Menggelar Pertunjukan Musik
Menggelar Pertunjukan Musik
A. Mengaransir Lagu/Musik Non-Tradisional
1. Definisi Mengaransir (Membuat Aransemen)
Membuat aransemen adalah kegiatan berkarya musik dengan cara memberi tambahan pada komposisi lagu/musik, hingga menjadi lebih indah. Penambahan dapat berupa pengolahan iringan sederhana atau penambahan lain yang lebih luas.
Penambahan dapat dilakukan pembuat lagu sendiri atau orang lain.
Dalam membuat aransemen dari lagu/musik yang telah ada etikanya perlu untuk mencantumkan namanya dalam partitur (teks lagu). Hal ini di samping hak, juga sebagai bukti pertanggung jawaban pembuat aransir.
2. Jenis Aransemen
Jenis aransemen ada dua macam, yaitu secara tertulis dan tidak tertulis.
- Aransemen tertulis bisa berupa notasi lengkap, tapi juga dapat diberikan secara garis besarnya seperti jenis aransemen yang memakai simbol akord.
- Aransemen tidak tertulis, diadakan berupa improvisasi. Penambahan berupa pengolahan bebas, spontan, sesaat dan bersifat pribadi, contoh improvisasi (aransemen garap) adalah pada musik kroncong, dangdut, gamelan.
3. Penulisan Aransemen
Penulisan aransemen dapat berupa notasi (angka atau balok) dan dapat juga dengan pemakaian simbol-simbol akord. Simbol/lambang akord diperlukan dalam pembuatan aransemen yang biasanya ditulis di atas melodi lagu. Macam lambang/simbol akord terdiri:
- lambang huruf: C , Dm , G7
- lambang angka: I , IV , V .
- lambang gambar
Susunan untuk nada pada akord lambang huruf sudah tertentu.
contoh : Akord C6 terdiri dari nada-nada C-e-g-a.
Akord G7 selalu terdiri dari nada-nada g-b-d-f
Pada partitur atau naskah lagu sering kita jumpai perubahan akord.
4. Pedoman Membuat Aransemen
Agar dalam pembuatan aransemen dapat baik, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Pembuatan aransemen disesuaikan dengan kemampuan yang membawakan (penyanyi/pemusik) atau secara umum orang dapat memainkan atau membawakan. Untuk itu, perlu menghindari pemakaian nada-nada di luar jangkauan vokalis (penyanyi) atau instrumen. Disamping itu, perlu diperhatikan frasering berkaitan dengan keterbatasan lapas penyanyi atau peniup alat musik.
b, Membuat aransemen disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki pembuat aransemen, misalnya kemampuan menggunakan alat musik piano, gitar, pianika, saron, lira, seruling. Setau diskon, semangpembuatmansemenudakboldmmghnangkanmaumlgumginni positif karya musik yang asli atau mgubah kaya asli.
c. Ada unsur-unsur musik yang di luar kewenangan membuat aransemen, antara lain: warna nada, pengucapan, tempo, dinamika, keseimbangan bunyi.
5. Proses dan Langkah-Langkah Mencipta Aransemen
a. Memberi intro pada coda
Pembuat aransemen bisa memberikan musik tambahan sebelum atau sesudah lagu pokok agar lebih estetis atau artistik atau sebagai pengantar atau pembuka dan penutup setelah selesainya lagu pokok disebut kada. Intro atau coda tidak boleh terlalu panjang agar tidak mengaburkan bagian pokoknya.
b. Menambah jalur pengiring
Melodi lagu pokok boleh ditambahkan nada-nada atau melodi unutk menyertai gerak melodi pokok. Bunyi nada-nada pokok dengan unlock pengiringnya harus dapat serempak dan terdengar harmoni/serasi.
c. Mengembangkan lagu pokok
Lagu yang diulang dengan sama sebaiknya perlu diberi variasi.
Variasi dapat dilakukan dengan cara :
1) Mengubah atau mengembangkan jalur-jalur melodi penyerta pada bagian pengulangannya agar tidak bosan.
