Sebab tumbuhnya nasional pergerakan nasional Indonesia
Kemenangan Kerajaan Sriwijaya (Abad 7-12) dan Majapahit (Abad ke 13-16 M).
Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Sumatra bagian selatan merupakan kerajaan maritim. Sebagai kerajaan maritim, Sriwijaya dapat mengawasi perdagangan melalui Selat Sunda, Selat Malaka, dan Laut Cina Selatan. Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat untuk mempelajair agama Budha yang penting dari Asia Tenggara pada waktu itu. Wilayahnya meliputi hampir Seluruh Nusantara, sebelum munculnya kerajaan Medang (Dharmawangsa) di Jawa Timur pada abad ke 10 M.
Di Jawa Timur muncul kerajaan besar, yakni Majapahit (Abad 13-16 M). Dengan Prabu Hayam Wuruk Sebagai Raja dan Gajah Mada sebagai mahapatih. Majapahit dapat menguasai seluruh Nusantara. Rakyatnya hidup sejahtera. Ini terbukti dari gambaran yang diberikan oleh Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca. Hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah berjalan dengan lancar, karena Sumpah Palapa gajah Mada.
Kehidupan umat beragama penuh dengan rasa toleransi. Hal ini terbukti dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, tanhana dharma mangrwa yang disebutkan dalam kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Semboyan itu berarti berbeda-beda tetap satu, sebab tidak ada dharma (Kewajiban) yang berbeda. hubungan dengan negara-ngara tetangga baik sekali karena berdasarkan Mitreka satata artinya persahabatan berdasarkan saling menghormati dan mnghargai.
Penderitaan Rakyat.
Penjajahan menimbulkan penderitaan, kemelaratan dan kemiskinan. Bermacam-macam bangsa telah menjajah Indonesiaa. Mulai dari Bangsa Portugis, Belanda, Inggris, Perancis dan yang terakhir bangsa Jepang. Bangsa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Bangsa Belanda. Kekayaan Indonesia diangkutnya ke negeri belanda. Rakyat ditinggalkannya tetap menderita, melarat,miskin, dan bodoh. Dengan sistem ekonoi monopoli dan kekerasan, VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie), suatu perkupulandagang Belanda di indonesia, mengeruk kekayaan kita.
Kemudian dilanjutkan dengan Tanam Paksa, stelah VOC runtuh (1799). Dahulu Monopoli dilaksanakan oleh suatu perkumpulan dagang, sekarang Negara lah yang melaksanakan monopoli itu (1800---1870). Nasib rakyat Indonesia tidak banyak berubah. Rakyat telah terbiasa menderita dan taha menderita.
Di tengah-tengah pendeitaan itu timbul pula perlawananperlawan yang digerakan oleh para pemimpin (Bangsawang, kepala agama, dsb) untuk menghilagkan pnderitaan itu. Namun usaha-usaha mereka belum berhasil mengusir penjajah Belanda. Faktor penderitaan inilah yang menjadi sebab utama timbunya perasaan senasib sependritaa di kalangan rakyat Indonesia.
Saminisme.
Saminisme merupakan suatu gerakan protes para petani di Blora (Jawa Tengah) yang timbul pada tahun 1890. Tokoh Saminisme adalah Kiayi Samin alias Surantiko. Ia dilahirkan pada tahun 1859 di sebuah desa dekat Randublatung (Blora). Ia adalah seorang petani biasa yang hanya memiliki 3 buah Tegalan. Samin adalah anak kedua dari lima bersaudara.
Oleh karena itu, ia oleh orang-orang desa disamakan dengan (Bima atau Werkudoro) saudara Pandawa yang kedua didalam cerita pewayangan. pada tahun 1890 ia mulai mencari pengikut di desanya sendiri dan desa-desa sekitarnya. Pada mulanya pengikutnya 772 orang. Kemudia menyusul 3000 orang meliputi 34 desa di Blora da Bojonegoro.
Gerakan Samin melakukan perlawanan pasif, yaitu perlawanan yang ditujukan kepada penolakan untuk membayar pajak. Saminisme mempunyai ciri khusus, yaitu adanya hak milik bersama atas tanah dan air. Ajaran pokonya adalah hak milik kolektif, pengolahan tanah secara kolektif, pembagian hasil menurut keperluan dan keadilan. Disiplinnya adalah tidak boleh bohong, berbuat serong, menipu dan ain-lain. Pada tahun 1907 Samin bersama 8 orang pengikutnya ditangkap dan dibuang ke Sumatra Barat. Ia meinggal disana pada tahun 1914.
Sampai sekarang pengikut Saminisme masih ada yaitu desa Radublatung (Blora), Desa kalirejo, Desa Margomulyo (Bojonegoro). Sikapnya terhadap pemerintah Republik Indonesia ada perubahan, namun kehidupannya semula tetap dipertehankan. Bentuk kekerasan tidak akan dilaksanakannya.
Dalam kenyatannya, gerakan Samin tidak berhasil melawan pemerintah Belanda. Kendatipun demikian gerakan ini telah membuktikan adanya perlawanan dari para petani yang tidak puas terhadap pemerintah Belanda.
Volksraad.
Dengan undang-undang tanggal 16 September 1916 ditetapkan berdirinya Volksraad di daerah India Belanda. Volksraad adalah suatu dewan perwakilan yang anggota-aggotanya sebagian dipilih dan sebagia lagi diangkat guberur Jendral. Perwujudan Undang-Undang tanggal 16 September 1916 itu baru ilaksanakan pada 18 Mei 1918. Pada mulanya jumlah anggota Volksraad 39 dengan perincian sebagi berikut.
- 20 Orang dipilih oleh siding Dewan Lokal.
- 20 orang itu diperinci menjadi : 10 orang bangsa Bumiputera, 9 orang bangsa Eropa dan 1 orang bangsa timur asing.
- 19 orang diangkat oleh gubernur jendral, yang terdiri dari 5 orang bangsa Bumiputera, 14 orang bangsa Eropa dan bangsa timur asing.
Ketua Volksraad diangkat oleh Raja Belanda. Tugas Volksraad adalah member nasihat kepada Gubernur jendral tentang masalah politik dan kemasyarakatan. Volksraad telah member kesempatan kepada orang-orang Indonesia untuk bertemu muka dan bertukar pikiran antara sesame anggota.
Dengan adanya Volksraad ini telah mempengaruhi sikap tokoh-tokoh pergerakan nasional dengan taktik cooperatie dan non cooperatie. Taktik Cooperati berarti taktik ikut duduk sebagai anggota Volksraad, sedangkan taktik non cooperatie berarti taktik ikut menjadi anggota Volksraad.
FAKTOR LUAR NEGERI.
Kemenangan Jepang atas Rsia tahun 1905.
Jepang muncul sebagai Negara modern di Asia setelah melalui suatu masa yang disebut masa restorasi. Oleh karena yang mengadakan restorasi itu adalah Kaisar Meiji, maka disebut Meiji Restorasi. Dalam system pemerintahan meniru gaya Inggris dan dalam memodernisasikan angkatan perangnya meniru Jerman.
Dengan semangat Bushido (Jalan Ksatria), angkatan laut Jepang dibawah pimpinan Laksamana Togo dapat mengalahkan angkatan laut Rusia di Selat Tsjushima tahun 1905, sedangkan tentara Rusia dihancurkan di Mukden oleh Jendral Nogi. Kemengan Jepang ini sekaligus berarti kemenangan bangsa kulit berwarna atas bangsa kulit putih. Kejadian ini merupakan kejadian luar biasa dan memberikan gema kepada kebangkitan nasional di Asia.
Berdirinya Partai Kongres di India.
Perlawanan terhadap Inggris di India pada abad ke 19 dikoordinasikan oleh Partai Kongres. Partai ini didirikan pada tahun 1885 atas inisiatif seorang Inggris yang mencintai India yang bernama Allan Octavian Hume. Kemudian Mahatma Gandhi memberikan corak khas kepada perjuangan partai ini, yaitu Swadesi, Satyagraha dan Animsa.
Swadesi berarti memenuhi keperluan pakaian sendiri dengan usaha sendiri, dan melarang menggunakan produksi pakaian luar negeri. Akibat gerakan Swadesi ini rakyat India memintal dan menenun sendiri keperluan akan pakaiannya. Satyagraha berarti menentang peraturan perundangan yang dianggap tidak benar dengan senjata Animsa yang berarti tidak melakukan kekerasan. Gerakan Swadesi, Satyagraha dan Animsa ini kemudian berpengaruh pula di Indonesia sebagai taktik perjuangan melawan Belanda.
Perjuangan Jose Rizal di Philipina.
Philipina di jajah oleh Spanyol dalam waktu yang cukup lama (1571-1898). Penjajahan Spanyol yang Konservatif menimbulkan penderitaan bagi rakyat Philipina. Pada tahun 1892 Jose Rizal membentuk gerakan gelap yang disebut Liga Philipina. Tujuannya adalah mempersatukan seluruh Philipina untuk menentang ketidak adilan dari pemerintah Kolonial Spanyol. Jose Rizal sangat berani mengkritik kaum Gereja dan pemerintah kolonial Spanyol.
Akhirnya ia ditangkap dan dijatuhi hukuman mati (30 Desember 1896) dengan tduhan terlibat dalam pemberontakan Katipunan yang gagal. Perjuangan Jose Rizal bergema ke seluruh Asia termasuk Indonesia.
Republik Cina Nasionalis.
Di tanah Cina timbul pembaharuan dibawah Dokter Sun Yat Sen (1866-1925). Dinasti Mantsju yang kolot telah memerintah Cina sejak 1964 diakhirinya pada tanggal 10 oktober 1911. Cina Diproklamasikan menjadi Republik. Republik baru ini mempunyai dasar San Min Chu I atau tiga Sendi kedaulatan Rakyat. San Min Chu I itu adalah :
- Min Seng : Nasionalisme
- Min Su : Demokrasi
- Min Chuan : Sosialisme
Republik Cina Nasionalis dibawah Sun Yat Sen ini mempengaruhi sikap orang-orang Cina di Indonesia. Mereka serasa mempunyai harga diri lebih dan menuntut hak-hak diberlakukan sama sebagai orang Jepang. Di bidang ekonomi mereka mempermainkan harga, sehingga mematikan usaha-usaha Bumiputera.
Demikianlah beberapa factor dalam dan factor luar Negeri yang mempengaruhi tumbuhnya pergerakan nasional Indonesia. Dari factor-faktor itu, maka factor penderitaanlah yang besar pengaruhnya terhadap tumbuhnya pergerakan Nasional Indonesia.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
- Kebangkitan Bangsa-bangsa di Asia dan Afrika
- Lahirnya orde baru (sejak peristiwa g 30 S/PKI)
- Penemuan revolusi kita (Soekarno)
- Manajemen Suharto Seorang Anak Petani
- Cara kerja partai kongres dalam pergerakan nasional India
- Kebangkitan nasional indonesia
- Tokoh-tokoh pembaharu nasionalisme di asia selatan
- Nasionalisme di timur tengah
- Penderitaan rakyat Indonesia karena Jepang
- Pemberontakan PETA (Pembela Tanah Air) di Blitar (1945)