Sejarah Berdirinya Kerajaan Sumedang Larang Sebagai Kerajaan Islam
Sejarah Berdirinya Kerajaan Sumedang Larang Sebagai Kerajaan Islam - Kerajaan Sumedang Larang ialah kerajaan Islam yang diperkirakan berpusat di Tatar Pasundan, tepatnya di sekitar Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Indonesia. Kerajaan itu sudah berdiri sejak abad ke-8 Masehi, tetapi baru menjadi sebuah negara berdaulat di abad ke-16 Masehi. Popularitas kerajaan ini tidak menonjol seperti kerajaan Demak, Mataram, Banten dan Cirebon dalam literatur sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.
Tetapi keberadaan kerajaan ini telah memberikan bukti sejarah yang sangat kuat pengaruhnya di kalangan orang Sunda dalam proses terjadinya penyebaran agama Islam di Jawa Barat, sebagaimana yang dilaksanakan oleh Kerajaan Cirebon dan Kesultanan Banten.
Kerajaan ini berdiri pada tahun 721 M oleh Prabu Tajimalela, keturunan dari raja Wretikandayun dari Kerajaan Galuh, di wilayah bekas dari Kerajaan Tembong Agung. Kerajaan ini juga dikenal dengan nama Kerajaan Himbar Buana sebelum berganti nama menjadi Sumedang Larang.
Kerajaan Sumedang Larang
Sumedang Larang telah berstatus menjadi bagian dari Kerajaan Sunda dan Galuh antara abad ke-8 sampai abad ke-16 M, dimana penguasanya berada di bawah penguasa kedua kerajaan tersebut. Ibu kota Sumedang Larang di saat pendiriannya berada di Citembong Girang, yang saat ini masuk dalam wilayah desa Cikeusi, Kec. Darmaraja, Kab. Sumedang.
Agama Islam telah mulai berkembang di wilayah ini pada masa pemerintahan Pangeran Santri (1530-1578 M). Di masa pemerintahannya Sumedang Larang telah bergabung dengan Kesultanan Cirebon. Di tahun 1578 M, anaknya yang bernama Pangeran Angkawijaya menerima pusaka Pajajaran dan dinobatkan sebagai Raja Sumedang Larang dengan gelar Prabu Geusan Ulun, dimana pusaka pemberian ini menandakan Sumedang Larang sebagai penerus sah trah Kerajaan Sunda.
Menurut sejarah Babad Sumedang, wilayah Sumedang Larang telah dibatasi oleh Laut Jawa di utara, Sungai Cipamugas di barat, Samudra Hindia di selatan, dan Sungai Cipamali di timur. Kerajaan Sunda sendiri runtuh di tahun 1579 M setelah Pulasari ditaklukan oleh Maulana Yusuf dari Banten (Burak Pajajaran).
Runtuhnya Kerajaan Sunda telah menjadikan bekas wilayahnya terbagi antara Kesultanan Banten di barat dan Kesultanan Cirebon di timur. Dikarenakan telah terjadinya Peristiwa Harisbaya, Sumedang Larang dibawah Prabu Geusan Ulun di tahun 1585 menyatakan diri sebagai negara berdaulat dan terlepas dari Cirebon.
Kemerdekaan Sumedang Larang tidak berlangsung lama, hanya berkisar 35 tahun. Dikarenakan keadaannya saat itu yang relatif lemah dan terjepit antara tiga kekuatan besar (Banten, Cirebon, dan Kesultanan Mataram), Prabu Aria Suriadiwangsa di tahun 1620 M memutuskan untuk bergabung dengan Mataram, dimana status Sumedang Larang diturunkan dari kerajaan menjadi Kabupaten dibawah kekuasaan Mataram.
Baca juga selanjutnya di bawah ini :
Post a Comment for "Sejarah Berdirinya Kerajaan Sumedang Larang Sebagai Kerajaan Islam"