Sejarah Singkat Penguasaan Islam atas Spanyol
Sejarah Singkat Penguasaan Islam atas Spanyol - Sebelum Islam masuk ke Spanyol. sekitar abad ke-5 Masehi, bangsa Jerman mendatangi Semenanjung lberia. Theodoric, Raja Ostogoth, mendirikan istananya di Toledo sekitar tahun 513 M. Kemudian, pada tahun 569 M.. Leovrglldo. seorang raja Visigoth. menjadikan Toledo sebagai Ibukota Kerajaan Visigoth Spanyol. Sejak itulah, Toledo mengalami kejayaannya yang pertama. Pada tahun 689 M., Raja Recaredo menjadikan Katholik sebagai agama resmi di Spanyol.
Pada awal abad ke-8 Masehi. para pendatang baru berdatangan ke daratan Eropa (Spanyol). Pendatang tersebut adalah bangsa Arab yang membawa agama Islam. Sejak ekspansi Bani Umayah Spanyol pada tahun 711 M. yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad, Spanyol menjadi bagian wilayah kekuasaan islam (Ira M. Lapidus, 1993: 3790). Umat islam berkuasa di Spanyol hampir delapan abad. yaitu dari tahun 711-1492 M.
Untuk mengetahui lebih lanjut, penulis berusaha untuk memahami proses penguasaan Islam atas Spanyol, kemajuan peradaban Islam di Spanyol, kemunduran dan kehancurannya. dan faktor-faktor yang mendukung terwujudnya tiga pom tersebut.
Sebelum menaklukkan Spanyol, umar Islam terlebih dahulu menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari Dinasti Bani Umayah. Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara terjadi pada umun Khalifah Abdul Malik (685 - 705 M.).
Afrika Utara dipimpin oleh seorang gubernur. yaitu Husna lhn Nu'man. kemudian diganti oleh Musa bin Nusyair. Tampaknya, tujuan umat Islam menguasai Afrika Utara adalah membuka jalan untuk mengadakan ekspedisi lebih besar ke Spanyol karena dari Afrika Utara itulah, ekspedisi ke Spanyol lebih mudah dilakukan.
Ekspansi umat islam ke Spanyol terjadi masa AlaWalid menjabat khalifah (705 - 715 M.) (Syalabi, IV, 1979: 26). Al-Walid mengizinkan gubernurnya untuk mengirimkan pasukan militer ke Spanyol. Pada awalnya, Musa bin Nusyair mengutus Tharif bin Malik untuk memimpin pasukan ekspedisi yang bertujuan menjajagi daerah-daerah sasaran, Musa bin Nusyair menugaskan Thariq bin Ziyad untuk memimpin pasukan tentara sebanyak 7.000 orang.
Tentara tersebut sebagian besar terdiri atas orang Barbar. Pada tahun 711 M., Thariq berlayar melalui Laut Tengah menuju daratan Spanyol dan berhasil mendarat di sebuah bukit yang kemudian diberi nama Gibraltar (Jabal Thariq) (ibn Al-Atsir, IV, 1965: 56).
Ketika Roderick mengetahui bahwa Thariq dengan pasukannya telah memasuki negeri Spanyol, ia mengumpulkan pasukan penangkal sejumlah 25.000 tentara. Menyadari jumlah musuh yang jauh berbeda, Thariq meminta bantuan kepada Musa bin Nusyair, akhirnya Thariq mendapat tambahan pasukan sebanyak 12.000 tentara (Ibn Al-Atsir, IV , 1965: 56).
Pada hari Minggu tanggal 18 Juli 711 M., kedua pasukan bertemu di Danau Janda dekat mulut sungai Barbate. Pertemuan berlangsung selama 8 hari dan kemenangan berada di pihak Thariq. Tentara Thariq dalam pertempuran itu mendapat bantuan dari pasukan Roderick yang membelot, Thariq kemudian meneruskan penaklukan ke Toledo.
Kemudian Archidona dan Granada dapat ditundukkan, dan satu detasemen yang dipimpin oleh Mughitr Ar-Rumi dapat menaklukkan kota Cordova yang kemudian dijadikan ibukota pemerintahan Islam (Hitti, 1970: 494). Kedatangan Islam sudah tentu membawa kultur baru yang memperkaya Spanyol pada umumnya.
Oleh karena itu, akhirnya Spanyol (Andalusia) menjadi salah satu pusat peradaban dunia, mengimbangi kejayaan Dinasti Umayah di Damsyik (Damaskus) dan Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Tak salah apabila dikatakan Andalusia turut berperan merintis jalan menuju zaman Renaisans di Eropa.
Setelah Spanyol dengan kota-kota pentingnya jatuh ke tangan umat Islam, sejak saat itu secara politik Spanyol berada di bawah kebiasaan khalifah Bani Umayah. Dan untuk memimpin wilayah baru tersebut, pemerintah pusat yang berpusat di Damaskus mengangkat seorang wali (gubernur).
Dalam melakukan ekspansi di Spanyol. umat Islam dengan mudah dapat meraih berbagai kemenangan sehingga dalam waktu yang relatif singkat, umat Islam dapat menguasai Spanyol. Ada beberapa faktor yang mendukung proses penguasaan umat Islam atas Spanyol.
Pertama, sikap penguasa Ghotic --sebutan lazim kerajaan Vtsighotieyang tidak toleran terhadap aliran agama yang berkembang saat itu. Penguasa Visighotie memaksakan aliran agamanya kepada masyarakat. Penganut agama Yahudi yang merupakan komunitas terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama Kristen, dan mereka yang tidak bersedia akan disiksa dan dibunuh (Sy'ed Mahmudunnasir, 1981: 213).
Dalam kondisi tertindas secara teologis. kaum tertindas menanti bdatangan juru pembebas. Dan juru pembebas tersebut mereka temukan dari orangorang lslam. Demi kepentingan mempertahankan keyakinan, mereka bersekutu dengan tentara Islam melawan penguasa.
Kedua. perselisihan antara Raja Roderick dengan Witiza (Walikota Toledo) di sam pihak dan Ratu Julian di pihak lain. Oppasdan Adrila, kakek dan anak When. menghimpun kekuatan untuk menjatuhkan Roderick, bahkan berkoalisi dengan kaum nutslitnin di Afrika Utara. Demikian pula, Ratu Julian, ia bahkan memberikan pinjaman 4 buah kapal yang dipakai oleh Tharif. Thariq, dan Musa (Ahmad Salabi III, 1965: 30).
Baca juga di bawah ini
Ketiga. faktor lain yang tak kalah pantingnya adalah bahwa tenun Roderick tidak mempunyai semangat perang (Ahmad Salahi, jilid III, 1965: 30).