Ujian pegawai negeri sipil dan Shenshi masa Dinasti Song
Ujian pegawai negeri sipil dan Shenshi masa Dinasti Song - Pada waktu masa periode Dinasti Song, terdapat banyak perhatian dan tekanan yang lebih luas terhadap sistem perekrutan pejabat sipil yang telah didasarkan pada ujian kerajaan. Hal itu untuk bertujuan untuk memilih orang-orang yang paling pintar pantas dalam pemerintahan.
Cara sistem pegawai sipil ini telah dilembagakan dalam skala kecil semasa Dinasti Sui dan Tang, tetapi setelah memasuki periode Song, sistem itu telah menjadi satu-satunya cara pengangkatan para pejabat dalam pemerintahan. Meluasnya teknologi percetakan telah membantu penyeberluasan ajaran-ajaran Konfusius dan mendidik lebih banyak kandidat ujian yang telah memenuhi syarat.
Hal ini bisa terlihat pada jumlah peserta ujian yang telah meningkat dari 30.000 peserta pada awal abad ke-11 menjadi 400.000 peserta pada akhir abad ke-13 setiap tahunnya. Sistem ujian pegawai sipil ini telah mengizinkan meritokrasi, mobilitas sosial, dan kesetaraan yang lebih luas.
Lukisan Tiongkok
Berdasarkan statistik Dinasti Song, Edward A. Kracke, Sudo Yoshiyuki, dan Ho Ping-ti mendukung hipotesis bahwa tidak ada jaminan seseorang akan mendapatkan kedudukan jabatan yang setara dengan orang tuanya hanya karena dia merupakan anak, cucu, ataupun cicit dari salah seorang pejabat di kerajaannya.
Robert Hartwell dan Robert P. Hymes telah mengkritik model hipotesis ini dengan menyatakan bahwa model itu terlalu menekankan pada peran keluarga inti manakala juga mengabaikan peranan keluarga jauh dan realitas demografi Song pada saat itu, yakni bahwa terdapat sejumlah besar pria pada tiap-tiap generasi yang tidak mempunyai anak lelaki yang bertahan hidup.
Banyak juga masyarakat yang telah merasa terampas haknya oleh apa yang mereka pandang sebagai sistem birokrasi yang memfavoritkan masyarakat kelas pemilik tanah yang bisa membiayai pendidikan dengan mudah. Salah satu kritik terhadap sistem ini datang dari seorang pejabat dan penyair yang terkenal Su Shi.
Namun, Su sendiri pun juga merupakan produk sistem tersebut, seiring dengan berubahnya identitas, kebiasaan, dan perilaku para pejabat yang menjadi kurang aristokratik dan menjadi lebih birokratik pada transisi periode Tang ke Song. Pada awal berdirinya dinasti, jabatan-jabatan pemerintahan secara disproporsional dipegang oleh dua kelompok elite sosial, yaitu kelompok elite yang mempunyai hubungan dengan Kaisar dan kelompok elite profesional yang menggunakan status klan, koneksi keluarga, dan perkawinan untuk mengamankan posisi jabatan.
Pada akhir abad ke-11, kedua kelompok elite tersebut perlahan-lahan menghilang dan telah digantikan oleh berbagai keluarga Shenshi. Oleh karena itu pertumbuhan populasi Tiongkok yang telah meningkat drastis dan jumlah pengangkatan pejabat yang terbatas (sekitar 20.000 pejabat aktif semasa periode Song), golongan Shenshi telah mengambil alih tugas-tugas pemerintahan pada tingkat terbawah.
Selain para pejabat yang diangkat oleh pemerintah, yang telah menjadi anggota golongan sosial elite ini ialah para kandidat ujian, para peserta ujian yang telah lulus tapi belum diangkat, para pengajar, dan pejabat-pejabat yang telah pensiun. Orang-orang yang terpelajar ini telah mengawasi urusan-urusan daerah lokal dan mensponsori fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh komunitas lokal yang diawasi; Hakim-hakim lokal yang diutus oleh pemerintah ke suatu daerah juga bergantung pada kerja sama dengan beberapa ataupun banyak kalangan elite shenshi daerah tersebut.
Sebagai contohnya, pemerintah Song -kecuali pada waktu pemerintahan Kaisar Song Huizong- menyisihkan sedikit sekali pendapatan negara untuk membiayai sekolah-sekolah tingkat prefektur (州-zhou) dan kabupaten (縣-xian). Pembiayaan sekolah-sekolah tersebut telah didapatkan dari pembiayaan privat.
Terbatasnya peranan pejabat-pejabat pemerintahan ini telah berbeda dengan peran pejabat pada periode awal Dinasti Tang (618–907), di mana pemerintah secara ketat meregulasi pasar dan pemerintahan daerah. Pada zaman Dinasti Song, pemerintah melepaskan peranannya dalam meregulasi perdagangan dan sebaliknya bergantung pada anggota shenshi untuk mengerjakan tugas-tugas yang diperlukan dalam komunitas lokal.
Golongan shenshi berbeda dari masyarakat lain karena hasrat intelektual dan pengoleksian barang kuno mereka, sementara itu rumah-rumah tuan tanah yang penting menarik perhatian berbagai macam orang istana, termasuk pengrajin, seniman, guru, dan penghibur.
Meskipun diremehkan oleh pejabat elite yang lulus ujian, perdagangan tetap menjadi salah satu unsur yang penting dalam budaya dan masyarakat Song. Pejabat dan ahli akan dianggap remeh oleh rekannya jika dia mencoba mencari uang selain dari gaji resminya; namun, tetap banyak pejabat dan ahli yang berdagang lewat agen perantara.
Post a Comment for "Ujian pegawai negeri sipil dan Shenshi masa Dinasti Song"