Kesusasteraan Tulisan Pertama Kali Di Kawasan Kerajaan Mesir Klasik
Kesusasteraan Tulisan Pertama Kali Di Kawasan Kerajaan Mesir Klasik
Pertama kali tulisan ditemukan di lingkungan kerajaan, terutama pada barang-barang yang di makam keluarga kerajaan. Pekerjaan menulis biasanya hanya boleh diberikan kepada orang-orang tertentu yang juga menjalankan institusi Per Ankh atau Rumah Kehidupan, serta perpustakaan (disebut Rumah Buku), laboratorium, dan observatorium.
Karya-karya literatur yang banyak terkenal sebagian ditulis dalam bahasa Mesir Klasik, yang terus selalu dipakai secara bahasa tertulis hingga sekitar tahun 1300 SM. Bahasa Mesir Akhir mulai dipakai mulai masa Kerajaan Baru sebagaimana direpresentasikan dalam dokumen administratif Ramses, puisi dan kisah cinta, serta teks-teks Demotik dan Koptik.
Kesusasteraan Tulisan Kerajaan Mesir Klasik
Selama masa periode ini, berkembang tradisi menulis autografi di makam. Genre ini dikenal sebagai Sebayt (instruksi) dan dikembangkan sebagai usaha untuk menurunkan ajaran dan tuntunan bangsawan terkenal.
Kisah Sinuhe yang ditulis dalam bahasa Mesir Pertengahan juga bisa dikategorikan sebagai golongan literatur Mesir klasik. Contoh lainnya adalah Instruksi Amenemope yang telah dianggap sebagai mahakarya dalam dunia literatur timur tengah.
Pada waktu masa akhir Kerajaan Baru, Bahasa Mesir Akhir lebih banyak dipakai untuk menulis seperti yang terlihat pada Cerita Wenamun dan Instruksi Any. Cerita Wenamun telah menceritakan kisah tentang bangsawan yang dirampok dalam perjalanannya untuk membeli cedar dari Lebanon dan perjuangannya kembali ke Mesir.
Sejak 700 SM, cerita naratif dan instruksi, seperti ini misalnya Instruksi Onchshesonqy, dan dokumen-dokumen bisnis yang ditulis dalam bahasa Demotik). Banyak cerita pada masa Yunani-Romawi juga dalam bahasa Demotik, dan biasanya mempunyai setting pada masa-masa ketika Mesir merdeka di bawah kekuasaan Firaun agung seperti Ramses II.
Tulisan hieroglif terdiri dari sekitar 500 simbol. Sebuah hieroglif bisa mewakili kata atau suara. Simbol yang sama bisa menyajikan tujuan yang berbeda dalam konteks yang berbeda pula. Hieroglif ialah aksara resmi, yang dipakai pada monumen batu dan kuburan.
Pada waktu penulisan sehari hari, juru tulis membuat tulisan kursif, yang telah disebut keramat. Tulisan kursif ini lebih cepat dan mudah. Sementara hieroglif formal bisa dibaca dalam baris atau kolom di kedua arah (walaupun biasanya ditulis dari kanan ke kiri), aksara keramat selalu ditulis dari kanan ke kiri, biasanya pada baris horisontal.
Dalam sebuah bentuk baru penulisan, demotik, menjadi gaya penulisan umum, dan inilah bentuk tulisan bersama dengan hieroglif formal yang menyertai teks Yunani di Batu Rosetta.
Sekitar masa abad ke-1 Masehi, aksara Koptik mulai dipakai bersama aksara demotik. Koptik ialah modifikasi abjad Yunani dengan penambahan beberapa tanda-tanda demotik. Meskipun hieroglif formal dipakai dalam acara seremonial hingga abad ke-4, menjelang akhir abad hanya segelintir kecil imam yang masih dapat membacanya.
Akibat institusi keagamaan tradisional dibubarkan, pengetahuan tulisan hieroglif semakin menghilang. Usaha dalam mengartikannya muncul pada masa Bizantium dan Islam di Mesir, tetapi baru pada tahun 1822, setelah penemuan batu Rosetta dan penelitian oleh Thomas Young dan Jean-François Champollion, hieroglif baru bisa diartikan.
Tulisan hieroglif terdiri dari sekitar 500 simbol. Sebuah hieroglif bisa mewakili kata atau suara. Simbol yang sama bisa menyajikan tujuan yang berbeda dalam konteks yang berbeda pula. Hieroglif ialah aksara resmi, yang dipakai pada monumen batu dan kuburan.
Pada waktu penulisan sehari hari, juru tulis membuat tulisan kursif, yang telah disebut keramat. Tulisan kursif ini lebih cepat dan mudah. Sementara hieroglif formal bisa dibaca dalam baris atau kolom di kedua arah (walaupun biasanya ditulis dari kanan ke kiri), aksara keramat selalu ditulis dari kanan ke kiri, biasanya pada baris horisontal.
Dalam sebuah bentuk baru penulisan, demotik, menjadi gaya penulisan umum, dan inilah bentuk tulisan bersama dengan hieroglif formal yang menyertai teks Yunani di Batu Rosetta.
Sekitar masa abad ke-1 Masehi, aksara Koptik mulai dipakai bersama aksara demotik. Koptik ialah modifikasi abjad Yunani dengan penambahan beberapa tanda-tanda demotik. Meskipun hieroglif formal dipakai dalam acara seremonial hingga abad ke-4, menjelang akhir abad hanya segelintir kecil imam yang masih dapat membacanya.
Akibat institusi keagamaan tradisional dibubarkan, pengetahuan tulisan hieroglif semakin menghilang. Usaha dalam mengartikannya muncul pada masa Bizantium dan Islam di Mesir, tetapi baru pada tahun 1822, setelah penemuan batu Rosetta dan penelitian oleh Thomas Young dan Jean-François Champollion, hieroglif baru bisa diartikan.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Kesusasteraan Tulisan Pertama Kali Di Kawasan Kerajaan Mesir Klasik"