Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Masuknya Islam di Spanyol Sekitar Abad ke-8 M

Masuknya Islam di Spanyol Sekitar Abad ke-8 M - Masuknya Islam di Spanyol pada sekitar permulaan abad ke-8 M., telah membuka cakrawala baru dalam sejarah Islam. Dalam rentang waktu selama kurang lebih tujuh setengah abad umat Islam di Spanyol telah mencapai kemajuan yang pesat, baik di bidang ilmu pengetahuan maupun kebudayaan. Berbagai disiplin ilmu berkembang pesat pada masa itu. Hal ini ditandai dengan banyaknya bermunculan figur-figur ilmuwan yang cemerlang di bidangnya masingmasing dan sampai sekarang, buah pikiran mereka menjadi bahan rujukan para akademisi, baik di barat maupun di timur. 

Kemajuan peradaban di Spanyol Islam pada saat ini berimbas pada bangkitnya Renaisans dunia barat pada abad pertengahan sehingga dapat dikatakan bahwa Arab Spanyol adalah guru bagi Eropa dan Universitas Cordova, Toledo, sedangkan Seville berfungsi sebagai sumber asli kebudayaan Arab, non-Arab, muslim, Kristen, Yahudi, dan agama lain sampai beberapa abad kemudian (Yusuf Syuaib, 1985: 78). 

Masuknya Islam di Spanyol Sekitar Abad ke-8 M

Cordova sebagai ibukota Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang tinggi yang dapat menyamai kemasyhuran Baghdad di timur dan Kairo di Mesir. Mengapa demikian? Sebab, pada saat Islam mengalami kemajuan peradaban yang mengagumkan, keadaan Eropa masih sangat terbelakang dan diliputi kegelapan, serta kebodohan (Harun Nasution, 1995: 101). 

Kemajuan apa saja yang diraih umat Islam Spanyol dalam lapangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, sehingga banyak sejarawan yang berpendapat bahwa supremasi Islam tersebut sangat berpengaruh terhadap kemajuan Eropa bukan saja pada masa Renaisans, melainkan sampai abad ini? Berikut ini adalah uraiannya.

1. Filsafat

Dalam bidang ini. Spanyol Islam telah merintis pembangunannya sekitar abad Ice-9 M. Sejak abad ini, minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan, yakni selama pemerintahan Bani Umayah yang ke:-5, Muhammad Ibn Abd Ar-Rahman (832-886) (Majid Fahri, 1986: 357). 

Kajian filsafat ini dilanjutkan oleh penguasa berikutnya, yakni Alv Hakam (961-976 M.) dengan mengeluarkan kebijakan untuk mengimpor karya-karya ilmiah dan filosofis dari timur dalam jumlah besar. Dengan berbagai upaya yang dilakukan dan adanya dukungan politis” dari penguasa, akhirnya Cordova mampu berdiri sejajar dengan Baghdad sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, dan melahirkan banyak filosof terkenal yang wacana perenungan dan pemikirannya mewarnai struktur bangunan ilmu pengetahuan sampai abad sekarang. 

Tokoh-tokoh filsafat yang lahir pada masa itu, antara lain Abu Bakri Muhamad Ibn As-Sayiqh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajah sebagaimana AI-Farabi dan Ibn Sina. Ibn Bajah melalui pemikirannya sering mengem pangkan berbagai permasalahan yang bersifat etis dan eskatologis. 

Filosof 5elanjutnya adalah Abu Bakar Ibn Thufail. Melalui berbagai karyanya, ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang masyhur berjudul Hay Ibn Yaqzhan (Badri Yatim, 1986: 101). Para filosof lainnya adalah Ibn Maimun, Ibn Arabi, Sulaiman Ibn Yahya, juga Ibn Rusyd yang juga dikenal ahli fiqh (Anwar G. Ghejne, 1974: 165). 

2. Sains

Spanyol Islam banyak melahirkan tokoh dalam lapangan sains. Dalam bidang matematika, pakar yang sangat terkenal adalah Ibn Sina. Selain ahli dalam bidang tersebut, ia juga dikenal sebagai seorang teknokrat dan ahli ekologi. Bidang matematika juga melahirkan nama Ibn Saffat dan Al-Kimmy, keduanya juga ahli dalam bidang teknik (Philip K. I-Iitti, 1974: 570). 

Dalam bidang fisika dikenal seorang tokoh Ar-Razi. Dialah yang meletakkan dasar ilmu kimia dan menolak kegunaan yang bersifat takhayul. Dia jugalah yang menemukan rumusan klasifikasi binatang, setumbuhan, numerial. Ar-Razi membuat sejumlah substansi dan proses kimiawr, sebagian darinya seperti distilasi dan kristalisasi yang sekarang digunakan (George F. Kreller, 1978: 4).

Dalam bidang kimia dan astronomi, selain Abbas Ibn Farmas, juga dikenal Ibrahim lbn Yahya An-Naqqosh. Yang pertama dikenal sebagai penemu pembuatan kaca dari batu dan yang kedua sebagai orang yang dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari. Dalam berbagai disiplin ilmu yang lain, Spanyol Islam juga banyak melahirkan pakar, seperti Zahrawi (kedokteran), yang menemukan pengobatan lemah syahwat, pembedahan, dan lain-lain. 