2) Bila perlu mengembangkan lagu pokok dengan tidak menghilangkan nilai-nilai positif lagu asli.
B. Menyiapkan Pertunjukan Musik
Agar bisa berjalan dengan baik maka dibentuk kepanitiaan untuk menangani pelaksanaan pagelaran. Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk pertunjukan! ' pergelaran musik antara lain:
1. Membentuk panitia pergelaran.
2. Tempat pentas penunjukan.
3. Jenis musik yang dipentaskan.
4. Latihan.
4. Latihan.
5. Gladi bersih.
6. Perlengkapan musik.
7. Publikasi.
l. Pembentukan Panitia
Panitia pertunjukanlpergelaran perlu dibentuk dimaksudkan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Para panitia bisa melaksanakan tugas sesuai profesi dan bidangnya.
Susunan (komposisi) panitia pergelaran musik di sekolah antara lain dengan contoh berikut ini.
1) Penanggung jawab : Kepala Sekolah
2) Penasihat :- Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan.
- Guru Seni budaya
3) Ketua : Ketua OSIS atau siswa yang ditunjuk
4) Wakil Ketua : l siswa
5) Sekretaris : l siswa
6) Bendahara : 1 siswa
7) Seksi-seksi (sesuai kebutuhan dan kondisi)
a) Perlengkapan : 4 siswa
b) Publikasi : 2 siswa
c) Dokumentasi : 2 siswa I
d) Tata Panggung/dekorasi : 3 siswa
e) Tata rias dan busana : 3 siswa
f) Musik tradisional : 2 siswa
g) Musik non tradisional : 2 siswa
h) Protokuler (penyusun dan pembaca atau pembawa acara) = 2 siswa
Masing-masing seksi ditunjuk seorang ketua seksi, yang lainnya sebagai anggota seksi. Agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, perlu dibuat panduan tugas dan tanggung jawab masing-masing panitia secara rinci dan tegas. Panitia agar dapat bekerja dengan disiplin, penuh tanggung jawab, dan disertai rasa tulus demi suksesnya pertunjukan/pergelaran.
Sebelum bekerja, panitia perlu membuat program kerja dan times skedule jadwal waktu sebagai dasar acuan bekerja. Dipimpin ketua panitia atau panitia harian (ketua, sekretaris, bendahara), semua panitia agar selalu berkoordinasi dan konsolidasi serta kompak dalam melaksanakan tugas.
Setelah pertunjukan selesai panitia membuat laporan pertanggungjawaban. Panitia pergelaran sekolah dibentuk dan dibubarkan oleh kepala sekolah.
2. Menyiapkan Tempat Pentas Musik
Pentas adalah panggung atau tempat pertunjukan. Jadi, merencanakan tempat pentas adalah menentukan/memilih tempat di mana pergelaran akan diselenggarakan dengan baik dan menarik. Dalam hal ini harus dipilih tempat yang memenuhi syarat, di antaranya:
- Strategis, aman.
- Luas, sehat, nyaman.
- Mudah dijangkau oleh penonton.
Dengan pilihan tempat yang baik diharapkan penonton banyak yang hadir karena kehadiran dan peran penonton sangat berpengaruh terhadap sukses tidaknya suatu pergelaran. Jumlah penonton yang banyak akan memberikan semangat kepada para pendukung/pemain pada pergelaran untuk bermain secara maksimal sesuai kemampuan.
Memilih tempat pergelaran dapat dilaksanakan:
a. Di luar gedung, yang perlu dipertimbangkan adalah keamanan bagi penonton.
b. Di dalam gedung, yang perlu dipertimbangkan bagi penonton.
- Penyediaan tempat duduk
- Jumlah penonton/kapasitas gedung
- Keamanan dalam gedung
- Ventilasi udara dan sinar.
