjadi anggota. Karena nasionalisme tidak dapat diukur dengan keturunan atau warna kulit tetapi harus atas dasar cita-cita yang sama akibat persamaan nasib dan kemauan.
Gambar A.K. Gani
Dibentuk Penuntun Ekonomi Rakyat Indonesia (PERI) yang bertujuan membentuk kapital dengan kekuatan kaum buruh dan tani dengan dasar nasional-demokrasi-kooperasi. Dalam bidang sosial diperjuangkan masyarakat yang didasarkan persamaan hak dan kewajiban.
Diambil keputusan bahwa orang-orang peranakan China, Eropa, dan Arab dapat menjadi anggota. Karena nasionalisme tidak dapat diukur dengan keturunan atau warna kulit tetapi harus atas dasar cita-cita yang sama akibat persamaan nasib dan kemauan.
Moh. Yamin dipecat dari Gerindo karena ia dicalonkan oleh Kesatuan Minangkabau menjadi anggota Volksraad tanpa permufakatan lebih dulu dari Gerindo. Kemudian didirikannya Partai Persatuan Indonesia (Partindo) tanggal 21 Juli 1939 yang mengakibatkan dalam Volksraad terdapat dua fraksi (kelompok) nasional yang tidak dapat bekerja sama, sehingga melemahkan perjuangan yang bersifat kooperatif.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :