Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan Seni Tari Daerah

Perkembangan Seni Tari Daerah

A. Sejarah Seni Tari

Perkembangan Seni Tari Daerah - Nusantara dengan gugusan pulau lebih dari tiga belas ribu dengan tiga ratus lebih suku bangsa merupakan suatu negara yang kaya kesenian dan kebudayaan. Deskripsi yang menerangkan perkembangan sejarah budaya belum banyak menguak dan menjelaskan tentang kesenian secara lengkap, yang ada hanya beberapa kesenian dan kebudayaan suku bangsa tertentu, itu pun masih belum lengkap karena terbatasnya ahli dalam menelusuri masalah tersebut. Namun. bila dilihat dari peradaban suku-suku bangsa di Nusantara akan tampak peninggalan-peninggalan yang menerangkan adanya seni tari sejak jaman Prasejarah. 

Berdasar Artefak (bukti) peninggalan budaya, perkembangan seni tari Nusantara dapat digolongkan menjadi tiga kurun jaman yaitu: 

1. Zaman prasejarah. 
2. Zaman kerajaan/Hindu-Budha. 
3. Zaman modern 

1. Jaman Prasejarah 

Artefak yang ditemukan seperti "Nekara" pada zaman perunggu yang mendapat pengaruh dari budaya Dongson Cina bagian utara dekat teluk Tongsin, dengan lukisan yang menggambarkan penari dengan kepala dihiasi bulu-bulu burung dan dedaunan. Bukti tersebut menjelaskan bahwa pada zaman tersebut manusia sudah menaruh perhatian cukup besar terhadap seni tari, walau jenis tariannya masih sangat sederhana, dan bersifat sakral atau magis yang diperagakan saat upacara-upacara tertentu, bukti lain dapat dilihat pada lukisan atau gambar-gambar yang terdapat dalam dinding gua-gua purba. Tarian zaman Prasejarah hanya menirukan gerakan-gerakan alam, seperti meniru gerakan-gerakan manusia yan disebut “mimitis” dan meniru gerakangerakan hewan yang disebut “imitatif”.

Perkembangan Seni Tari Daerah

2. Zaman Kerajaan Hindu/Budha 

Lahirnya kerajaan-kerajaan di Nusantara dan dengan pengaruh agama Hindu! Budha yang membawa budaya ketatanegaraan serta kepercayaan agama merupakan tonggak baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ha] tersebut ditandai dengan berdirinya kerajgan Taruma Negara di Jawa Barat pada tahun 400 M dan kerajaan Kutai di Kalimantan Timur. Sejak zaman tersebut, seni tari jauh lebih maju, terutama pada daerah-daerah pusat kerajaan, seperti di Jawa, Sumatra, dan Bali yang memiliki perkembangan seni tari lebih positif. 

Pengaruh budaya India yang merupakan asal agama Hindu dan Budha yang menjadikan tarian sebagai sarana peribadatan pada dewa-dewa dan berasimilasi dengan budaya asli Nusantara yang melahirkan berbagai jenis seni tari. Banyak gerak tari India yang masih jelas kita lihat pada relief-relief Candi Borobudur dan Prambanan yang menggambarkan penari yang sedang menari dengan iringan instrumen musik. Zaman kebudayaan Hindu Budha seni tari mendapat perhatian khusus karena seni tari di samping digunakan sebagai sarana upacara khusus dan keagamaan, juga berkembang tarian yang berfungsi sebagai hiburan masyarakat yang memiliki nilai seni cukup tinggi. Penggarapan tarian dilakukan secara serius oleh seniman di kalangan bangsawan yang akhirnya hasil olah kreativitas tersebut menjadi bagian dari aeni tari klasik tradisuml, Pada zaman Majapahit dalam pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1333-1369) seni tari maju pesat karena didukung olehAyahanda yang memilih lagu, sedangkan: Ibunda membuat liriknya. Zaman Kerajaan Pajang lahir Tari Serimpi. Bedaya. dan Beksan, dan bersamaan pada waktu itu dari Eropa lahir Tari Balet di Perancis 

3. Zaman Modern 

Zaman modern perkembangan seni tari dimulai dari berdirinya lembaga pendidikan di bidang seni tari, dimulai dari berdirinya sekolah tari klamk Jawa gaya Yogyakarta oleh Pangeran Soerjodiningrat sebagai dasar pemeliharaan sifat Nasionalisme yang digunakan sarana berkumpul pemuda Jawa/Jong Java. Tahun 1930, Taman Siswa Yogyakarta memasukkan seni tari sebagai bagian dari kurikulum lembaga tersebut sehingga berpengaruh kuat pada kreatifitas penciptaan karya tari baru. 

Tahun 1926, I Mario di Bali menciptakan Tari Kebyar dan terkenal ke seluruh Bali dan menjadi dasar dari seni tari gaya baru. Kemerdekaan Indonesia merupakan tonggak semangat berkembangnya seni tari modern. dipelopori tokoh pelajar seperti Wasito Soerjodiningkrat, Suastuti Notojudo, dan didukung oleh para pakar seni tari. 

Namun, yang perlu diperhatikan bahwa perkembangan seni tari semakin kompleks. Seni tari oleh seseorang dijadikan sebagai sarana untuk berprestasi dalam lomba-lomba tari atau festival. Tari sering dilaksanakan di berbagai acara, bahkan para seniman mencoba menciptakan tari-tari yang lebih kreatif, mereka memperbarui nilai dan bentuk tari. 

Sejarah tari dari berbagai daerah mana pun. jika tinjauannya jauh ke belakang. akan mengalami kesulitan karena kurangnya dokumen tari. Dokumen tan biasanya berupa rekaman gerak secara utuh. padahai zaman dulu sangat sulit untuk mendokumentasikan gerak secara utuh.

Tokoh-tokoh seni tari daerah 
Perkembangan tari daerah bisa dilihat dan hasil karya beberapa tokoh tari daerah berikut ini. 

a. Bagong Kusudiarjo 

Bagong Kusudiarjo adalah tokoh yang terkenal dengan penataan tari yan. sangat bagus. Selain di bidang seni tari, Bagong Kusudiarjo juga temen,, sebagai pelukis dari Yogyakarta. Beliau juga sangat terkenal dengan luar“. karyanya yang beragam latar tradisi dan budayanya dari seluruh lndonesia. 

Karya-karya beliau, antara lain:

1) Tari Batik; 
2) Tari Keris; 
3) Tan‘ Reog. 

b. S. Maridi 

S. Maridi terkenal sebagai seniman tari yang karya-karyanya banyak menggunakan gerak tradisional. Beliau berasal dari Surakarta. Hasil karyakaryanya, yaitu: 

1) Tari Gambyong Pareanom; 
2) Tari Merak Subal; 
3) Tari Bondan Tani, 

c. RL Sasmita Mardono 

Beliau berasal dari Yogyakarta. Seni tari yang beliau ciptakan merupakan . hasil pengembangan tari-tari klasik gaya Yogyakarta. R.L. Sasmita Marciano adalah seniman yang mengembangkan Tari Menak gaya Yogyakarta. Karya karya beliau. antara lain: 

1) Tari Golek Ayun-Ayun; 
2) Tari Golek Kenya Enembe: 
3) Beksan Menak Umarmoyo-Umarmadi.

d. I Wa ayun Dibia

Soni dengan namanya, I Wayan Dibia berasal dari Bali. Beliau adalah seniman yang banyak mengembangkan tari gaya Bali, karya beliau yang terkenal adalah Tari Jaran Teji.

Tjetje Sumantri
Beliau adalah seniman yang berasal dari Jawa Barat. Beliau termasuk salah matang yang membakukan gerakan-gerakan tari Sunda. Karya-karya beliau, antara lain:

1) Tari Sulintang.
2) Tari Tapen Klana.
3) Tari Anjasmara.