Untuk pertunjukan/pergelaran musik di sekolah bisa menggunakan tempat yang ada, misalnya gedung serbaguna atau aula bila dalam ruangan. Selain itu. dapat menggunakan lapangan olahraga bila menghendaki tampar terbuka dengan membuat panggung.
3, Menyiapkan Publikasi
Publikasi adalah suatu bentuk informasi yang disampaikan secara menarik kepada publik (masyarakat umum) sebagai penonton pergelaran.
Macam publikasi antara lain :
- Pamflet-ditempelkan pada tempat ramai.
- Selebaran-cara penyampaian dengan disebarkan (diberikan pada orang secara langsung).
- Spanduk-dipasang di tempat umum, berupa tulisan membentang pada kain dengan bentuk memanjang di tepi (melinyang jalan).
- Audio visual (televisi, bioskop, CD).
- Iklan di surat kabar, majalah.
- Poster-bentuk, ukuran besar dipasang di tempat umum (ramai).
- Pengumuman di papan pengumuman sekolah atau melalui pengeras suara di sekolah pada jam tertentu/istirahat.
4. Menyiapkan Jenis Pentas Musik
Ad beberapa macam jenis pentas musik yang sesuai untuk siswa, antara lain dapat berupa :
- Paduan suara.
- Vokal grup
- Folk song.
- Operette.
- Karwitan.
- Karaoke.
- Musik gambus.
- Band.
- Musik kolintang.
- Dangdut.
- Organ tunggal.
- Jipin.
- Terbang jidor.
- Campur sari.
- Orkes keroncong.
- Calung.
- Gambang kromong.
- Musik angklung.
- Musik daerah setempat.
Dari contoh jenis pergelaran (pentas) tersebut dapat dipilih yang muai dengan situasi. kondisi, lingkungan setempat.
Dalam persiapan pentas perlu diadakan latihan dengan jadwal latihan, Dengan adanya latihan rutin, terus-menerus dapat menghamlkan pergelaran yang berkualitas dan memiliki kesiapan bagi para pendukung pergelaran (pemain ). Latihan dilakukan sedikitnya satu bulan sebelum pentas, dengan dibuat jadwal, latihan.
5. Gladi Bersih (General Repetisi)
Setelah semua pendukung pergelaran berlatih secara rutin dengan hasil maksimal, sehari sebelum hari H, sebaiknya diadakan gladi bersih secara keseluruhan.
Maksud dan tujuan gladi bersih adalah.
a. Untuk cek akhir dari persiapan pergelaran sehingga dapat dievaluasi bagian bagian mana yang telah siap secara maksimal dan yang belum atau masih ada kekurangan.
b. Agar penunjukan dapat berhasil (sukses) dan tidak mengecewakan. Berhasil tidaknya suatu pergelaran dapat dilihat dari kepuasan penuntun.
c. Bisa melaksanakan pentas dengan benar Penyajian musik atau vokal harus menggunakan pedoman sesuai dengan teori musik yang telah dipelajari.
d. Setiap pemain/pendukung pergelaran agar menguasai dan terampil bermain sesuai bidangnya masing-masing.
e. Pelaksanaan gladibersih disesuaikan dengan waktu pentas sesungguhnya. Dalam pembagian waktu“ atau durasi pentas perlu diausun jadwal waktu yang tepat.
6. Menyiapkan Perlengkapan
Perlengkapan atau kelengkapan pertunjukan musik yang dipersiapkan antara lain:
a. Seperangkat alat musik yang digunakan baik musik tradisional atau nontradisional dengan partitur (teks lagu).
b. Sound system atau pengeras suara. tata lampu.
c. Panama dengan dekorasinya.
d. Kursi dan meja (bila dalam gedung) atau arena.
Setelah selesai menyiapkan pertunjukan musik tradisional dan non tradisional dengan matang, selanjutnya adalah melaksanakan pergelaran atau menggelar pertunjukan musik di sekolah.
