Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Masa Umayah di Timur (661 - 680)

Masa Umayah di Timur (661 - 680) - Masa Umayah di Timur (661 - 680)mayah yang dirintis dan didirikan oleh Muawiyah Ibn Abi Sufyan yang berpusat di Damaskus (Siria). Fase ini berlangsung sekitar satu abad dan mengubah sistem pemerintahan dari sistem khilafah pada sistem mamlakat (kerajaan atau monarki)“ dan kedua, Dinasti Umayah di Andalusia (Siberia) yang pada awalnya merupakan wilayah taklukan Umayah di bawah pimpinan seorang gubernur pada zaman Walid Ibn Abd Al-Malik; kemudian diubah menjadi kerajaan yang terpisah dari kekuasaan Dinasti Bani Abbas setelah berhasil menaklukkan Dinasti Umayah di Damaskus. 

Perintisan Dinasti Umayah dilakukan oleh Muawiyah dengan cara menolak membai'at Ali, berperang melawan Ali, dan melakukan perdamaian (tahkim) dengan pihak Ali yang secara politik sangat menguntungkan Muawiyah. 

Keberuntungan Muawiyah berikutnya adalah keberhasilan pihak Khawarij membunuh Khalifah Ali r.a. Jabatan khalifah setelah Ali r.a. wafat, dipegang oleh putranya, Hasan Ibn Ali selama beberapa bulan. Akan tetapi, karena tidak didukung oleh pasukan yang kuat, sedangkan pihak Muawiyah semakin kuat, akhirnya Muawiyah melakukanj perjanjian dengan Hasan Ibn Ali. 

Masa Umayah di Timur (661 - 680)

Isi perjanjian itu adalah bahwa penggantian pemimpin akan diserahkan kepada umat Islam setelah masa Muawiyah berakhir. Perjanjian ini dibuat pada tahun 661 M. (41 H.) dan tahun tersebut disebut am jama'ah karena perjanjian ini mempersatukan umat Islam kembali menjadi satu kepemimpinan politik, yaitu Muawiyah dan Muawiyah mengubah sistem khilafah menjadi kerajaan. 

Pada masa itu, Umat Islam telah bersentuhan dengan peradaban Persia dan Bizantium. Oleh karena itu, Muawiyah juga bermaksud meniru cara suksesi kepemimpinan yang ada di Persia dan Bizantium, yaitu monarki (kerajaan). Akan tetapi, gelar pemimpin pusat tidak disebut raja (malik). Muawiyah tetap menggunakan gelar khalifah dengan makna konotatif yang diperbaharui. 

Jika pada zaman khalifah empat, khalifah (pengganti) yang dimaksudkan adalah Khalifah Rasul SAW. (Khalifa: Al-Rasul) adalah pemimpin masyarakat; sedangkan pada zaman Bani Umayah, yang dimaksud dengan khalifah adalah Khalifah Allah (Khalifa: Allah) adalah pemimpin atau penguasa yang diangkat oleh Allah. Langkah awal dalam rangka memperlancar pengangkatan Yazid sebagai penggantinya adalah menjadikan Yazid Ibn Muawiyah sebagai putra mahkota (tahun 53 H.). 

Pemerintahan Bani Umawiyah dinisbatkan kepada Umayah bin Abd Syams bin Abdi Manaf. Dia adalah salah seorang tokoh'penting di tengah Quraisy pada masa Jahiliyah. Dia dan pamannya Hasyim bin Abdu Manaf selalu bertarung dalam memperebutkan kekuasaan dan kedudukan. 

Baca juga selanjutnya di bawah ini

Setelah Islam datang, pertarungan menduduki kekuasaan ini menjelma menjadi sebuah permusuhan yang transparan dan terbuka. Bani Umayah melakukan perlawanan terhadap Rasulullah dan dakwahnya, sedangkan, Bani Hasyim mendukung Rasulullah dan mengikutinya. Bani Umayah tidak masuk Islam, kecuali ketika tidak ada jalan lain, yang mengharuskan mereka masuk Islam. Ini terjadi setelah penaklukan kota Mekah.