Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dinasti Hamdaniyah 972 - 1152 M

Dinasti Hamdaniyah 972 - 1152 M - Dinasti ini didirikan oleh Hamdan Ibn Hamdun, seorang Amir dari suku Taghlib. Putranya Al-Husain adalah panglima pemerintahan Abbasiyah dan Abu Al-Haija Abdullah diangkat menjadi Gubernur Maosul oleh Khalifah Al-Muktat't pada tahun 905 M. 

Pada masa hidupnya, Abu Hamdan Ibn Hamdun pernah ditangkap oleh Khalifah Abbasiyah karena beraliansi dengan kaum Khawarij untuk menentang kekuasaan Bani Abbas. Akan tetapi, atas jasa putranya, Husain Ibn Hamdun diampuni oleh Khalifah Abbasiyah. 

Wilayah kekuasaan dinasti ini terbagi dua bagian, yaitu wilayah kekuasaan di Mousul dan wilayah kekuasaan di Halb. Wilayah kekuasaan di Halb, terkenal sebagai pelindung kesusastraan Arab dan ilmu pengetahuan. Pada masa itu. pula, muncul tokoh-tokoh cendekiawan besar, seperti Abi Al-Fath dan Usman Ibn Jinny yang menggeluti di bidang ilmu Nahwu, Abu Thayyib AI-Mutannabi, Abu Firas Husain Ibn Nashr Ad-Daulah, Abu A'la Al-Ma'ari, dan Syaif Ad-Daulah sendiri yang mendalami ilmu sastra serta lahir pula filosof besar, yaitu Al-Farabi. 

Dinasti Hamdaniyah 972 - 1152 M

Setelah meninggalnya Haija, tahta kerajaan beralih pada seorang putranya, yaitu Hasan Ibn Abu Haija yang diberi gelar oleh khalifah sebagai Nashir Ad-Daulah dan Ali Ibn Abu Haija yang bergelar Syair Ad-Daulah. Syaif Ad-Daulah inilah yang berhasil menguasai daerah Halb dan Hims dari kekuasaan Dinasti Ikhsidiyah yang kemudian menjadi pendiri Dinasti Hamdaniyah di Halb. 

Mengenai jatuhnya dinasti ini, terdapat beberapa faktor :

Petama, meskipun dinasti ini berkuasa di daerah yang cukup subur dan makmur serta memiliki pusat perdagangan yang strategis, sikap kebaduiannya yang tidak bertanggung jawab dan sikapnya yang destruktif tetap ia jalankan. Dengan sikap seperti itu, Suriah, dan Aljazirah merasa menderita karena kerusakan yang ditimbulkan oleh peperangan. Hal inilah yang menjadikan kurangnya simpati masyarakat dan wibawanya jatuh. 

Kedua, bangkitnya kembali “Dinasti Bizantium di bawah kekuasaan Macedonia yang bersamaan dengan berdirinya Dinasti Hamdaniyah di Suriah menyebabkan Dinasti Hamdaniyah tidak bisa menghindari dari invasi wilayah kekuasaannya dari serangan Bizantium yang energik. Invasi yang dilakukan oleh Bizantium terhadap Suriah mengakibatkan Allefo dan Himsh terlepas dari wilayah kekuasaannya, hingga Dinasti Hamdaniyah menjadi lumpuh. 

Ketiga, kebijakan ekspansionis Fatimiah ke Suriah bagian selatan, juga melumpuhkan kekuasaan dinasti ini, sampai-sampai ekspansionis ini mengakibatkan terbunuhnya Said Ad-Daulah yang tengah memegang tampuk kekuasaan Dinasti Hamdaniyah. Akhirnya, dinasti ini pula takluk pada Dinasti Fatimiah. 

Setelah mencermati uraian yang cukup panjang mengenai dinastidinasti kecil di barat Baghdad, kiranya dapat diambil beberapa catatan berikut : 

Petama, paling tidak, terdapat lima latar sosial politik munculnya dinasti-dinasti kecil di bagian barat Baghdad, yaitu: 
  • karena kebijakan penguasa Bani Abbasiyah yang lebih menitikberatkan kemajuan peradaban dibanding dengan mengadakan ekspansi dan politisasi, sehingga memberikan banyak peluang terhadap wilayahwilayah atau provinsi-provinsi tertentu yang jauh dari pusat kekuasaan untuk melepaskan dan memerdekakan diri dari pemerintahan Abbasiyah; 
  • karena peta kekuasaan Abbasiyah yang tidak diakui oleh Spanyol dan seluruh Afrika Utara, kecuali Mesir, bahkan dalam kenyataannya. banyak daerah yang tidak disukai oleh khalifah, sehingga peta kekuasaan tersebut membuat daerah-daerah yang jauh itu mendirikan dinastidinasti kecil; 
  • masalah fanatisme atau ras kebangsaan (Syu'ubiyat) yang membuat mereka melepaskan diri dari kekuasaan Abbasiyah sampai memperluas kekuasaannya; 
  • adanya pemberian hak otonomnya, sehingga tidak terkontrol karena yang memberi hak berada jauh dari pemerintahan pusat; dan 
  • terlalu luasnya kekuasaan Abbasiyah. 

Kedua, bahwa proses pelepasan daerah-daerah kecil itu memakai salah satu dari dua cara, yaitu menunjuk seseorang yang diangkat menjadi gubernur oleh khalifah untuk menjadi pemimpin kekuasaan kecil dan seorang pemimpin lokal itu dituntut untuk memimpin suatu pemberontakan sehingga mendapatkan kemerdekaan penuh. 

Baca juga selanjutnya di bawah ini

Ketiga, bahwa munculnya dinasti-dinasti kecil ini, meskipun banyak mengancam terhadap kedudukan pemerintahan Abbasiyah, juga banyak memberikan konstribusi terhadap pengembangan khazanah ilmu pengetahuan, kebudayaan, sehingga perluasan wilayah, juga memberikan kontribusi terhadap pemerintahan pusat untuk mengantisipasi serangan dari pihak luar.