1. Kebutuhan yang Diperlukan dalam Pentas Musik
Hal-hal yang dibutuhkan pentas musik:
a. Peralatan musik sesuai jenis musik yang akan ditampilkan. Setiap alat musik mempunyai keunikan dan warna suara sendiri yang berbeda satu dengan lainnya. Peralatan musik, atau instrumen ini sudah disiapkan sebelum pergelaran dimulai.
b. Partitur atau teks lagu, diperlukan untuk penampilan musik. Partitur tersebut di samping digunakan dalam latihan, pada saat penampilan juga masih dapat digunakan sehingga dalam memainkan instrumen tidak menyimpang dari teks lagu (sesuai yang dikehendaki komponisnya). Partitur bisa dari hasil karya cipta sendiri atau hasil karya orang lain (komponis), partitur dapat digunakan untuk penyajian musik vokal (paduan suara atau bernyanyi) dan untuk musik instrumental.
c. Tata busana dan rias wajah. Pada pelaksanaan pergelaran atau pertunjukan musik, para pemain yang berada di atas panggung adalah menjadi publik figur, semua pandangan mata penonton tertuju pada pemain yang ada di pentas.
Agar dapat menarik penonton, diperlukan penampilan yang baik dalam bermain musik. Penampilan fisik berupa tata busana (pakaian) dan tata rias (make up) wajah.
Busana bagi pemain mempunyai peranan penting. Di samping sebagai fungsi pakai, juga punya fungsi seni. dan untuk memperindah diri. Busana panggung dibuat yang menarik, indah. warnanya cerah, yaitu warna terang dan komplimen ( merah-hijau-kuning-ungu, biru-oranye), Diusahakan busana untuk pemain. ini enak atau nyaman dipakai dan sopan ( sesuai nilai-nilai kepribadian bangsa kita ).
Tata rias wajah diperlukan bagi para pemain untuk musik khususnya penyanyi (vokalis). Fungsi tata rias wajah adalah untuk memperindah atau mempercantik wajah dan menguatkan karakter pemain. Tata rias panggung condong lebih tebal dan mencolok dibanding tata rias biasa.
d. Tata panggung atau dekorasi panggung
Panggung yang baik dengan dekorasi yang menarik sangat membantu dalam penampilan karya musik. Bentuk dan jenis panggung beraneka ragam dan dipilih sesuai kondisi sekolah.
e. Tata lampu
Untuk penerangan pergelaran diperlukan lampu (biasanya untuk yang pelaksanaannya malam hari). Lampu panggung beraneka ragam warnanya dan setiap warna mempunyai kesn dan keunikan tersendiri.
f. Sound system
Sound sistem merupakan kebutuhan penting dalam pergelaran. Untuk pergelaran musik sekolah bisa lebih sederhana, yang penting dapat terdengar dengan jelas oleh masyarakat atau penonton dan tidak memekakkan telinga karena suara yang dihasilkan keras, membuat penonton justru tidak dapat menikmati hasil karya seni.
Pada pertunjukan musik tradisional bahkan tidak diperlukan sound system,tetapi suara alami. Contoh: gamelan Bali, gong gumbeng. klenengan. degung, calung, tanjidor, terbang jidur, rebana.
2. Teknik Bermain Musik pada Pertunjukan
Teknik bermain musik meliputi musik vokal dan instrumental. Bermain musik tidak bisa lepas dari teknik permainan yang digunakan. Teknik yang digunakan untuk masing-masing pemain (kelompok atau perorangan) tidaklah sama, tergantung kemampuan atau keahlian pemainnya dan alat musik yang digunakan. Teknik bermain alat musik elektronik (pada band) variasi permainan dan improvisasinya lebih banyak. Misalnya, suara petikan gitar elektrik dengan menggunakan teknik tertentu dapat menghasilkan suara-suara unik. Teknik vokal (suara manusia) juga banyak bentuk dan macamnya.
a. Teknik bernyanyi (musik vokal)
Untuk mengisi penyajian menyanyi (musik vokal) dalam pergelaran musik harus menguasai teknik vokalTeknik vokal ialah teknik untuk melatih secara intensif dan terarah terhadap organ-organ suara yang dimiliki, supaya tetap terpelihara dengan baik dan dapat dimanfaatkan. Dengan kata lain, teknik vokal disebut teknik bernyanyi, yaitu bagaimana caranya seseorang dapat memproduksi/mengeluarkan suara dengan merdu.