3. Bahasa Sastra dan Musik 

Bahasa Arab dengan ketinggian sastra dan tata bahasanya telah men» dorong lahirnya minat yang besar masyarakat Spanyol. Hal ini dibuktikan dengan dijadikannya bahasa ini menjadi resmi, bahasa pengantar, bahasa ilmu pengetahuan, dan administrasi. 

Berangkat dari kenyataan tersebut, lahirlah para tokoh atau pakai dalam bidang bahasa dan sastra, seperti Al-Qali dengan karyanya Al-kitab Al-Bari fi Al-Luqoh (Anwar G. Ghejne, 1974; 187), Az-Zubaidy ahli tata bahasa dan filologi dan masih banyak lagi. 

Dalam bidang seni, indikasi kemajuannya adalah berdirinya sekolah musik di Cordova oleh Zaryab (Ahmad Syalabi, jilid 1V, 1979: 88). Zaryab adalah artis terbesar pada zamannya, siswa sekolah musnk Ishak Al-Mausuli dari Baghdad. Sekolah tersebut kemudian menjadi model bagi sekolah musik lainnya yang bermunculan belakangan di Villa, Toledo, Valencia, dan Granada.

4. Sejarah dan Geografi

Dalam bidang sejarah dan geografi, Spanyol Islam khususnya wilayah Islam bagian barat telah banyak melahirkan penulis terkenal, seperti ibn Zubair dari Valancia, yang telah menulis sejarah tentang negeri-negeri muslim Mediterania serta Sisilia. Ibn Al-Khathib (1317-1375 M.) telah menyusun sejarah tentang Granada, Ibn Khaldun dari Tunis adalah seorang perumus filsafat sejarah. Para sejarawan tersebut semula bertempat tinggal di Spanyol dan kemudian pindah ke Afrika (Bernald Speler, 1960: 112). 

Contoh lain dalam bidang ini adalah Tarikh 'ftitah Al-Andalus. sebuah karya besar yang ditulis oleh Ibn Qutyah (W. 977 M.), ia dilahirkan dan dibesarkan di Cordova. Selain itu juga, ada Ibn Hayyan yang buah karyanya masih eksis sampai saat ini, yaitu Al-Muqrabis F Tarikh lit-Riza! di Andalus (Philip K. Hitti, 1974: 365).

5. Fiqh

Umat Islam Spanyol dikenal sebagai penganut madzhab Maliki. Madzhab ini diperkenalkan oleh Ziyad lbn Abd Rahman yang selanjutnya dikembangkan oleh lbn Yahya yang menjadi Qadi pada masa Hisyam Ibn Abd Rahman. Fuqaha lain yang terkenal pada masa itu, antara lain Abu Baki, Ibn Al-Qutiyah, Munzir, Ibn Said Al-Batuthi, dan Ibn Hazim (Badri Yatim, 19: 1043). 

Sebuah kitab fiqh monumental yang masih menjadi salah satu rujukan dalam lapangan hukum Islam sampai saat ini, khususnya di Indonesia, adalah Bide'yatuI Mujtah id. Kitab tersebut adalah buah karya Ibn Rusyd, filosof dan faqh Spanyol Islam.

6. Kemajuan Pembangunan Fisik

Kemajuan pesat pada bidang intelektual tidak melalaikan para penguasa Spanyol Islam untuk memerhatikan pembangunan fisik. Dalam pembangunan fisik umat Islam Spanyol telah membuat bangunan-bangunan fasilitas, seperti perpustakaan yang jumlahnya sangat banyak, gedung pertanian, jembatan-jembatan air, irigasi, roda air, dan lain-lain. Di 5amping itu. istana-istana, masjid yang besar-besar dan megah serta tempat pemandian dan taman-taman yang kesemuanya dipersatukan dalam kota yang ditata dengan teratur (Abd Rochim, 1983: 113). 

Philip K. Hitti menyebutkan bahwa di Cordova terdapat 700 masjid dan 300 buah pemandian umum. Kemudian, istana Raja Az-Zahra mempunyai 400 buah mangan. Istana megah itu sengaja dibangun di kaki gunung dan menghadap sungai Quadalquiurr yang di atasnya terdapat jembatan yang melintasi sungai tersebut dengan konstruksi lengkung ;ebagai penyangga (Philip K. Hitti, Terjemah: 162). 

Selain bukti-bukti pembangunan fisik tersebut di atas, masih banyak bukti. kemegahan lain yang dibangun oleh umat Islam pada masa itu, seperti istana Al-Hamra dengan gaya arsitektur yang sangat tinggi, yang dirancang oleh para arsitek terkemuka dunia. 

Baca juga selanjutnya di bawah ini

Kemajuan pesat yang diraih umat Islam Spanyol “khususnya dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan kebudayaan-merupakan sebuah proses panjang yang didukung oleh faktor kerja sama yang baik antara para sarjana dan intelektual muslim dengan didukung oleh kebijakan pemerintah serta kemampuan ekonomi serta semangat keberagamaan dan permudaan Yang kuat.