B. Ciri-CiriTari Tradisional Daerah Nusantara 

Nusantara dengan beribu-ribu pulau, suku, bahasa dan adat istiadat merupakan suatu bentuk yang tidak ternilai dan pada hakikatnya membentuk kebudayaan yang besar dan kaya.

Kemajemukan budaya antara daerah yang satu dengan daerah lainnya dalam mencipta segala macam seni, pada awalnya terdorong oleh kepercayaan kepada roh nenek moyang, dan hampir semua karya seni daerah (tradisi) terpengaruh, sehingga banyak karya seni tari daerah yang bersifat ritual magis (untuk upacara keagamaan dan sejenisnya).

Dalam permasalahan keunikan gerak tari, kostum, dan iringan tidak dapat kita kaji satu persatu karena banyaknya seni tari yang ada di Nusantara, yang dibahas adalah yang mewakili daerah atau secara umum.

1. Sumatera 

Seni tari yang ada di Sumatra pada perkembangannya memiliki prinsip yang hampir sama, ini semua karena pengaruh agama Islam yang kuat, walaupun ada beberapa yang masih berbau pemujaan pada leluhur. Dari pakaian dapat kita cermati bahwa hampir semua tarian Sumatra menutup semua anggota badan, memiliki gerakan lembut dan halus, serta memiliki iringan musik sederhana dengan tepukan tangan atau yang lainnya.

a. N.A.D. (Nangroe Aceh Darussalam)

NAD. yang dahulu dikenal dengan Daerah Istimewa Aceh atau populer dengan sebutan serambi Makkah, pada dasarnya memiliki tarian yang bersifat ritmis, sangat rapi, dan bersifat massal. Vokal berfungsi sebagai pendukung iringan, tepukan tangan, tepukan dada, dan petetan jari (gesekan ibu jari dengan jari tengah), ketetan (Jawa) yang dilakukan silih berganti sebagai variasi yang dinamis, tempo kadang-kadang cepat dan lambat, berhenti seketika, serta memiliki pengaruh Islam sangat kuat.

b. Sumatra Utara

Tari dari Sumatra Utara pernah populer sebagai tari pergaulan Nasional dengan Tari Mak Inang Pulau Kampai dan Serampang Dua Belas. Tari ini memiliki gerakan lincah dan dinamis dengan iringan musik rebana sebagai pembuka dan akordion sebagai pembawa lagu. Tarian dilakukan oleh sepasang mudamudi dengan gerak simetris.

c. Minangkabau

Gerak tari Minangkabau memiliki gerak silat yang lincah dan gesit. Tari yang terkenal adalah Tari Payung dan Tari Piring berirama Lamban dengan banyak variasi gerak. Tari Payung merupakan tari berpasangan. lrin gan menggunakan telempong pacik, sejenis gong kecil dengan benjolan di tengah, dan saluang, alat musik tiup dari bambu yang kedua ujungnya terbuka.

d. Batak

Jenis tarian Batak yang terkenal adalah Tortor yang dibawakan oleh pria dan wanita. Fungsi tarian ini untuk upacara tertentu. [ringannya menggunakan agung (gong) empat buah, taganing enam buah, lima buah kecil dan satu buah besar, dan sarune, yaitu sejenis alat tiup dan gesek.

Kostum seni tari Sumatra untuk pria terdiri atas celana panjang, baju lengan panjang dengan leher berbentuk oblong, dengan sarung terlipat mengitari pinggang, penari putri menggunakan sarung dan baju kurung.

2. Sunda atau Pasundan 

Salah satu tarian Sunda yang terkenal adalah Tari Topeng Kunearan, yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cinta yang ditolak. Jaipong adalah jenis tarian dengan susunan gerak sangat kontras dan pulasaputua iringan gamelannya, serta menggunakan tabuhan dan gendang yang keras, sering juga digunakan untuk mengiringi tari yang lunak. Pakaian tari menggunakan warna mencolok dengan berbagai kombinasi.