Unsur-unsur dalam teknik vokal meliputi 4 macam, yaitu:
1) Intonasi
2) Artikulasi
3) Pernapasan
4) Pebawaan/lnterpretasi
1) lntonasi
lntonasi dalam vokal adalah ketepatan nada (Pich). Bunyi nada yang tepat menghasilkan suara jernih nyaring, enak didengar. Sebaliknya nada yang tidak tepat menghasilkan suara yang sumbang (fals).
b) Cara membentuk intonasi yang baik, antara lain:
- Memiliki pendengaran yang baik. Pendengaran yang baik dapat membantu menghasilkan nada-nada yang jernih.
- Mengontrol pemanfaatan pernapasan untuk mencapai nada-nada tinggi/nada-nada rata.
- Memiliki bakat yang dikembangkan.
c) Cara berlatih intonasi
- Baca not dengan tempo lembut, kemudian meningkat dengan tempo cepat
- Berlatih dengan tempo bervariasi
- Berlatih dengan interval dekat dan meningkat interval jauh. Interval adalah jarak nada.
- Berlatih dengan tangga nada natural ditingkatkan dengan tangga nada kromatis.
- Berlatih dengan jumlah dan nilai nada yang berbeda-beda.
- Menyanyi di atas pentas diperlukan intonasi yang baik terutama apabila dengan iringan alat musik (instrumen).
2). Artikulasi
Artikulasi adalah cara mengucapkan huruf hidup (vokal) dan huruf mati (konsonan) dengan bentuk mulut yang benar. Artikulasi dalam bernyanyi sangat dipengaruhi oleh kebiasaan kita berbicara.
Pada umumnya, saat berbicara siswa kurang membuka mulut lebar. ternyata yang dilakukan oleh siswa dapat memberikan pengaruh pada saat menyanyi. Lafal (ucapan) yang baik akan memberikan pengemar! yang baik dan jelas untuk didengar. Kita menyanyi ada pendengar sehingga lagu yang kita nyanyikan dapat dinikmati oleh pendengar. Pesan lagu harus terdengar jelas. Latihan artikulasi dapat membantu tercapainya kemerduan dan kejernihan suara.
a) Vokal: a, i, u, e, 0
Huruf hidup (vokal) meliputi: a, i, u, e, o
b) Konsonan
Konsonan ialah bunyi ujaran yang terjadi karena udara yang keluar dari pam-paru mendapat rintangan.
Terbentuknya bunyi konsonan tergantung dari:
- Peranan lidah sebagai artikulator.
- Getaran pita suara.
- Bentuk halangan udara yang keluar dari paru-pam.
- Titik artikulasi.
Saat menyanyi tidak hanya pembentukan vokal saja yang harus diperhatikan juga pembentukan konsonan yang tidak mencolok. Diperlukan refleksi gerak lidah, kerongkongan, bibir, rahang. Bagaimana agar suara terdengar merdu, indah, dan jelas? Yaitu dengan berlatih karena latihan dapat menghasilkan suara yang bulat dan tidak sengau. Macam bunyi Konsonan meliputi: p, b, m, w, f, v, t, n, e, j, ny k, g, ng, kh, I.
3) Pernapasan
Bemapas adalah kegiatan hidup yang berlangsung secara terus-menerus. Bemapas saat bernyanyi dibedakan dengan bernapas untuk hidup yang tidak diatur secara khusus. Udara pernapasan saat bernyanyi lebih banyak dibutuhkan. Ada berbagai macam teknik bernapas, yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal yang penting saat menyanyi diusahakan agar cadangan udara dalam paru-paru cukup.
