Perjalanan Sejarah Keturunan Sunda dan Galuh
Perjalanan Sejarah Keturunan Sunda dan Galuh - Naskah tua dari kabuyutan Ciburuy, Bayongbong, Garut, yang telah ditulis pada abad ke-13 atau ke-14 yang menceritakan bahwa Rakeyan Banga pernah juga membangun parit Pakuan. Semua ini telah dilaksanakannya sebagai persiapan untuk memperkuat diri sebagai raja yang merdeka.
Dia berjuang selama 20 tahun sebelum mampu menjadi penguasa yang telah diakui di sebelah barat Citarum dan lepas dari kedudukan sebagai raja bawahan Galuh. Ia memimpin 27 tahun lamanya (739-766).
Manarah, dengan gelar Prabu Suratama atau Prabu Jayaprakosa Mandaleswara Salakabuwana, dikaruniai umur panjang dan memerintah di Galuh antara tahun 739-783. Dalam tahun 783 dia melaksanakan manurajasuniya, yaitu mengundurkan diri dari tahta kerajaan untuk melaksanakan tapa sampai akhir hayat. Ia baru wafat tahun 798 dalam usia 80 tahun.
Dalam naskah-naskah babad, posisi Manarah dan Banga ini sering dikacaukan. Tidak saja dalam hal usia, di mana Banga dianggap lebih tua, tetapi juga dalam penempatan mereka sebagai raja. Dalam naskah-naskah tua, silsilah raja-raja Pakuan selalu dimulai dengan tokoh Banga.
Kekacauan silsilah dan penempatan posisi itu mulai tampak dalam naskah Carita Waruga Guru, yang ditulis pada pertengahan abad ke-18. Kekeliruan paling menyolok dalam babad adalah kisah Banga yang telah dianggap sebagai pendiri kerajaan Majapahit. Padahal, Majapahit baru didirikan Raden Wijaya dalam tahun 1293, 527 tahun setelah Banga meninggal.
Keturunan Manarah putus hanya sampai cicitnya yang bernama Prabulinggabumi (813 - 852). Tahta Galuh diserahkan kepada suami adiknya yaitu Rakeyan Wuwus alias Prabu Gajah Kulon (819 - 891), cicit Banga yang telah menjadi Raja Sunda ke-8 (dihitung dari Tarusbawa).
Sejak tahun 852, kedua kerajaan pecahan Tarumanagara itu diperintah oleh keturunan Banga; sebagai akibat perkawinan di antara para kerabat keraton Sunda, Galuh, dan Kuningan (Saunggalah).
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Perjalanan Sejarah Keturunan Sunda dan Galuh "