Mengenai Manajemen Yang diterapkan Pak Suharto
Mengenai Manajemen Yang diterapkan Pak Suharto
Barangkali kita harus mengadakan evaluasi dulu mengenai Pak Harto sebagai manusia pada waktu beliau masuk sekolah dan menjalani masa pendidikan. Bisa jadI pendekatannya negatif. Maksud saya, beliau tidak mengalami pendidikan formal manajemen modern. Beliau tidak memiliki gelar MBA, tidak memiliki gelar MM.
Beliau juga tidak mempunyai pendidikan dalam bidang ilmu politik, khususnya diplomasi. Ditambah lagi beliau lebih suka berbicara dalam bahasanya sendiri tidak berarti beliau tidak bisa bahasa asing tapi lebih suka berbicara dalam Bahasa Indonesia melalui penerjemah dalam menyampaikan pendirian ataupun pendapatnya pada orang asing. Namun, toh beliau berhasil memimpin bangsa ini.
Apakah itu berarti beliau tidak memiliki ilmu? Pasti jawabannya adalah: tidak. Beliau memiliki ilmu. Ilmu yang beliau terapkan adalah ilmu yang diterima dari nenek moyangnya. Salah satu falsafah hidup orang Jawa, antara lain ilmu padi. Itu sangat menonjol pada beliau.
Tiap orang yang bertemu dengan Presiden Soeharto, apakah orang itu Bangsa Indonesia atau bukan. Mereka sangat terkesan dengan ilmu padi Pak Harto. Karena beliau sekarang adalah seorang pemimpin negara yang paling senior, paling lama.
Pemimpin asing sering menyangka akan bertemu orang yang mungkin angkuh. Nyatanya mereka bertemu dengan orang yang justru, kalau bicara sangat merendah. tapi tidak berarti tidak percaya pada diri sendiri. Para pemimpin asing itu, presiden, perdana menteri, raja, atau ratu sangat berkesan dengan penampilan Pak Harto. Jikalau ada pimpinan yang barangkali sangat meremehkan beliau suatu saat akan malu sendiri karena ilmu beliau yang kedua, yaitu ilmu teladan. memberi contoh.
Penampilan beliau yang sangat menonjol adalah tatkala beliau menjadi ketua Gerakan Non-Blok (GNB). Kita saksikan dan melihat sendiri bagaimana konferensi raksasa seperti itu begitu berbobot, dihadiri langsung oleh kepala negara atau kepala pemerintahan.
Walaupun beliau tanpa MBA, tanpa MM, dan tanpa pendidikan formal dalam diplomasi, ternyata beliau mampu mengajak para pemimpin dunia dan menyatukan Gerakan Non-Blok untuk memfokuskan diri kepada kepentingan ekonomi daripada mengurusi masalah politik.
llmu ketiga yang diterapkan beliau nguwongke, di mana negara besar dan negara kecil diperlakukan sama. Contoh nyata ketika beliau menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Vanuatu. Padahal jumlah penduduk Vanuatu hanya 170.000 jiwa, terdiri dari 8 kepulauan.
Tapi Perdana Menteri Vanuatu diterima dan diberi penghormatan yang sama seperti ketika beliau menerima Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton. Jamuan makan malam yang diadakan juga sama. Saya tahu persis, karena saya sudah 20 tahun bergelut di bidang keprotokolan.
Kemajuan yang dicapai Indonesia dalam revolusi hijau, adalah mampu mengubah diri jadi pengimpor beras terbesar di dunia menjadi swasembada. Tidak aneh kalau FAO mengundang Presiden Soeharto selaku wakil negara berkembang untuk membeberkan kunci keberhasilan beliau dalam mengadakan swasembada. Sementara kita tahu negara maju diwakili oleh Presiden Prancis, Miterrand.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Mengenai Manajemen Yang diterapkan Pak Suharto"