Seorang yang bernyanyi harus dapat mengatur atau mengelola pernafasan dengan baik, menghasilkan suara yang merdu, panjang, mengalir tidak terputus putus. Suara yang dihasilkan enak didengarkan oleh pemirsa.
4) Pembawaan.
Saat kita ntenyaiikan/menthawakan lagu hendaknya sesuai isi dan makna lagu.
Sebagai Contoh:
Laga lagu gembira dibawakan dengan gembira dan sebaiknya untuk lagu sedih dibawakan dengan senda penuh perasaan. Isi dan jiwa lagu terpancar dari penyanyi saat membawakan lagu (penyanyi memiliki pnwer/kekmitan). Menyanyi yang baik tidak hanya sekadar terdengar seperti membawakan kalimat tanpa makna. Pembawaan dapat diartikan: menyanyikan sebuah lagu atau memainkan karya musik sesuai dengan perasaan. ritmik, serta gaya yang tidak kaku (tegang). Ketegangan saat menyanyi akan mempengaruhi vokal.
Pencipta lagu menginginkan hasil ciptaannya ada penjiwaan lagu karena kalimat lagu harus disampaikan kepada pendengar.
Kecuali hal tersebut di atas, unsur lain yang dibutuhkan oleh penyanyi adalah Ekspresi. tanda-tanda lagu. dan interpretasi. Interpretasi ialah pemberian kesan. pendapat atau pandangan teoritis terhadap sesuatu tafsiran.
Tujuan interpretasi lagu/karya musik.
a) Dapat memiliki kemampuan untuk mengungkapkan maksud. isi, jiwa dan tujuan lagu/karya musik.
b) Dapat memiliki pengetahuan tentang karya musik serta kepekaan terhadap karya musik.
5) Penyajian paduan suara (koor)
Paduan suara adalah musik vokal atau menyanyi yang dibawakan lebih dari 8 (delapan) orang. Teknik bernyanyi dalam paduan suara. yaitu semua suara harus merupakan satu kesatuan dalam mengungkapkan sebuah lagu. Harus dapat berfungsi sebagai penyanyi tunggal (solo) yang mempunyai banyak selaput suara.
Diperlukan satu kesatuan bentuk (keseragaman) serta kualitas nada dari setiap selaput suara penyanyi, ucapan. atau vokal harus sama menyatu seolah dikeluarkan dari satu mulut.
Gaya ekspresi dan dinamik dalam bernyanyi semua penyanyi sama. Kalau ada satu orang saja dari kelompok paduan suara berbeda dalam ucapan. pembentukan nada. dinamik. dan ekspresi maka paduan suara berubah menjadi kumpulan atau kelompok orang yang bernyanyi bersama dan bukanlah paduan.
Pada paduan suara. suara penyanyi dibagi berdasarkan tinggi dan rendahnya suara. Kelompok suara dewasa adalah wanita dan pria:
- Suara wanita terdiri dari kelompok.
Suara tinggi (suara sopran) disingkat S.
Suara rendah (suara contralto) disingkat alto atau A
- Suara pria terdiri dari kelompok.
Suara tinggi (suara tenor) disingkat T.
Suara rendah (suara bass) disingkat B.
Jadi ada 4 kelompok suara yaitu : Sopran, Alto, Tenor, Bass (S,A,T dan B).
Susunan paduan suara dapat berupa : S.A
S.T
S.T.A
S.T.B
S.A.T.B
Susunan (komposisi) satu kelompok paduan suara harus memperhatikan :
- jumlah.
- perbandingan jumlah tiap kelompok suara.
- suara sopran berperan penting sebagai melodi induk suara agar jelas.
- kelompok suara sopran lebih besar dari alto.
- suara bass lebih besar dari suara tenor.
