Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Masa Pemerintahan dan Pengislaman Maluku Zainal Abidin dari Ternate

Masa Pemerintahan dan Pengislaman Maluku Zainal Abidin dari Ternate - Zainal Abidin telah mempunyai pendidikan agama Islam sejak masih muda, ayahnya, Kolano Marhum ialah raja Ternate pertama yang tercatat memeluk agama Islam. Di bawah asuhan bimbingan seorang pedagang sekaligus ulama bernama Datu Maulana Hussein, Zainal Abidin mendapatkan pengetahuan tentang Islam. 

Segera setelah dilantik sebagai penguasa, Zainal Abidin memulai langkah untuk menjadikan Kerajaan Ternate sebagai kerajaan Islam yang penuh. Langkah ini telah dimulai dengan mengganti gelar Kolano (sebutan untuk gelar raja di Ternate) dengan Sultan.

Pada tahun 1494, Sultan Zainil Abidin berangkat ke pulau Jawa untuk memperdalam ajaran agama Islam di pesantren Sunan Giri. Selama berada di Giri, Sultan Zainal Abidin telah menjalin persahabatan dan persekutuan yang kuat dengan orang-orang Jawa. 

Kesultanan Ternate


Dia juga dikenal sebagai sebagai Sultan Bualawa atau Sultan Cengkih, seorang pejuang yang gagah berani serta cendekiawan yang saleh. Pada suatu saat, ketika seorang pembunuh gila mengamuk dan menyebabkan semua orang tunggang langgang, Sultan Cengkih menghadapinya tanpa gentar sedikitpun dan memenggal kepala pembunuh itu dengan sekali sabetan pedangnya, sekaligus sabetan yang sama turut membelah batu besar tempat kepala itu jatuh.

Di dalam perjalanan pulang ke Ternate dari Jawa dia juga singgah di Makassar dan Ambon guna untuk merundingkan pakta-pakta untuk saling membantu. Dari Jawa, ia telah memboyong guru-guru Islam, yang paling terkemuka di antaranya ialah seorang ulama berilmu tinggi yang bernama Tuhubahanul yang telah membantu penyebaran kebudayaan agama Islam dan pengaruh Ternate di seluruh kepulauan Maluku.

Salah satu upaya Zainal Abidin yang paling terpenting untuk mengembangkan Islam selain mendirikan sejumlah sekolah Islam dengan guru-guru ulama dari Jawa, ialah telah membentuk lembaga Jolebe atau Bobato Akhirat yang telah bertugas untuk membantu Sultan mengurus serta mengawasi segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan ajaran syariat Islam di wilayah kekuasaan Kesultanan Ternate. Islamisasi yang dilaksanakan Sultan Zainal Abidin kemudian diikuti oleh raja-raja lain di Maluku. Sultan Zainal Abidin wafat pada tahun 1500 dan digantikan oleh puteranya, Sultan Bayanullah.

Peta Kedaton Sultan Tidore Versi SS


Peta Kedaton Tidore Versi Google Map

Baca juga selanjutnya di bawah ini :

Post a Comment for "Masa Pemerintahan dan Pengislaman Maluku Zainal Abidin dari Ternate"