Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dinasti Ikhsidiyah 935 - 969 M

Dinasti Ikhsidiyah 935 - 969 M - Dinasti Ikhsidiyah ini didirikan oleh Muhammad lbn Tughi yang diberi gelar Al-Ikhsyid (pangeran) pada tahun 935 M. Muhammad Ibn Tughi diangkat menjadi seorang gubernur di Mesir oleh Abbasiyah pada saat Ar-Radi atas jasanya mempertahankan dan memulihkan keadaan wilayah Nil dari serangan kaum Fatimiah yang berpusat di Afrika Utara. 

Dinasti Ikhsidiyah mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menyokong dan memperkuat wilayah Mesir. Pada masa itu, Mesir mempunyai kedudukan yang sangat kuat karena ditopang dengan kemiliteran Ikhsidiyah yang tangguh dengan pasukan pengawal sejumlah 40. 000 orang dan 800 orang pengawal pribadinya. 

Dinasti Ikhsidiyah 935 - 969 M

Pada masa Dinasti Ikhsidiyah ini pula terjadi peningkatan dalam dunia keilmuan dan gairah intelektual, seperti mengadakan diskusi-diskusi ketiga. maan yang dipusatkan di masjid-masjid dan rumah para menteri dan ulama. Kegiatan itulah yang sangat berperan dalam pendewasaan pendidikan masyarakat ketika itu, dan juga dibangun sebuah pasar buku yang besar sebagai pusat dan tempat berdiskusi yang dikenal dengan nama Syuq Al-Waraqin. 

Selama dua tahun setelah berkuasa di Mesir, Dinasti Ikhsidiyah mengadakan ekspansi besar-besaran dengan menundukkan Siria dan Palestina ke dalam otonomi wilayahnya. Pada tahun berikutnya, Ikhsidiyah menaklub kan wilayah Mekah dan Madinah. 

Dengan demkian, kekuasaan Misidiyahbertambah besar dan pesat. Bahkan menurut Bosworth, Kafur (965-967 M.) pemimpin keempat setelah Ibn Tughi. Abu Al-Qasim Ibn Al-Ikhsyid (954-960 M.) dan Ali Ibn Al-Ikhsyid (960-965 M.) memiliki kekuasaan yang tidak terbatas.

Pada masa pemerintahan Kafur yang termashyur sebagai pelindung liberal kesusastraan dan seni, beberapa serangan yang dilancarkan di Fatimiah di sepanjang pantai Afrika Utara dapat diatasi. Akan tetapi, sepeninggal Kafur pada tahun 968 M., Ikhsidiyah menjadi dinasti yang gangat lemah. 

Pada masa itu, Abu Al-Fawarisaris Ahmad Ibn Ali (967972 M.) yang menerima warisan tahta kekuasaan setelah Kafur, tampaknya tidak bertahan lama, dikarenakan kepemimpinannya yang sangat lemah, sehingga serangan yang terus-menerus dilancarkan oleh Fatimiah terhadap pemerintahannya, membuat dinasti ini tidak berdaya dan tidak mampu mempertahankan kekuasaannya di Mesir. Pada akhirnya Ikhsidiyah dapat ditaklukkan pula oleh Fatimiah sehingga jatuhnya kekuasaan itu. 

Baca juga di bawah ini

Ada beberapa faktor kehancuran Dinasti Ikhsidiyah, yaitu selain karena serangan terus-menerus yang dilancarkan Fatimiah, pada masa sebelum penaklukan oleh Fatimiah, telah terjadi pula penyerangan Qarrnatian ke Siria pada tahun 963 M. Selain itu juga, terjadi penyekapan jemaah haji Mesir serta serbuan orang-orang Nubia yang berhasil merampas daerah-daerah wilayah selatan.