Contoh komposisi koor :
Dengan jumlah angka 20 orang, terdiri campuran putra dan putri, bentuk susunannya adalah :
6 suara sopran (S)
4 suara alto (A)
4 suara tenor (T)
6 suara bass (B)
Jumlah 25 suara S.A.T.B
Misalnya lagi, kita akan membentuk susunan paduan suara dengan anggota 25 orang dengan kelompok S.A.T terdiri jumlah suara perempuan 20 orang dan 5 orang pria. Perbandingan kelompok suara dengan susunan:
12 suara sopran (S)
8 suara alto (A)
5 suara tenor (T)
Jumlah 25 suara S.A.T
Susunan (komposisi) suara tersebut tidak mutlak, tapi bisa. dikurangi atau ditambah. Dalam paduan suara diperlukan/ada dirigen yang berfungsi sebagai komando, memimpin, menyampaikan aba-aba dengan gerakan tangan.
Teknik bernyanyi dalam penyajian musik vokal, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Materi suara harus merdu (indah) yang meliputi: warna Suara, volume suara, jangkauan suara dan resonansr suara.
- Memperhatikan pernapasan saat bernyanyi secara tepat. Pengucapan fonem benar, bidikan, dan lompatan nada tepat sesuat motrvasr partitur. Pembawaan lagu, penafsiran, dan pengungkapan tempo dan dinamik sesuai dengan teks lagu (partitur).
- Menyanyi di depan umum perlu penampilan yang menarik. Misalnya, dalam sikap
- tubuh/anggota badan, akting, mimiek. tata rias, dan busana harmonis, komunikatif, simpatik.
b. Teknik penyajian musik instrumen
Menampilkan musik yang baik harus mengandung unsur-unsur hidup dalam musik yang meliputi: irama (ritme), melodi, dan harmoni. Unsur tersebut dalam musik bersifat konstruktif tidak bisa dilepas, baik musik tradisional, nontradisional dan musik modern.
Pemain musik harus memiliki kepekaan terhadap bentuk-bentuk: ritme, melodi, harmoni, interval dan pendengaran yang baik. Penguasaan teknik dan keterampilan dalam memainkan jenis alat musik mutlak diperlukan. Keahlian dalam memainkan alat musik dengan berbagai gaya dan variasi dapat membuat pendengar ikut hanyut di dalamnya mengikuti irama musik. Contoh: memainkan kendang dengan baik membuat orang bisa ikut bergerak-gerak menghentak. Suara seruling Sunda bisa menyayat hati dan terasa suasana sepi. Terbang yang ditabuh menimbulkan suasana dinamis dan meriah.
Demikian pula dengan alat musik tradisi atau nontradisional yang lain kalau dipegang oleh pemain yang ahli, semuanya akan dapat menggetarkan dan menyenangkan hati atau batin manusia.
c. Tata ruang pergelaran musik
Pertunjukan atau pergelaran musik diperlukan tata mangan untuk pergelaran musik di sekolah dapat menggunakan ruangan tertutup atau terbuka dalam kompleks sekolah. Apa yang dimaksud ruang terbuka dan ruang tertutup itu?
a) Ruangan terbuka
Ruangan terbuka ialah ruang yang tidak ada batasan dinding penutup atau atap. Misalnya: pada lapangan, halamansekolah, lapangan parkir atau tempat lain yang luas.
Keuntungan tempat ini adalah dapat menampung penonton yang banyak, udara bebas dan tinggi atau leluasa, bisa menggunakan kursi atau tempat duduk atau umumnya tidak diperlukan kursi, penonton cukup duduk di dasar tanah atau berdiri.
Kelemahan pada ruangan terbuka, antara lain dari segi keamanan agak rawan, membutuhkan perlengkapan .lampuyang besar, dan sound system yang bersuara keras dan dapat menguasai atau didengar penonton yang jumlahnya banyak, serta bila tidak beratap, kalau hujan, pergelaran terganggu, jika dilaksanakan siang hari penonton kepanasan.
b) Ruangan tertutup
Ruang tertutup dapat diartikan ruangan yang ditutup dengan dinding tetapi tanpa atap sehingga tidak dapat dilihat dari luar, atau ruangan beratap. Ruangan tertutup tanpa atap, contohnya stadion dan gedung pertunjukan yang berbentuk arena. Ruang tertutup dan beratap, contohnya: gedung kesenian atau pertunjukan, gedung olahraga, gedung pertemuan, dan aula.