3. Jawa 

Kebanyakan susunan gerak tarian Jawa merupakan susunan yang mengalir dan tenang, ini dapat dilihat dari Tari Serimpi dan Gambyong. lringan dengan gamelan disesuaikan dengan gerak tari. Tarian yang tenang dengan musik yang halus. lringan keras digunakan untuk tari yang keras seperti Tari Remo dari Jawa Timur.

Busana atau kostum tari lawa tidak mencolok dengan warna yang memiliki arti simbolik.

4. Bali 

Watak tarian Bali menunjukkan dinamika gerak dan iringan yang mengesankan. Gerakan-gerakan tegas dan ekspresif dari semua anggota tubuh seperti kaki, badan, jari-jari tangan, kepala, pundak; mata (sledct) yang digerakkan ke kanan, kiri, atas, bawah, atau bahkan memutar-mutar memberikan kesan lincah dan anggun sekaligus sakral. seni gerakan tari Bali utara lebih keras, sedangkan Bali selatan lebih halus gerakannya. Kostum tarian Bali adalah celana panjang sampai di bawah lutut dengan pembalut kain kotak-kotak hitam putih dengan selendang panjang. selendang pembalaut menutup sampai dada dengan hiasan di atas kepala. lringan gamelan yang mencolok adalah gendang, kenang, dan saron.

5. Dayak Kalimantan

Jenis tari Kalimantan suku bangsa Dayak pada umumya bersifat magis untuk upacara tertentu. Tari Balaean Dadas adalah tarian untuk proses penyembuhan penyakit.

Pakaian semacam baju wanita dengan bagian bawah yang dibuat dengan teknik tenun, pakaian wanita dengan motif khusus Kalimantan, kepala berhias semacam bulu, dengan iringan dawai, yaitu sejenis gitar panjang.

6. Papua dan Nusa Tenggara

Jenis tarian Indonesia bagian timur kebanyakan dipengaruhi oleh kehidupan sehari-hari. Pakaian tarinya banyak menggunakan pakaian adat dan iringannya menggunakan alat-alat sederhana semacam gendang.

7. Sulawesi

Jenis tarian Sulawesi didominasi oleh penari wanita yang memiliki perwatakan lembut, iringan kontras mengebu-gebu dari instrumen gendang yang dimainkan oleh dua orang. Kostum menggunakan celana panjang dengan pakaian am semacam baju kurung yang menggunakan ikat pinggang keemasan.

Persamaan dan perbedaan tarbtari nusantara Secara umum. persamaan tari Nusantara adalah dari sejarahnya. Semua tari Nusantara yang tumbuh di seluruh wilayah Indonesia berasal dari tari tradisional. Tari tradisional yang telah disederhanakan dan divariasi akan lebih dapat diterima di seluruh wilayah Nusantara. Dengan demikian, tari tradisional akan berkembang menjadi tari Nusantara. Gerakan tari Nusantara lebih bebas, namun masih tetap memperhatikan unsur keindahan. Selain itu, tari Nusantara bisa dibawakan secara tunggal, kelompok. atau massal.

Perbedaan antara tari Nusantara dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut :

a. Busana yang dikenakan

Biasanya, tiap-tiap tari menggunakan busana yang sesuai. Hal ini akan tampak pada tari tematis, seperti Tari Tani yang menggunakan busana yang sederhana. Hal ini menunjukan kesederhaan seorang petani. Namun, Tari Merak akan mengunakan busana yang gemerlap dan warna-warni yang sangat indah karena burung merak memiliki bulu yang indah dan warna-warni.

b. Perlengkapan dan properti

Perlengkapan dan properti yang digunakan juga menunjukkan perbedaan tari kreasi yang berdasarkan gerak tari tradisional. Tari Minangkabau biasa menggunakan kipas sebagai perlengkapan, sedangkan tari kreasi yang berdasarkan tari Jawa akan menggunakan selendang sebagai perlengkapan. Ada juga tari yang menggunakan senjata perlengkapan, seperti ini dari wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.

Baca juga di bawah ini :