Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan Seni dan Budaya Pada Masa Kerajaan Ptolemaik

Perkembangan Seni dan Budaya Pada Masa Kerajaan Ptolemaik 

Seni budaya yang telah mampu berkembang di Kerajaan Ptolemaik ialah seni Hellenistik, yang kaya dalam tema dan perkembangan gaya. Seni ini berhasil muncul pada masa yang ditandai oleh minat yang kuat terhadap sejarah. Untuk pertama kalinya, munculnya ada museum dan perpustakaan besar, salah satunya di Aleksandria dan Pergamon. 

Seniman-seniman Hellenistik yang telah meniru dan mengadaptasi gaya-gaya sebelumnya tetapi juga mampu membuat inovasi baru. Penggambaran para dewa mempunyai bentuk yang baru. Contohnya gambar Afrodit telanjang, yang telah mencerminkan sekularisasi agama tradisional. Yang juga terkenal dalam seni Hellenistik ialah penggambaran Dionisos, dewa anggur, selain juga Hermes, dewa perdagangan, dan Eros, dewa asmara.

Aleksander Agung

Aleksander Agung

Kebudayaan Yunani ini telah ada di Mesir sejak lama, bahkan jauh sebelum Aleksander Agung mendirikan kota Aleksandria, meskipun pada awalnya kebudayaan Yunani tidak bisa berpengaruh di Mesir. Asal mulanya ialah ketika koloni-koloni Yunani, terdorong oleh para Firaun, mendirikan pos perdagangan di Naukratis, yang telah menjadi titik penghubung yang sangat penting antara dunia Yunani dan Mesir. 

Di kota-kota Yunani berhasil mengekspor tembikar dan minyak zaitun, sedangkan Mesir mengekspor gandum. Ketika itu Mesir telah mengalami kemunduran dan kekalahan oleh serangan dari luar, para Firaun banyak yang menyewa orang-orang Yunani sebagai tetara bayaran untuk melindungi, atau bahkan sebagai penasehat. 

Ketika Kekaisaran Persia berhasil mengusai Mesir, Naukratis tetap menjadi pelabuhan yang penting dan orang-orang Yunani terus digunakan sebagai tentara bayaran, baik oleh para pangeran Mesir yang telah berusaha memberontak, maupun oleh para raja Persia, yang memberi orang-orang Yunani itu tanah-tanah pertanian di Mesir. 

Dengan demikian, kebudayaan Yunani bisa berkembang di lembah Sungai Nil. Ketika Aleksander Agung tiba, dia telah mampu mendirikan kota Aleksandria di bekas benteng Persia di Rhakortis. Setelah meninggalnya Aleksander, kendali kepemimpinan berpindah pada Dinasti Ptolemaik. 

Mereka berhasil membangun kota-kota Yunani di seluruh penjuru kerajaan dan memberikan tanah-tanah kepada orang-orang Yunani veteran perang sebagai penghargaan atas jasa-jasa mereka. Peradaban Hellenistik terus tumbuh berkembang bahkan setelah Romawi berhasil menaklukkan Kerajaan Ptolemaik, dan mampu terus bertahan sampai penaklukan oleh Muslim.

Meski berasal dari Yunani, Ptolemaios dan keturunannya telah mengadopsi budaya dan agama Mesir. Mereka menyembah dewa-dewa Mesir, membangun kuil untuk dewa Mesir, dan bahkan setelah mati, mereka dimumikan dan dimakamkan dalam sarkofagus dengan tulisan hieroglif.


Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Perkembangan Seni dan Budaya Pada Masa Kerajaan Ptolemaik"