Apabila digunakan untuk pergelaran atau pentas seni musik ruangan tertutup memiliki kelebihan atau keuntungan, antara lain:
- Pada umumnya pada gedung tersebut sudah ada panggung untuk pertunjukan.
- Sudah ada fasilitas yang lengkap, seperti: lampu, kursi, meja, kipas angin atau AC, sound system, sehingga kerja seksi perlengkapan dan dekorasi lebih ringan.
- Keamanan dan ketertiban lebih menjamin.
- Lampu (penerangan) dan sound system tidak begitu besar dan memakan watt yang besar.
- Koordinasi pemain lebih mudah dan tatarias atau busana ada tempatnya khusus, jadi hasilnya lebih baik.
- Tidak khawatir atau kepanasan.
Kekurangan dari tempat ini adalah:
- Jumlah penonton terbatas sesuai kapasitas gedung.
- Apabila ventilasi udara dan kipas angin atau AC kurang, mangan menjadi terasa panas dan tidak nyaman.
- Masuk dan keluar gedung penonton tidak dapat sepat dan bebas. Setelah kita pilih dan pertimbangan, langkah selanjutnya menentukan tempat yang digunakan untuk pergelaran musik sekolah. Dari berbagai pengalaman, diketahui bahwa untuk penyelenggaraan pergelaran musik sekolah idealnya adalah pada ruangan tertutup atau gedung. Hal ini karena di samping jumlah penontonnya terbatas, dari segi keamanan dan perlengkapan terjamin, serta pentas musik di atas panggung, biaya dana, tenaga, atau pikiran yang digunakan bisa lebih hemat dibanding jika di luar gedung (lapangan terbuka).
c) Tata ruang pergelaran dalam gedung
Tata ruang pergelaran musik sekolah dalam gedung lebih sesuai bila menggunakan tata panggung frontal. Tata panggung frontal dapat disebut panggung tertutup, yaitu pertunjukan yang hanya dapat dilihat dari arah depan sehingga penonton semuanya berada di depan panggung menghadap frontal kearah panggung.
Fungsi panggung dalam pergelaran musik sangat penting karena:
- Kedudukan pemain berada di atas atau lebih tinggi dari penonton, sehingga segala gerak, akting, mimiek, gaya dari pemain jelas terlihat penonton.
- Penonton lebih tenang duduk di tempat karena tidak terhalang oleh orang yang ada di depannya.
- Para pemain dapat melihat penonton dalam cakrawala yang luas sehingga dapat mengerti tanggapan penonton dan dapat berkomunikasi sampai jarak yang jauh.
- Tempat tata panggung diperlukan juga dekorasi (tata hias) panggung. Tujuan menghias (membuat dekorasi) panggung adalah:
- Menarik perhatian pemirsa (penonton)
- Menguatkan maksud pergelaran
- Memperindah panggung Hiasan atau dekorasi panggung musik yang baik menggunakan corak dekoratif (terkesan datar, dua dimensi), warna-warna yang digunakan dibuat blok atau merata pada bidang. Disamping itu, digunakan stilasi (penyederhanaan bentuk) tidak dibuat secara naturalis atau corak realistis. Berdasarkan dimensi atau matranya, hiasan panggung dapat berupa seperti berikut ini:
- Hiasan berrnatra dua (dua dimensi) adalah berupa gambar, biasanya digunakan pada layar atau latar belakang panggung.
- Hiasan bermatra tiga (tiga dimensi) adalah hiasan yang berupa benda misalnya pot bunga, lampion, (hiasan gantung), atau kalau pada pergelaran musik, alat-alat mUsik tersebut bila di tata dengan komposisi yang harmonis dapat berfungsi pula sebagai dekorasi tiga dimensi, misalnya dum, orgen, gitar yang disandarkan salon atau sound system meja partitur yang ditata rapi.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :