Kisah sejarah kerajaan Blambangan ujung Timur pulau Jawa
Kisah sejarah kerajaan Blambangan ujung Timur pulau Jawa
Sejarah Kerajaan Blambangan ialah kerajaan yang telah berpusat di Ujung paling timur pulau Jawa. Blambangan telah dianggap sebagai kerajaan bercorak Hindu terakhir yang berada di Pulau Jawa terutama bagian sebelah timur Jawa.
Menurut babad Jawa dan juga penulis Belanda François Valentyn, pada abad ke-17, Blambangan ialah bawahan Surabaya, tetapi hal ini telah diragukan. Yang jelas, Sultan Agung dari Mataram (bertahta 1613-1646), yang menyerang Blambangan tahun 1633, tidak pernah mampu menaklukkannya.
Tahun 1697 Blambangan telah dikalahkan oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti, raja Buleleng di Bali Utara, mungkin dengan bantuan Surapati Raja Blambangan Prabu Tawang Alun ditaklukkan dan untuk sementara Ki Gusti Ngurah Panji Sakti menunjuk perwakilannya untuk memerintah Blambangan sementara, I Gusti Anglurah Panji Sakti memberikan kepada Cokorda Agung Mengwi untuk menguasai kepemimpinan Kerajaan Blambangan setelah menikah dengan putri Raja Mengwi itu.
Petilasan Prabu Tawang Alun
Setelah Blambangan dalam kendali Mengwi, Badung Ditunjuklah keturunan Prabu Tawang Alun untuk memegang Kerajaan Blambangan yaitu Pangeran Danuningrat, di mana Prabu Danuningrat untuk mengikat kesetiaan ia beristrikan Putri Cokorda Agung Mengwi.
Sebelum menjadi kerajaan berdaulat, Blambangan termasuk wilayah taklukan Bali. Kerajaan Mengwi juga pernah menguasai wilayah ini. Usaha penaklukan Kesultanan Mataram terhadap Blambangan tidak berhasil.
Akhirnya telah menyebabkan mengapa kawasan Blambangan (dan Banyuwangi pada umumnya) tidak pernah masuk pada budaya Jawa Tengahan, sehingga kawasan tersebut sampai kini mempunyai ragam bahasa yang cukup berbeda dengan bahasa Jawa baku. Pengaruh Bali juga tampak pada berbagai bentuk kesenian tari yang berasal dari wilayah Blambangan.
Baca juga selanjutnya Kerajaan Majapahit di Jawa Terbesar Dalam Sejarah Indonesia
Post a Comment for "Kisah sejarah kerajaan Blambangan ujung Timur pulau Jawa"